30. Datangnya Masa Lalu

59 16 0
                                    

▪▪▪

"Yena?"

"Kak Nayeon?"

Keduanya saling membeku dan terdiam cukup lama. Hingga suara bariton terdengar dan membuyarkan lamunan mereka berdua.

Yena yang melihat orang itu, semakin deras air matanya. Hatinya pun terasa sesak. Bayang-bayang ingatan buruk jaman lalu mulai menghampiri dirinya lagi.

Lelaki itu pun tak kalah terkejut melihat Yena. Perasaan bersalah mulai datang kembali. Ia pun terpaku cukup lama. Ingatan masa lalu mulai menghantuinya lagi.

"KAAAKK! AYOO. YENA UDAH SIAP NIH."

Pria itu tersenyum manis hingga matanya membentuk eye smile yang manis. "Pacar siapa sih? Kok cantik banget."

"Pacar kakak dong."

Keduanya tertawa bersama. Tanpa tau, salah satu dari keduanya tertawa iblis di dalam hati.

Sesampainya di tempat tujuan, Yena mengernyit bingung.

"Lho, Kak? Kenapa ke tempat haram ini sih? Kan katanya mau ngasih aku kejutan."

Pria itu tersenyum sinis, "Iya disini sayang kejutannya."

"Ayo masuk."

Yena yang sempat ragu pun ditarik kuat oleh pacarnya itu. Tentu Yena terkejut dengan perilaku kasar sang Pacar yang selama ini menunjukkan sifat lembutnya.

Yena bergidik ngeri melihat orang-orang yang terlihat menikmati acara-acara itu. Ia saja hanya dengan melihat itu sudah jijik.

"Guys! Gue udah dateng nih."

"Eh, Jaebum sayang udah dateng."

Yena menolehkan kepalanya saat mendengar ucapan wanita itu. Ia kenal wanita itu. Kenal sekali. Kang Seulgi namanya. Kakak kelasnya yang sekelas dengan pacarnya itu.

"Oh, si bodoh ini udah dateng?"

"Iya, sayang. Kan kita mau kasih best surprise buat dia."

Semua temannya tertawa, sedangkan Yena linglung. Tak paham apa yang mereka katakan. Dan juga itu pacarnya berselingkuh? Bermesraan di depan matanya? Jaebum yang ia kenal bukan seperti itu.

"Jadi, Yen. Gini nih.. Gue sebenernya macarin lo gara-gara dare doang. Cewe famous yang sombong banget. Katanya sih gak bisa ditaklukin, tapi buktinya gue bisa tuh macarin lo."

Suara tawa menggelegar di seluruh ruangan. Badan Yena mulai bergetar. Rasa takut mulai datang menghampirinya. Kata tolong pun tak pernah lupa ia sebutkan di dalam hati.

"Sebenernya pacar gue itu Seulgi. Bukan lo."

"Dan juga, akhir dari dare gue itu harus mutusin lo di club di depan temen-temen gue."

"Gimana guys? Gue keren 'kan?"

Terdengar suara sorakan dari sana-sini. Teman-temannya pun tertawa puas. Sama halnya dengan Seulgi yang tersenyum puas melihat wajah terpuruk Yena.

Calon Ipar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang