Part 18

5.7K 152 1
                                    

Part 18

Sheina terus memikirkan ucapan Rania tentang mantan mertuanya yang nyata-nyata membohonginya. Terutama Mamanya Allucard, yang pernah menghinanya dan bahkan menyuruhnya untuk menjauhi putranya. Jujur saja, Sheina masih mengingat semua kenangan itu, kenangan pahit yang sulit untuk ia lupakan begitu saja.

Andai saja Sheina tidak membutuhkan Allucard, ia juga tidak mungkin kembali ke kota ini, terlebih lagi bertemu dengan mantan mertuanya. Namun sekarang perasaan ingin melindungi Allucard justru merasuk ke dalam hatinya, Sheina ingin tetap bersama lelaki itu dan menemaninya hingga tua. Karena jujur saja, Sheina masih sangat mencintainya, ia tidak benar-benar bisa melupakan lelaki itu dengan mudah.

Sekarang posisi Sheina masih berada di ruang tamu, ia menunggu Allucard datang untuk menanyakan ada perlu apa ke rumah orang tuanya. Bila benar apa yang Rania katakan, tentang tujuan Allucard ke rumah orang tuanya untuk menuntut permintaan maaf setelah dia tahu semuanya. Tentu saja Sheina tidak akan setuju, ia hanya tidak mau lagi mengungkit masa lalu.

Di tengah renungannya, terdengar suara pintu terbuka, menyadarkan Sheina dari lamunannya. Ia segera menegakkan punggungnya dan mencari tahu siapa yang datang, sampai saat sosok Allucard berjalan ke arahnya, di saat itu lah Sheina mendirikan tubuhnya.

"Al," panggil Sheina dengan nada kelembutan, namun lelaki itu justru terdiam dengan wajah bekas tangisan.

"Kamu sudah pulang?" tanya Sheina berbasa-basi, namun Allucard lagi-lagi tak menjawab dan langsung memeluknya dengan erat.

"Ada apa, Al? Kamu kenapa?"

"Maafkan aku," mohonnya dengan nada serak.

"Maaf untuk apa? Dari tadi malam kamu terus-terusan meminta maaf, tapi kamu enggak mau kasih tahu aku alasannya apa." Sheina menjawab heran, namun Allucard masih mempertahankan pelukannya.

"Lepas dulu, Al. Sekarang kamu jawab pertanyaanku, kamu ini kenapa? Wajah kamu juga kelihatan baru nangis," ujar Sheina setelah berhasil melepaskan pelukan Allucard.

"Maaf karena aku sudah buat kamu pergi dulu," jawab Allucard yang kali ini didiami oleh Sheina lalu menghembuskan nafas panjangnya.

"Aku sudah pernah bilang kan, aku enggak mau membahas masa lalu, karena niatku ke sini juga bukan karena itu."

"Tapi Mamaku yang buat kita pisah. Dia yang menyuruh kamu menceraikanku, membohongi kamu, dan bahkan menyuruh kamu pergi dari hidupku. Aku minta maaf, karena aku enggak bisa melindungi kamu pada saat itu." Allucard menjawab serius, namun Sheina tampak tak ingin menanggapinya, ia benar-benar tidak mau mengungkit masa-masa kelam itu.

"Kalau iya, kenapa? Sudahlah, aku enggak mau membahasnya, Al. Aku sudah berusaha melupakan semuanya, jadi tolong jangan membahasnya lagi ya?" Sheina berusaha untuk tetap tak terpengaruh, meski sebenarnya ia masih sangat membenci masa itu.

"Memangnya kamu tahu Mamaku membohongi kamu apa?"

"Mama kamu yang sudah mengorupsi uang perusahaan kamu kan? Tapi dia malah memanfaatkan masalah itu untuk menyingkirkan aku, dia bahkan berjanji untuk membantu kamu tapi nyatanya semua itu cuma palsu." Sheina tersenyum sinis, merasa tak menyangka saja dengan kebusukan hati mantan mertuanya.

"Kamu tahu dari mana?"

"Dari Rania, dia baru saja menemuiku dan meminta maaf padaku, dia baru tahu kalau aku sudah kembali, makanya dia datang ke rumah kamu." Sheina menjawab tanpa minat yang diangguki mengerti oleh Allucard.

"Oh begitu. Tapi sekarang ada yang mau bertemu dengan kamu, aku juga sudah berjanji tadi malam kan, kalau aku akan membawa seseorang untuk meminta maaf ke kamu." Allucard menjawab serius, namun Sheina merespon seolah ia sudah tahu siapa.

Mantan Istri Meminta Nafkah Batin (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang