Sebuah rahasia ?

246 30 10
                                    


Tetap buat cb ini walaupun ga ada
yang suka karna diantara cb ku yang lain
ini adalah salah satu cb pertama ku ,,di akun bunnyjeonjungkook ☺..

....






Kamar luas milik abikara ditepati rara

" bagaimana keadaan nya ?" suara lembut
abikara

" dia masih hidup " pendek nya

" tidak bisakah kau bersikap baik padanya"? balas abikara

dia hendak pergi sambil memakai jaket.
hanya diam mendengarkan pertanyaan
abikara. menyimpan sebuah pistol
di kantong juga pisau kecil didalam jaket.

" aku tau kau peduli padanya, tapi jangan
biarkan orang lain mendekatinya"
jelas abikara mengoleskan krim diwajah.

" aku tidak peduli ! itu bukan urusan ku"
sahut dingin.

abikara menghela nafas pelan melihat
Jawaban dingin saudaranya.
menghampiri saudaranya yang sedang berdiri diruang tamu.
" kau tau? cinta datang saat dia sudah pergi" jelas abikara santai.

mendengar ucapan abikara membuatnya
menoleh ke arah abikara datar.
" cinta kau bilang .. ,cinta itu tidak ada abikara , jangan terlalu percaya "
balasnya langsung pergi keluar rumah.

" kau memang keras kepala , tapi aku
senang memiliki saudara seperti mu"
ucap abikara melanjutkan kembali mengoleskan krim di wajahnya.

" abikara .  .. " panggil rara

tubuh abikara menegang kaget ia sedang
membelakangi rara dan sedang tidak
menggunakan topeng , dengan cepat
abikara lari keluar meninggalkan rara.

" abi , abikara ! kau mau kemana .."
kejar rara keluar

Sekeliling rumah besar ini adalah tembok
rara bingung kemana perginya abikara.
" kenapa dia kabur ? apa aku salah liat"?
ucap rara masih mencari abikara

" hey ,! kau sudah bangun ? apa yang kau lakukan di luar ?" tanya abikara lembut.

rara menoleh langsung ke arah sumber
suara ia kaget ketika melihat abikara
sedang berdiri didepan pintu dengan
rambut berantakan.
tampak seperti bangun tidur.

" bagaimana bisa abikara ada didalam"!
pikir rara.
langsung menghampiri abikara.
rara menatap mata abikara dalam

" kenapa abikara bisa sama memiliki
warna mata yang sama dengan raka"
batin rara berpikir.

abikara merasa dirinya sedang ditatap
hanya diam memasang senyum manis.
" kenapa melihatku seperti itu "?
tegur abikara

" maaf , maafkan aku abikara "
rara menjawab dengan malu.

" untuk apa meminta maaf , kau tidak salah kau sudah baikan ternyata "
balas abikara.

" iya ,terimakasih sudah menolong ku
aku harus pergi untuk mencari raka!"
jawab rara pelan berjalan keluar.

" tunggu "! seru abikara

langkah rara berhenti di luar pintu.
menghadap ke arah abikara yang sedang
berjalan santai ke arahnya.
" rara , hati hati dijalan jika kau sudah
bertemu raka perhatikan dia"
pesan abikara lembut pada rara.

" kenapa bicara seperti itu seolah kau mengenal raka lebih dalam "?
tanya rara serius.

abikara hanya senyum manis menanggapi
perkataan rara kepadanya.
" rara , kau lupa bahwa aku adalah teman
dekat raka sejak kecil jadi aku tau semunya" jelas abikara.

" baiklah , sekali lagi terimakasih sudah
menolong ku abikara suatu saat aku akan
membalas kebaikan mu" balas rara
beranjak pergi meninggalkan kediaman
abikara.

" CUKUP JAGA RAKA SAJA "!
seru abikara keras.

rara hanya mengangguk sambil tersenyum
Kemudian pergi menghilang dari abikara.
tiba tiba dada abikara berdenyut sakit
" arh.. " rintih abikara hampir jatuh

" Aden! " panik penjaga rumah menangkap
tubuh abikara cepat.
" apa aden sudah minum obat !"
tanyanya membawa masuk ke dalam.

" untuk apa aku minum obat karna itu
tidak ada gunanya" lemah abikara
berbaring di sofa.

" aden ,jangan bicara seperti itu jika tuan muda tau anda tidak minum obat ,pasti tuan muda akan marah besar" jelasnya
memberikan beberapa pil pada abikara.

" kenapa , kau begitu baik padaku bukankah dia sangat kejam padamu"
lirih abikara dengan pandangan sayu.

" karna aden sudah menyelamatkan saya
dari tuan muda ,saya sudah mengatakan
aden seperti anak sendiri" jujurnya pelan.

perasaan hangat masuk kedalam hati
abikara mendengar jawaban pelayan
setia nya ,mata abikara berkaca kaca.
" bolehkah aku memelukmu sebentar .."
mohon abikara.

" silahkan aden ..." memberikan tubuhnya
untuk dipeluk oleh abikara.abikara
langsung memeluk dengan erat.
" ayah .., ayah .. " serak abikara

merasakan punggung nya basah ia yakin
jika aden abikara sedang menangis.
" aden ,saya tidak keberatan jika aden
menganggap saya sebagai ayah"
ucapnya tulus.

" terimakasih mang ujang " sahut abikara
nada sedih.
" aden sebaiknya kembali ke kamar untuk
istirahat" ajak mang ujang menuntun abikara.


" apa kau sangat merindukan ayah ..abikara"
batin nya sedih menatap dari cctv di laptop.

...











Wah !
Sebenarnya abikara itu siapa ?
raka atau emang benar namanya abikara
menurut mu gimna?

Mksh udah vote dan mampir 🥰














Raka part 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang