4.Toko Buku

62 54 105
                                    

Assalamualaikum temen temen
Up lagi nih🤗🤗
Maaf ya kalau cerita aku kurang berkesan bagi kalian soalnya masih belajar juga.
Maklumin ya kalau ada typo nya.😥😥
Jangan lupa vote dan komenya🤗
Cerita ini belum sempet revisi ya ...

Selamat membaca......

"Kita sebelumnya belum saling mengenal, hanya saja aku sudah jatuh hati padamu. Hal yang sebenarnya menyenangkan tapi menyakitkan. Aku melihat mu, pesonamu selalu memanggilku untuk selalu mengagumi mu. Aku tak tahu rasa ini tumbuh kapan , namun ada sesuatu yang membuatku semakin suka padamu. Walau aku harus berperang dengan hatiku sendiri."
Azalina

Pagi hari seperti biasa Azalina sudah siap ke sekolah. Jam menunjukan  pukul 06.30 tandanya Ia harus segera berangkat. Azalina berangkat diantar kakaknya.

Sesampainya di sekolahan nya Azalina langsung beranjak ke kelasnya. Ternyata teman temanya juga sudah berada di dalam kelas.

"Assalamualaikum " salam Azalina

"Waalaikumsalam Lin" jawab Biya dan Ida bersamaan.

"Lagi bahas apaan kok serius amat?" Tanya Azalina sambil memposisikan duduk di kursi sebelah Sabiya.

" oh ini lo Lin mau beli buku nanti cuma aku gak tau di bolehin bunda apa nggak, belum izin juga tadi." Jelas Ida.

"Rencana ke toko buku sama siapa sih Da?" Tanya Azalina

"Sama aku Lin tapi kalau Ida gak bisa ya nggak jadi kayaknya soalnya gak ada temennya." Terang Sabiya.

"Oh gimana kalau sama aku, nanti pulang dulu aja jam 3 an kita berangkat, Insya Allah mama ngizinin " ucap Azalina

"Iya juga boleh Lin nanti aku jemput jam 3 dirumah kamu ya, nanti kita beli buku sama mampir ke kafe." Ucap Sabiya antusias.

"Ok deh, yakin gak mau ikut Da?" Tanya Azalina

"Gak deh takutnya bunda gak beri izin juga kalian berdua aja gak papa" ucap Ida yang di angguki Azalina dan Sabiya.

Suasana kelas sudah mulai di padati oleh siswa siswi yang mulai masuk kelas. Dengan tidak sengaja Azalina melihat Hasyim yang baru masuk kelas. Ia pun sedikit terpesona dengan Hasyim.

Hasyim bukan lah laki laki yang sangat tampan, hanya saja Ia sangat care kepada siapapun tak kecuali kepada perempuan. Sikapnya yang hangat mampu membuat perempuan mengaguminya. Tak kecuali Azalina yang mengagumi Hasyim bahkan sudah nyaman dengan nya.

"Kenapa sih hati? Kamu gak mau terluka kan? Yaudah jangan baperan deh."  Ucapnya lirih dan meruntuki dirinya sendiri.

Tak lama kemudian kegiatan belajar mengajar di mulai. Para siswa sudah disibuk kan dengan proses belajar nya tersebut.

Tak terasa mata 4 mata pelajaran sudah dilalui oleh Azalina dan teman sekelasnya. Jam pun menunjukan pukul 13.00 yang tandanya bel segera berbunyi menandakan waktunya pulang.

Kring

Kring

Kring

Bel pun berbunyi dan tak lama kemudian para siswa sudah berhamburan keluar kelas masing masing. Azalina dan teman temanya juga sudah meninggalkan kelasnya.

AZALINA (Jeda atau Berhenti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang