Fajri vs ...

372 72 12
                                    

Fajri memilih bermain basket di jam kosong. Gilang akan menjadi rivalnya 1 lawan 1.

"Ji!"

Gilang tengah mencoba merebut bola basket dari tangan Fajri. Fajri dengan mudahnya melewati Gilang, lalu melompat dan bola basket pun masuk ke dalam ring.

Skor sementara 11:03 untuk Fajri. Fajri kembali menggiring bola. Peluh keringat bercucuran membuat Fajri terlihat tampan.

Siswi-siswi sekelas maupun kelas lain menonton pertandingan basket di pinggir lapangan. Nama Fajri selalu menggema di sekitar lapangan.

Fajri menolehkan kepala ke penonton. Kedipan mata lelaki kelahiran Cimahi itu membuat para penonton histeris. Beberapa ada yang mimisan, pingsan dan halusinasi.

"Aji, kamu bikin hatiku aku meleleh," sorak Andin lebay.

"Aji! Kedipin mata lagi dong!" seru Cinta centil.

"Aji ... sini aku lap keringat ya," sahut Dini genit.

Ketiga siswi berbeda kelas dengan Fajri. Mereka memiliki persaingan ketat untuk mendapatkan hati seorang Fajri.

Fajri tersenyum tipis menanggapi sorakan para fans. Gilang mendengus kesal, tak ada satupun yang memberikan dukungan padanya.

"Udah ah Ji, gue malas main lagi," keluh Gilang berjalan menuju pinggir lapangan.

"Dih! Tanggung kali, Lang! Cupu banget sih!" kesal Fajri menatap Gilang tajam.

"Bodo!" sahut Gilang.

Lebih baik tadi Gilang latihan dancer daripada harus menemani Fajri. Hal itu hanya membuat Gilang sakit hati.

_#_#_

Fajri melempar bola ke ring, namun malah terpantul pinggir ring. Bola basket terlempar asal dan ...

"Aduh!"

Seorang siswi tengah berjalan terkena lemparan bola basket tepat di kepala. Siswi itu memegang kepala yang terasa pusing.

"Siapa sih lempar bola basket sembarangan?!" omel siswi itu.

Fajri menepuk kening. Dia pun segera menghampiri siswi tersebut. Dan saat kedua mata saling bertatapan.

"Lo!" seru keduanya kompak.

"Oh, jadi lo pelakunya," tuduh siswi itu. Penampilan siswi dilihat-lihat cukup tomboy. Rambut keritingnya di cat berwarna pirang. Baju seragam dikeluarkan dan dasi dibiarkan berantakan.

"Gue minta maaf," ucap Fajri malas.

Tertulis nama Dewi Gisella di nametage seragam. Dewi menatap tajam Fajri.

"Sial banget sih gue setiap ketemu lo terus!"

"Dih! Gue juga ogah ketemu sama lo!" sanggah Fajri.

Dewi semakin kesal. Kedua tangan sudah tergenggam erat siap memukul wajah Fajri.

Tiba-tiba seseorang berlari dari arah belakang Dewi menyenggol tubuhnya. Otomatis Dewi yang tidak siap akan terjatuh.

Hap!

Fajri reflek memegangi tubuh Dewi hingga tak terjatuh. Kejadian itu disaksikan puluhan mata termasuk fans berat Fajri.

Hugh!

Fajri menarik tubuh Dewi dan mereka secara tak langsung berpelukan. Siswa di sekitar keduanya bersorak sorai menggoda.

Hembusan napas Fajri dapat dirasakan jelas Dewi. Aroma bunga mawar tercium memabukan di hidung.

Kedua mata saling bertatapan. Ada semacam kilatan listrik tersirat dibalik tatapan seperkian detik.

"Lepasin!" seru Dewi berhasil melepaskan pelukan dari salah satu the most wanted boys di sekolah bergengsi ini.

"Yaudah sih biasa saja, masih mending gue tolongin lo!" sahut Fajri kesal.

Padahal sesungguhnya kedua jantung mereka saat ini berdetak kencang. Dikarenakan terlalu gengsi, kedua meluapkan dengan kekesalan.

"Minggir lo! Gue mau lewat!"

Dewi mendorong tubuh Fajri ke samping kanan. Fajri tak siap harus ikut terdorong.

"Awas kalau lo muncul lagi dihadapan gue!" ancam Dewi menunjuk ke depan muka Fajri.

Fajri memasang ekspresi datar. Dia tidak takut mendapat ancaman apalagi dari seorang perempuan.

"Jangan kepedean lo!"

Dewi merenggut kesal dan marah. Dia pun pergi meninggalkan Fajri, tapi masih sempat menginjak kaki kiri Fajri. Fajri mengaduh kesakitan.

"Jadi cewek kok bar-bar sekali," umpat Fajri menatap kepergian Dewi penuh emosi.

Ketiga siswi yang sebelumnya memberikan semangat kepada Fajri menatap tak suka sosok Dewi. Mereka telah membuat rencana karena berani menyakiti idolanya yaitu Fajri.

"Gue nggak akan biarkan tuh cewek tenang di sekolah!" seru Andin, sang ketua geng.

"Iya! Gue bakal buat dia minta maaf sama Aji!" sahut Cinta memainkan helaian rambut.

"Yuk guys! Kita buat perhitungan sama tuh cewek ganjen!" sambung Dini menyeringai kecil.

Mereka adalah salah satu the most wanted girl di sekolah. Geng mereka dinamakan 'Queen Bee' beranggotakan tiga siswi cantik, pemuja cowok-cowok tampan dan keren di sekolah tentunya.

.
.
.
.

___BERSAMBUNG___

Cerita 3 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang