Part 12

5.7K 157 2
                                    

Part 12

Allucard masih mengingat jelas bagaimana kehidupannya selama ini, ia hanya kerja dan berpikir bagaimana cara mendapatkan uang banyak. Karena orang tuanya terutama mamanya selalu menuntut ini itu darinya, yang membuatnya tak memiliki banyak waktu untuk beristirahat dengan nyaman. Sampai saat Allucard berada di titik di mana ia bisa menghasilkan banyak uang dan bisa bersantai di waktu yang sama, yaitu memiliki perusahaannya sendiri.

Meskipun awalnya tidak mudah, namun Allucard tidak pernah menyerah, hingga akhirnya ia berhasil dan mendapatkan hasil dari kerja kerasnya semenjak remaja. Waktu berlalu begitu cepat, Allucard menikmati kehidupannya yang paling nyaman menurutnya, sampai saat ia dibuat jatuh hati dengan kecantikan Sheina, seorang karyawan biasa di kantornya.

Sheina bisa dibilang cinta pertama Allucard, karena selama ini waktu yang Allucard miliki hanya ia habiskan untuk bekerja dan berinovasi. Meskipun ia harus bersaing dengan kedua temannya, namun entah bagaimana Sheina justru memilihnya. Wanita itu sempat bilang kalau Allucard adalah lelaki yang paling tulus, yang pernah ditemuinya.

"Kenapa kamu mau menikah denganku?"

"Karena kamu adalah lelaki yang paling tulus, yang pernah aku temui."

"Kenapa kamu bisa berpikir aku seperti itu?"

"Aku enggak tahu, tapi yang pasti perlakuan kamu seolah ingin memperlihatkan bagaimana berharganya aku ada di hati kamu."

Itulah percakapan antara Allucard dan Sheina di malam pertama mereka menikah, awalnya Allucard menganggapnya itu pujian, namun sekarang ia sadar perasaan semacam apa itu. Allucard tipe orang yang akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi, tak peduli tubuhnya lelah atau terluka, ia akan memperjuangkan kebahagiaan mereka tak terkecuali mamanya.

Allucard juga masih ingat saat dirinya memberi wanita yang sudah melahirkannya itu sejumlah uang yang cukup banyak, saat itu Allucard memberinya dengan rasa bangga karena semua itu hasil keringatnya, namun yang ia dengar bukan ucapan terima kasih atau semacamnya. Namun kalimat yang cukup menyakitkan untuk ia yang sudah sangat berusaha.

"Mama yakin, kamu bisa mendapatkan uang yang lebih banyak dari ini, jadi jaga kesehatan kamu ya, jangan sampai kamu sakit."

Ucapan mamanya saat itu seolah menyadarkannya, bila apa yang ia lakukan dulu ataupun sekarang tak akan membuat wanita yang sangat disayanginya itu merasa puas. Benar, apa yang dikatakan temannya dan tidak seharusnya ia bertanya kenapa mamanya tega mengkhianatinya, karena dipikir berapa kali pun semua akan terasa masuk akal bila ia mengingat-ingat bagaimana ia diperlakukan oleh mamanya.

Allucard seperti disayangi tapi sebenarnya tidak, ia hanya sedang dimanfaatkan oleh mamanya selama ini. Kedua temannya sudah menyadarinya, namun mereka lebih memilih diam dan membantunya tanpa mengeluh ataupun menggunjingnya.

"Al," panggil Aiden ke arah Allucard yang sedari tadi terdiam, sebagai teman sekaligus rekan kerja tentu saja Aiden merasa bersalah atas sikap Fathur yang berlebihan, ia ingin minta maaf atas nama temannya itu.

"Gue dan Fathur minta maaf ya kalau ada ucapan yang menyinggung perasaan lo, terutama omongan Fathur. Dia enggak berniat menyudutkan lo sama sekali, malah sebenarnya dia yang paling kecewa setelah tahu kalau ternyata Mama lo dibalik pembebasan Rania." Aiden berujar serius ke arah Allucard yang masih terdiam.

"Mungkin Fathur yang paling kekanak-kanakan di pertemanan kita, tapi dia yang paling membela lo selama ini tanpa peduli siapa musuh lo. Andai lo ikut di kantor polisi tadi, lo akan lihat bagaimana Fathur hampir ditangkap karena sudah buat kerusuhan di sana, dia cuma enggak terima lo dipermainkan, Al." Aiden masih ingin menjelaskan semuanya agar Allucard tak salah paham dengan Fathur.

Mantan Istri Meminta Nafkah Batin (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang