Takut didepan! dibelakang berani?

115 30 15
                                    

Typo!

.

.

.

Happy reading



kediaman baron

Baron berada di rumah sedang melihat
perkembangan raka yang sudah mulai
membaik kata dokter yang menangani
psikis raka.sebenarnya baron tidak
percaya kenapa raka bisa sampai jiwanya terguncang padahal sejak kecil raka
dilatih oleh baron sangat keras.
seolah apa yang telah baron ajarkan
sangat sia sia jika akhirnya raka berakhir
sampai piskisnya terguncang.

Mungkin kah raka sedang berakting padaku ?
batin baron melihat raka yang tengah
sibuk bermain game.

" ayah ! mau main sama raka ?" ajak
raka tiba tiba menoleh ke arah baron.

" iya raka ,ayah mau" jawab baron
bangun dari kursi menghampiri raka
di ruang tv.

raka segera bergeser  sedikit agar baron
bisa ikut duduk disebelahnya.
" ayah kita main ini "!

" yang kalah harus menurut kata yang menang!" ujar raka pada baron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" yang kalah harus menurut kata yang menang!" ujar raka pada baron.

" iya sayang " sahut baron sabar.

" ayo mulai!" teriak raka

.

10 menit

.

dipertengahan bermain nyawa yang dimiliki
baron tinggal sedikit ,tiba tiba musuh  datang dan membunuh baron.
baru saat itulah raka muncul dan membunuh musuh yang telah membunuh baron di dalam game.
game dimenangkan oleh raka.

..

" ayah kalah ! jadi ayah harus menuruti
semua perkataan raka tidak boleh menolak atau membantah"
jelas raka terlihat bahagia.

" kenapa begitu ? kenapa ayah tidak boleh membantah ,coba jelaskan pada ayah"?
tanya baron

" karna ayah sudah kalah ,tidak boleh membantah!" jelas raka nada riang

baron hanya menghela nafas pelan
melihat tingkah laku raka sekarang.
" raka ,jujur pada ayah ? apa kau sedang berpura pura sakit didepan ayah ?

raka yang awalnya senang jadi bingung
oleh perkataan baron dan memandangnya.
" maksud ayah apa ?

menatap manik mata raka dengan serius.
" jujur pada ayah ,apa yang sedang kau rencanakan raka! kenapa kau menyembunyikan hal sebesar ini pada ayah" ! tegas baron.

" ayah marah , .. hiks...hiks... ayah ..raka
minta maaf .. " isak raka tiba tiba menangis.

" raka , ayah benar benar minta maaf nak.
jangan menangis ,ayah salah sudah memarahi raka" ucap baron langsung
memeluk raka hangat.

Mata tajam biru raka menatap fikri yang
sedang mengintip dari kejauhan.
fikri yang di tatap tajam oleh raka langsung
melarikan diri karna takut.

" fikri .. , kau ... Bajingan . ..."

" sekarang raka mau ayah melakukan apa ? Bilang pada ayah nak" lembut baron.

"Mau main dengan fikri , ayah !
semangat raka

" baiklah ayah akan panggil fikri kemari"
sahut baron mencari keberadaan fikri.
sedangkan raka kembali ke kamarnya.

Kamar

raka langsung mengirimkan pesan
kepada seseorang lewat handphone.

Bagaimana keadaan mizuki dia baik?
Pesan raka 08217***

08217**

Dia baik tuan ,aku sedang mengikutinya
Balasnya

untuk sekarang, awasi dia dulu jangan
sampai kabur.kau mengerti!"
pesan raka.

  ..

Raka mengambil sebuah pistol dilaci
lalu mengisi dengan peluru kesayangan
kemudian menyimpan diatas meja.

" dia benar benar berani denganku ,baik
aku akan memberimu hadiah yang
tidak akan kau lupakan fikri "
ujar raka berdiri dibalik jendela dengan
salah satu tangan dimasukan ke kantong.

Ceklek !

masuk seorang pelayan wanita tua
yang berumur membawa nampan
berisi makan siang raka lalu meletakkan
dimeja samping tidur.

" tuan , ayo makan siang dulu "
lembut sang pelayan menghampiri raka

raka hanya menoleh dengan senyum manis

" makan!! Makan '! " heboh raka

sang pelayan mengambil makanan lalu
hendak menyuapi raka tapi raka hanya diam tidak membuka mulut.

" maaf tuan , saya pikir tuan ingin saya suapi kalau begitu saya akan menunggu diluar" pamit sang pelayan.

" ibu , raka mau makan disuapi"
seru raka bicara.
dengan senang hati pelayan menyuapi raka ,saat asyik makan terdengar
suara gaduh diluar rumah.
membuat pelayan langsung keluar dan mengunci pintu kamar raka.

langkah raka mendekati jendela melihat
keluar beberapa anggota tak dikenal
sedang melawan penjaga ayahnya.
" kalian sangat berisik " ujar raka rendah

mengambil pistol lalu mengarahkan
ke beberapa orang dibawah kemudian
menembaki dengan jarak jauh.

Dor

Dor

Dor

orang orang bersimbah darah juga penjaga ayahnya yang terluka kecil.
sontak mereka melihat ke arah jendela
ada raka yang melihat mereka dengan
raut wajah polos.

" arhh.. apa mungkin tuan raka ?

" mungkin saja , tapi lihatlah tuan raka
tidak memegang pistol"

" iya itu benar mana mungkin tuan raka
bisa menembak sedangkan melihat senjata tajam dia takut" ejek salah satu orang

yang lain hanya diam tak berani tertawa.
mereka menghormati raka sebagai ketua.

Dor !dor !!

orang yang mengejek raka sudah mati
karna ditebak 2 kali dikepala.mereka
yang melihat langsung kaget sendiri.

" aku yakin ini pasti ulah  tuan raka ,berhati hatilah dalam bicara " bisik yang lain.
mereka membawa mayat teman mereka
untuk dikubur dengan layak.

raka masih berdiri di jendela dengan polos

" arnold ,kita akan bertemu lagi setelah 5 tahun" ujar raka nada rendah.
Mencium pedang yang berada di genggaman tangan.pedang miliknya sudah
banyak membunuh nyawa orang termasuk
ayah arnold ,ibu rara ,yang terakhir mungkin
Arnold atau ayahnya baron.

" kematian abikara harus dibalas dengan
nyawa kalian "
Batin raka dingin.










???

Segini dulu yak

Arigataou udah vote dan komen 🥳🥰

.

.




















Raka part 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang