part 15

0 0 0
                                    

Disebuah rumah mewah kini terdapat 4 pria dan satu wanita yang tengah menunggu kehadiran seseorang.

Ketika terdengar suara mobil mereka semua langsung keluar menyambut orang itu.

Didalam mobil Ken baru saja akan membuka seatbelt tapi langsung digeplak oleh sang empu

Plakk

"Lo mau ngapain hah!!" Rania kaget ketika membuka matanya ia melihat Ken yang sudah ada di depan wajahnya

"Aww!! Gue cuman mau buka seatbelt Lo doang"

"Oh gue bisa buka sendiri"

Tak mau berlama-lama ia langsung keluar dari mobil dan langsung berlari menuju Daddy-nya

"Daddy"

Hap
Ia memeluk Smith dengan erat bahkan ia tak sadar jika sendari tadi ada menatap mereka dengan sendu.

"Are you ok hon?" Tanya Smith sambil memutar-mutar badan Rania

"Dad pusing tau diputer terus" sungutnya

"Hehehehe kan Daddy khawatir lain kali jangan kabur gitu lagi"

"Gak janji dad"

"Aaaa" teriak Rania ketika ia ditarik kepelukan seseorang.

"Gue khawatir dek Lo kenapa-napa" ucap Dirga

"Ish!! Apaan sih Lo main peluk peluk aja"

Rania langsung melepaskan pelukannya dari D'twins

"Emang kenapa kita kan kakak Lo" bukan Dirga yang menjawab tapi Daniel

"Dih emang gue mau anggap Lo"

Jlebb

Perkataan rania membuat mereka mematung tak hanya si kembar tapi Mikael dan viola pun juga sama.

"Ayo dad pulang aku capek banget" sambil menarik tangan Smith

"Apakah kamu tidak ingin menerima kami sebagai keluarga mu?" Tanya viola dengan lirih

Rania menoleh sekilas dan berlalu menuju mobil tapi sebelum ia benar-benar masuk ia melihat kearah mereka semua.

"Aku akan memikirkannya"

"Selamat malam semua"

Mobil itu berlalu pergi dan Ken langsung pamit pulang juga

"Om Tante aku pamit dulu ya" ujar Ken

****
Dikamar viola terus-terusan memikirkan anak perempuan nya. Ia terus mondar-mandir di depan Mikael

"Sayang kamu kenapa sih?"

"Aku lagi mikirin Rania mas" ia duduk disamping suaminya

"Emang putri kita kenapa?"

"Aku cuman kepikiran aja mas apa ia bisa menerima kita sebagai keluarga nya?"

"Gak usah terlalu memikirkan tentang hal itu aku yakin ia pasti menerima nya"

"Sekarang kita istirahat kamu pasti capek kan"

Mereka merebahkan diri dan tertidur karena kelelahan.

****
Digazebo terlihat dua pria yang saling termenung melihat langit yang penuhi bintang malam ini.

"Apakah ia akan menerima kita sebagai kakaknya?" Tanya Daniel yang sendari tadi terdiam

"Entah lah tapi gue bakalan bikin ia nerima kita sebagai kakaknya"

"Tapi kok Lo bisa akrab sama dia?"

"gue gak sengaja ketemu dia ditaman"

Keduanya kembali tenggelam dalam pikiran masing-masing. Hingga Dirga berdiri dan mengajak Daniel kedalam karena malam semakin larut.

****
Minggu pagi smith sudah pusing melihat anaknya terus merengek

"Ayolah dad aku gak mau tinggal sendiri lagi"

"Ya udah kamu tinggal sama papa Mikael aja lagian Daddy juga berteman baik sama dia"

"What!!! No!! aku gak mau tinggal sama mereka aku maunya sama Daddy"

"Tapi Daddy harus ke Manila sore ini kan gak Mungkin kamu ikut kesana juga"

"Emang kenapa sih dad?"

"Kamu kan sekolah Daddy juga disana mungkin seminggu doang"

"Halah tanpa aku sekolah seminggu juga gak akan ketinggalan banyak aku kan pinter" melihat anaknya yang menyombongkan diri membuatnya menyentil dahi anaknya itu.

Ia sebenarnya juga tak masalah jika Rania ikut hanya saja sekarang ia ingin membuat rania dekat dengan keluarga kandungnya.

Ada rasa tak terima dihatinya ketika Rania bertemu kembali dengan keluarga kandungnya. Tapi ia tak mau egois ia tau selama ini Rania menginginkan keluarga yang lengkap.

Ia sering melihat Rania menangis setiap malam dipojok kamarnya. Tapi sebenarnya Smith salah paham Rania menangis karena ia merasa bahwa ia menjadi beban Smith.

Disini mereka berdua sebenarnya saling menyayangi layaknya anak dengan ayah yang sesungguhnya.

"Lagian kamu emang gak mau deket sama mereka?"

"Gak lagian aku udah punya Daddy"

"Huuffhh Daddy mau kamu coba terima mereka"

"Apa Daddy udah gak sayang sama aku lagi? Apa Daddy selama ini merasa terbebani dengan kehadiran aku?" Dengan mata yang berkaca-kaca ia melihat Smith yang seperti nya kaget dengan perkataan nya

"Kamu bilang apa sih hon. Daddy gak pernah merasa terbebani oleh kamu justru Daddy senang dengan adanya kamu Daddy gak kesepian lagi."

Smith memeluknya dengan erat ia tak tega melihat putrinya menangis.

"Kita pergi jalan-jalan mau?"

"Ok dad tapi Daddy harus turutin aku seharian ini gimana?"

"Tenang aja hari ini Daddy akan turutin semua kemauan kamu"

"Bahkan jika aku minta yacth"

"Bahkan Daddy bisa kasih sekarang ke kamu"

"Kamu lupa Daddy siapa?"

"Sombong banget sih jadi orang" sungut Rania sedangkan Smith tertawa terbahak-bahak melihat anaknya kesal karena kesombongannya.

****

Rania SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang