Part 14
Allucard merengkuh lengan Rania dengan kasar hingga wanita itu merasa kesakitan, tatapan tajamnya tampak ingin meminta penjelasannya.
"Sakit, Pak ...." Rania mengeluh sembari berusaha melepaskan lengannya, namun semua serasa percuma karena tenaganya tak sekuat mantan bosnya.
"Apa kamu bilang? Kamu dijadikan kambing hitam? Kamu kan memang tersangkanya, kamu yang sudah mengorupsi uang perusahaan saya." Allucard berujar geram, ia masih mengingat betul kejadiannya, di mana semua bukti tertuju ke arah Rania sebagai pelaku yang sebenarnya.
"Tolong lepaskan saya dulu, Pak. Saya akan menjelaskan semuanya." Rania menatap memohon ke arah Allucard yang dengan kasar melepas rengkuhannya.
"Cepat jelaskan!" pintanya dengan nada marah.
"Sebenarnya Bu Anita yang sudah mengorupsi uang perusahaan Anda, Pak. Tapi saya yang menjadi kaki tangannya, saya juga terpaksa melakukannya karena saya sangat membutuhkan uang, orang tua saya sakit parah." Rania menjawab jujur dengan nada lugas, namun tatapan Allucard tampak tak ingin terima.
"Bu Anita? Maksud kamu Mama saya?"
"Iya, Pak."
"Mustahil, Mama saya tidak mungkin melakukan korupsi di perusahaan putranya sendiri." Allucard masih merespon dengan sikap yang sama, padahal kedua temannya tampak tenang seolah sudah bisa menduganya.
"Lalu kenapa saya bisa bebas sekarang, Pak? Sebelum Anda menemui saya, Anda pasti sudah tahu kalau saya dibebaskan Bu Anita kan? Anda sempat menanyakannya pada saya. Lalu kenapa sekarang Anda yang menyangkalnya? Memang Bu Anita yang sudah mengorupsi uang perusahaan Anda, sedangkan saya mendapatkan uang dari Bu Anita."
"TAPI KENAPA? KENAPA MAMA SAYA TEGA MELAKUKANNYA?" sentak Allucard marah ke arah Rania yang sempat meringkuk ketakutan.
"Sebenarnya Bu Anita sudah lama melakukan korupsi tapi dengan nilai sedikit, Bapak tidak akan mengetahuinya, karena saya melakukannya dengan sangat rapi. Lalu setelah Anda menikah, tiba-tiba Bu Anita meminta saya untuk mengambil uang perusahaan dengan nilai yang cukup besar, makanya saya ketahuan dan pada akhirnya saya dipenjara." Rania menitikkan air matanya, merasa sangat menyesal bila didengar dari nada suaranya.
"Setelah saya menikah? Tapi kenapa Mama saya baru melakukannya setelah itu?" gumam Allucard bingung lalu menatap ke arah Rania yang masih tertunduk.
"Kamu pasti tahu alasannya kan?" tanya Allucard lagi yang sempat didiami oleh Rania, merasa ragu untuk mengatakannya.
"JAWAB! KAMU PASTI TAHU ALASANNYA KAN?" sentak Allucard dengan tatapan tajam ke arah Rania yang kian menangis di tempatnya.
"Karena Bu Anita merasa Anda mulai berubah semenjak menikahi Sheina, Pak."
"Maksudnya berubah bagaimana?"
"Saya tidak tahu cerita lengkapnya, tapi yang pasti Bu Anita pernah bilang kalau Sheina itu wanita licik yang akan mengambil harta Pak Allucard. Dari pada dia yang mendapatkan semuanya, lebih baik Bu Anita yang mengambilnya." Rania menjawab cepat dan lugas, yang tentu saja mendapatkan tatapan tak percaya dari mata semua orang yang mendengarnya tak terkecuali Aiden dan Fathur. Sebenarnya mereka tidak kaget kalau orang tua Allucard yang mengorupsi uang perusahaan, karena mereka sangat tahu bagaimana Allucard diperlakukan selama masih remaja. Namun yang tidak bisa mereka percaya adalah alasan mama dari temannya itu, tentang Sheina yang dianggap wanita licik.
"Mama lo gila ya? Sheina dibilang wanita licik? Padahal kan yang licik itu dia." Fathur berujar tak terima ke arah Allucard yang tampak frustrasi sekarang.
"Gue enggak tahu. Gue benar-benar enggak tahu. Kenapa Mama gue bisa berpikir seperti itu? Padahal dia yang paling bahagia dengan pernikahan gue."
"Lo aja mau bekerja keras demi Mama lo yang mata duitan tanpa lo merasa dimanfaatkan. Menurut lo siapa yang mudah dibodohi? Ya lo lah. Gue juga yakin saat di belakang lo, Sheina sering diintimidasi Mama lo, tapi karena Sheina baik makanya dia enggak pernah bilang apa-apa sama lo." Kali ini Aiden yang menjawab dengan nada kesalnya, padahal sebelum ini ia yang paling tenang, namun kalau sudah berhubungan dengan Sheina rasanya sulit untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Istri Meminta Nafkah Batin (TAMAT)
Romance"Kamu sudah berani kembali, itu artinya kamu enggak bisa berharap aku akan membiarkan kamu pergi lagi." Allucard. Empat tahun yang lalu, Sheina meninggalkan Allucard dengan surat perceraian di atas ranjang kamar. Namun entah bagaimana, tiba-tiba wan...