16. Heartbeat🏵

828 95 12
                                    

'Kriiing'~'Krriiiing'~

Handphone Karina terus berdering, hingga membuat konsentrasi belajarnya menjadi terganggu.

Dengan sangat terpaksa Karina beranjak bangun dari kursi belajarnya dan mengambil handphone nya yang ada di atas kasur.

"Ya hallo?"

"Rain"

"Winter?"

"Iya Rain ini gue, lo bisa gak ke apart gue sekarang?"

"Win lo gak papa kan disana?"


Karina panik, pasalnya suara Winter terdengar seperti orang yang habis menangis.

"Iya Rain gue gak papa, jadi lo bisa gak ke apart gue?"

"Ok, gue kesana sekarang"

"Makasih Rain"

'TUUUT'~

Karina mematikan handphone nya, lalu ia segera bergegas menuju parkiran sepedanya.

Setelah itu ia segera melajukan sepedanya dengan kecepatan penuh agar cepat sampai di apart Minjeong.

~☔~

'Tiing Toong'~

'CEKLEK'~


'BRUUKK'~


Minjeong langsung memeluk Karina erat.

Karina terkejut saat Minjeong tiba-tiba saja memeluknya, untung saja ia bisa menahan tubuh mereka berdua agar tidak jatuh ke lantai.

"R-rain hikss,..hikss,.." Minjeong menangis tersedu-sedu di pelukan Karina.

"Hei,..ayo masuk dulu" Karina merasa tidak nyaman dengan posisinya sekarang, pasalnya Minjeong masih memeluknya di depan apartnya. Jika ada orang lain yang melihat mereka sekarang, tentu saja akan menimbulkan pikiran negatif nantinya.

Minjeong menggeleng, ia tidak mau melepaskan pelukannya pada Karina, akhirnya Karina berjalan masuk ke dalam apart Minjeong dengan susah payah.




"Lo kenapa sih Win? Kok nangis gitu?" heran Karina setelah mereka duduk di sofa.

"T-taeyong hikss,..Rain,..d-dia hikss,..kemarin dia pelukan sama Sakura hiks,..hiks,.."

Karina menepuk-nepuk punggung Minjeong yang masih memeluknya. Mencoba menenangkannya.

"Mungkin lo salah liat kali" ucap Karina.

Winter menggeleng cepat, "G-gue gak mungkin salah liat, itu emang dia yang lagi pelukan sama Sakura Rain,.hikss"

"G-gue cinta banget sama Taeyong Rain, gue gak mau kehilangan dia,..hiks,..hikkss" lanjut Minjeong yang masih menangis.




'JLEBB'~

Karina merasa dadanya seperti di tusuk-tusuk oleh jarum, sangat sakit. Entah kenapa rasanya sangat menyakitkan ketika Minjeong berkata seperti itu? Ia diam-diam mengepalkan tangannya. Mencoba untuk tetap tenang, sekarang bukan waktunya ia memikirkan tentang perasaanya, tapi perasaan Minjeong.

Still With You☔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang