29. Sadness and Happiness

70 16 0
                                    

▪▪▪

Yena menghampiri dan menyapa teman-temannya yang sedang duduk bersama di kantin.

"Anjir, Bek! Minum gue lo abisin!"

Yena nyengir mendengar ucapan Hyunjin. "Ya maaf, Wer. Gue haus banget nih, gara-gara habis olahraga."

"Kebiasaan banget lo manggil gue dower."

"Lo juga kebiasaan manggil gue Bebek. Mana gak pake Kak lagi."

"Berantem mulu lo berdua. Muak gue." ucap Bangchan lelah.

"Makanya cari kerja, Bang. Jangan nganggur disini mulu." ujar Hyewon pedas.

Ohiya, sekarang anak IZ*ONE dan StrayKids mulai berteman baik dan bahkan bersahabat. Awal mulanya pasti karena Yena yang mengenalkan.

"Jahat banget, Dek Hyewon."

"Apa sih manggil dek dek. Emang gue adek lo."

Lee Know menimpali. "Gaspooll, Won. Skakmat teros. Biar sadar tuh orang tua."

"Ciee yang bertambah tua.." kata Han menggoda Bangchan.

"Emang sesuci itu ya gue sampe sampe punya temen berdosa kaya kalian semua."

"Kebalik kali, Bang. Kan lo yang sukanya berbuat maksiat." ucap Yujin santai.

Chaeyeon mengangguk setuju. "Bener tuh. Gue aja pernah nyiduk Bang Chan masuk ke club. Aduuh, gitu kok katanya suci."

"Emang sial gue punya temen bangsat semua."

Semuanya tertawa melihat wajah tertekan Bangchan yang sangat membuat hati puas. Secara diam-diam, Changbin menatap Yena yang tertawa manis. Semanis gula. Hatinya berdetak dua kali daripada biasanya. Ia terpaku dan membeku saat Yena membasahi bibirnya yang pink itu. Rambut yang biasanya ia cepol pun mulai digerai. Ia menjadi lebih feminim. Satu kata yang dapat didefinisikan saat ini. Cantik.

"Bang!"

"WOY BANG CHANGBIN!!"

"IYA YENA SAYANG?"

Yena yang awalnya tertawa bersama Ayen dan Felix pun terkejut mendengar ucapan latah Changbin. Teman yang lain pun tak kalah terkejut.

Changbin menutup wajahnya malu saat sadar apa yang ia ucapkan.

"ANJIR BANG!"

"KOK LO GAK NGOMONG KALO NAKSIR TEH YENA HAHAHAH."

"DIAM DIAM YA BANG ABIN HAHAH."

Muka Yena pun tak kalah merah seperti Changbin. Ia menyembunyikan wajahnya di belakang badan Yuri.

"Ih! Kak Yena tuh harusnya sama abang gue, Bang Uyon!"

Jeongin mendelik, "Gak boleh, Yuri! Teh Yena harusnya sama Bang Abin ih."

"Heh bocil, lo tau apa sih tentang cinta-cintaan."

"Heh kita seumuran ya bangsat."

Bangchan melotot. "Ini siapa yang ngajarin anak gue ngomong kasar? Ngaku kalian!"

Calon Ipar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang