Duo Sydney

392 85 13
                                    

Ricky baru tiba di salah satu kafe. Alarm mobil sudah dinyalakan, lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam kafe. Kedatangan Ricky sudah disambut oleh petugas kafe.

"Selamat sore, Kak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas bernama Bitha ramah.

"Ehmm ... Farhan Jawas sudah datang belum ya," jawab Ricky.

"Oh, Bapak Farhan sudah datang daritadi dan sedang di dalam ruangannya," balas Bitha menahan gugup. Kapan lagi dia berbicara dengan pemuda tampan sedekat ini.

Ricky tersenyum tipis. "Boleh, panggilkan Farhan. Bilang saja ada temannya dari Australia datang," ucapnya.

"Oke Kak. Kakak bisa tunggu di meja sana dulu. Nanti saya akan panggilkan Bapak Farhan."

Pelayan bernama Bitha mengantar Ricky ke meja khusus, lalu pergi menuju tempat pemilik kafe. Selang sepuluh menit, sosok pemuda yang ditunggu Ricky menampakan diri.

"Ada apa Rick?" tanya Pemilik kafe.

Penampilan bernama lengkap Farhan Jawas bisa dibilang keren dan gaul. Rambut keriting menjadi ciri khasnya dan jangan lupakan beberapa tato di tubuhnya membuat dia terlihat macho. Namun, ada satu kelemahan yang dimiliki dan hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui.

Kedua tangan di masukan ke dalam kantong celana jeans. Senyum manis tak luput diukirkan.

"Bang Han," ucap Ricky langsung memeluk erat tubuh pemuda itu.

Farhan hampir saja terkejut. Dia membalas pelukan Ricky singkat. Farhan tau kalau Ricky tiba-tiba bersikap seperti ini.

"Lo sudah pesan makanan, Rick," tanya Farhan melepaskan pelukan.

"Belum Bang," jawab Ricky lemas.

Farhan memanggil salah satu pelayan dan muncullah Bitha dengan membawa sebuah buku pesanan. Dia melirik sekilas Bitha, lalu tersenyum tipis.

Lagi-lagi Bitha mendapatkan imun di sore hari. Dua senyum pemuda tampan membuat hatinya meleleh.

"OMG! Semoga ini bukan mimpi ya," batin Bitha seakan terbang ke langit.

"Iya, ada apa Pak?" tanya Bitha menghilangkan kegugupan.

"Tolong buatkan saya dua mangkok sup ayam dan minumannya dua lemon tea serta air botol mineral."

Bitha mencatat pesanan Farhan cepat, lalu mengulanginya. Di rasa sudah benar, Bitha melangkah pergi ke dapur untuk memberitahukan pesanan Farhan kepada koki kafe.

__#_#__

Pesanan telah datang dan lagi Bitha lah yang mengantarkan makanan. Bitha tersenyum tipis sambil menundukan kepala pelan.

"Terima kasih, Bitha ya," ucap Farhan.

"Eh, iya Pak," balas Bitha malu.

Ricky memberikan uang tip kepada Bitha dua lembar seratus ribu. Awalnya Bitha menolak, tetapi Farhan menyuruhnya untuk mengambilnya.

"Rezeki nggak boleh di tolak ya," ujar Ricky menasehati.

"Ambil saja," sahut Farhan tersenyum.

"Ba-baik Pak, Kak. Terima kasih. Saya permisi dulu," pamit Bitha bahagia. Setidaknya malam ini Bitha bisa makan enak dikosan.

Farhan dan Ricky menikmati makan sore berdua. Keduanya tak ada yang berbicara saat makan. Sejak kecil mereka diajarkan seperti itu oleh sang Kakek.

Jadi, Farhan Jawas dan Ricky Zakno merupakan saudara sepupu. Bapak dari Farhan merupakan anak pertama, lalu Ibu dari Ricky anak ketiga. Orang tua mereka adalah adik kakak. Mereka besar di Australia hingga akhirnya pindah ke Indonesia.

"Rick, mau cerita apa sama Abang?" tanya Farhan selesai makan.

Ricky tersenyum lemah. Jika ada masalah pasti Ricky akan curhat kepada Farhan. Sejak kecil walau saling bertengkar, tetapi jika ada masalah pribadi mereka akan saling mengobrol seperti ini.

"Gue la--,"

"Gara-gara cewek? Siapa itu namanya Yuko eh Yuka?" potong Farhan.

"Yuki Bang!" seru Ricky gregetan.

"Ehehe ... iya Yuki. Ada apa memangnya?" tanya Farhan serius.

Ricky terdiam, lalu menghela napas pelan menenangkan diri. "Loe tahu kan gue suka sama Yuki sejak zaman MOS."

"Terus?" tanya Farhan menaikan sedikit alis.

"Bisa diam kagak! Gue belum selesai bicara main potong saja!" omel Ricky.

Farhan sedikit terkejut. Dia hampir jatuh dari kursi untuk Ricky cepat menarik tangan Farhan kuat.

"Bangke loe! Mau bikin gue malu!" marah Farhan mengelus dada pelan.

"Lagian sih loe bikin kesel duluan," sahut Ricky tak terima disalahkan.

Dan akhirnya Duo Sydney saling adu mulut. Hingga seseorang datang menghampiri mereka.

"Kalian kenapa dah?"

.
.
.
.

___BERSAMBUNG___

Cerita 3 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang