Demon

113 33 9
                                    

Typo ...
Mulai masuk chap manis seperti
di cb ( raka dibalik cahaya)
.
.
.



Markas kapak tilas

baron datang ke kapak tilas untuk mengecek keadaan.baron risau sejak
raka kumat kapak tilas tak terurus.
saat menginjak kaki di kapak tilas
semua terlihat normal ,dari segi penjagaan serta beberapa anggota muda
kapak tilas yang sedang berlatih.

" keadaan di sini tampak normal apa
Mungkin ada yang mengatur ? '
pikir baron melihat sekitar.

beberapa anggota sedang berjalan
melewati baron sengaja.
" kenapa mereka berani sekali padaku.
apa mereka tidak tau siapa aku"
geram baron.

tap

Tap

langkah kaki memasuki ruang utama
kapak tilas.mengenakan sepatu
celana putih berkaos kuning memakai
jam tangan ,duduk di kursi.

" karna sekarang yang menjadi
pemimpin adalah aku ,bukan ayah lagi"
dingin raka.

baron kaget melihat keberadaan raka
di kapak tilas. sedang duduk dengan
wajah dingin menatap dirinya tajam.

" raka apa maksudnya semua ini.
apa kau berpura pura sakit ! "
suara baron meninggi.

raka tersenyum sinis ke arah baron.

" apa aku ,pernah bilang jika aku sakit.?
tidak bukan ... Jadi itu bukan kesalahan ku ayah " santai raka.

baron benar benar marah karna raka
sudah mulai kurang ajar padanya.
" Raka ,ayah akan memberi mu pelajaran "
maju hendak menyerang raka.

Hap!

kedua tangan baron dipegang erat oleh
anggota kapak tilas.
" lepas! kalau tidak aku akan membunuhmu !" murka baron.

" lepaskan "! perintah raka.

" ayah jangan marah nanti bisa cepat tua.
sebaiknya bernafas dengan baik agar
nafas ayah tidak hilang " santai raka.

" rak..ka aa .. kau benar kurang ajar"!
memukul perut raka kuat.

Bugh _benda keras memukul kepala baron

" aaa..rhh __ " putus baron pingsan.
raka langsung pergi meninggalkan baron.
.
.

kediaman baron..

pukul sudah menujukan angka 12 malam
tapi raka belum tidur. raka sedang
menunggu baron yang masih terlelap.
rara sudah membujuk raka untuk tidur
tapi menolak ,karna ingin menemani
baron sampai bangun.

rara menyerah ia memutuskan untuk
tidur di sofa sambil menunggu raka
keluar dari kamar baron.

ra .. rara .. sadarkan raka jangan biarkan
dia semakin jauh .. bangun ra ..
bisik abikara lembut.

rara terbangun saat mendengar suara
abikara yang berbisik ditelinga.
" abi __ apa dia ada di sini ,abi !"
rara mencari keluar dihalaman.
rara hendak keluar dari pagar tapi
tangan seseorang menahan.

" mau kemana , ini sudah malam rara "
ucap raka melihat.
" raka __ gak kemana mana kok ayo masuk nanti kamu demam "
ajak rara pada raka.

" kenapa ra apa kau mencari abikara "
suara raka berubah dingin.
rara terdiam mematung menatap raka.

" kenapa melihat ku seperti itu ,apakah kau terkejut " dingin raka

" raka __ kau __ sudah sembuh "
jawab rara tak percaya menyentuh
wajah raka perlahan.

raka hanya diam menatap tajam rara.
lalu memegang tangan rara kasar.
" berani sekali menyentuh ku apakah
kau pikir aku ini patung"

" iya ,bagiku kau adalah patung.. Yang
susah untuk dimengerti. apa yang sedang
kau rencanakan raka " nada rendah rara.

raka melepaskan tangan rara kasar.
" kau ingin tau apa yang ingin ku rencanakan. Baiklah dengarkan baik baik.
Aku berniat untuk menjadikan mu
sebagai budakku "
datar raka.


Apa ,! jadi kau berniat menjadikan ku sebagai budak katamu! Lalu apakah
kau yang selama ini menyamar sebagai
Abikara yang datang sebagai malaikat"
ungkap rara Kecewa.

raka tak menyahut perkataan rara.
" katakan raka ! Kenapa kau diam saja!
Aku menyesal telah jatuh cinta pada iblis seperti mu ! Teriak rara marah.

" jadi yang selama ini membunuh orang tuaku adalah kau raka ! Kau yang telah
memenggal kepala ibuku ! Kau juga
yang telah membatai keluarga ku pada malam itu .. hiks .. Hiks...
rara terduduk di rumput.

" kau iblis raka! Kau malaikat berkedok iblis!! aku sangat kecewa padamu !"
ingatlah ini raka putra baron!
teriak rara murka.

" KEMATIAN ORANG TUAKU AKAN KAU BAYAR DENGAN NYAWAMU RAKA!
JANGAN PERNAH DATANG KEPADAKU
SEBAGAI ABIKARA ! ABIKARA ITU TIDAK ADA ! DIA ITU TIDAK ADA !!
rara teriak sambil menangis berlari
keluar dari rumah baron.

degh!

apa dia baru saja bilang bahwa abikara
itu tidak ada ,apakah rara mengatakan
abikara tidak ada di dunia ini
batin raka terluka.

pipi raka basah karna air mata ,matanya
merah tapi wajahnya tetap datar.
untuk kedua kali raka menangis karna
abikara. saudara yang sangat ia sayangi.
" abi tidak mati , abikara masih hidup.
karna aku akan menjadi abikara bagi rara"
Ucapnya serak meneteskan air mata.

" abikara , aku akan menjaga janjiku padamu " janji raka menangis tak bersuara.
Grab !

sebuah pelukan hangat raka dapatkan.
" rasanya hangat apa seperti ini dipeluk ibu"
batin raka.

" tuan raka ,jangan menangis apapun yang terjadi aden abikara tetap ada dihati tuan"
Nada lembut.

" dari mana dia tau nama abikara ,siapa orang ini sebenarnya .. " batin raka diam
sebuah suntikan menusuk lengan raka.

perlahan tubuh raka tumbang lalu ditangkap oleh baron cepat.
manik mata raka mulai terpejam lemah
menatap sosok baron.

" ay__ahh __ " sebut raka lalu pingsan.
di pelukan baron.

" terimakasih sudah membantu ku ,mungkin raka akan tidur selama 1 Minggu agar kesehatannya membaik"
ucap baron membawa raka ke dalam.

Kini tinggal si pelayan tua sendiri.
ia senang saat baron diberi tau
Bahwa raka memiliki kembaran baron
tidak marah sama sekali.
justru baron merasa bersalah karna
tidak bisa menjaga anak anak sahabatnya.

" tuan rama saya sudah bertemu dengan
raka walaupun aden abikara sudah meninggal ,saya janji akan melindungi
Anak anak tuan " janji si pelayan tua melihat ke arah langit.

.
.

.





Jauhh dari ekspetasi










Raka part 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang