Lembayung jingga menghiasi langit, melukiskan pemandangan sore hari dengan air laut yang menghangat. Duduk dengan beralaskan pasir putih, dan menikmati secangkir matcha tea yang dipadukan dengan roti isi mentega.
Bara dan keempat kawannya masih di luar penginapan untuk menyaksikan matahari terbenam di pantai. Semilir angin menerbangkan rambut mereka, diiringi canda tawa dan berbagi cerita. Pertemanan yang begitu erat dan hangat.
Menit demi menit mereka lewati, raga yang lelah setelah perjalanan jauh menuju ke sini, sudah terbalaskan dengan melihat betapa indahnya suasana alam ini.
Emma tak henti-hentinya menatap kagum kala matahari lambat laun tenggelam diikuti warna langit yang mulai menggelap, menyisakan awan-awan putih yang siap menyambut bulan dan bintang.
Bibir yang biasanya datar, kini melengkung membentuk setengah lingkaran ke atas. Acelyn yang notabenenya cewek cool dan jutek pun bisa luluh kala alam memanjakannya dengan pemandangan yang tersaji.
Sedangkan Bara, dia sudah siap dengan kameranya dan menangkap banyak gambar dan video untuk ia upload di social media nya, satu jepretan dengan matahari yang separuhnya sudah ditelan lautan ia dapatkan. Hasil gambar yang sangat memuaskan, ia menyunggingkan senyuman. Tak lupa ia juga mempotret Acelyn, Emma, Darren dan Chris.
Darren turut selfie dan mengabadikan pemandangan itu lewat kamera ponselnya. Disisi lain, Chris juga terpana dan lebih memilih menikmati pemandangan sambil menyeruput matcha tea nya.
Matahari kian menyurut lalu digantikan oleh cahaya rembulan yang ditemani bintang - bintang, angin malam di pantai makin mendingin. Bara dan keempat temannya beranjak dari pantai menuju penginapan, karena sebentar lagi mereka akan makan malam lalu setelah itu baru berkumpul kembali, hanya sekedar berbagi cerita.
Penginapan ini bergaya alam yang masih dibangun dengan beberapa pondasi kayu jati juga beberapa ornamen batu alam. Tidak banyak kamar yang tersedia, disini hanya ada 4 bangunan sederhana yang isinya kamar untuk para pengunjung. Dan satu bangunan utama yang merupakan tempat para pekerja, seperti pelayan, chef, resepsionis dan lainnya.
Untuk setiap bangunan terdapat 2 lantai, di lantai utama terdapat ruang santai, dapur dan ada 3 kamar begitupun dengan lantai 2 yang juga terdapat 3 kamar. Sedangkan kamar mandi tersedia di dalam kamar masing - masing. Pak Pom menyewa 1 bangunan untuk Bara dan temannya. Tentunya perempuan dan laki - laki berpisah.
Kamar di lantai atas diisi oleh Acelyn dan juga Emma, sedangkan 1 kamar lainnya kosong. Dan di lantai bawah diisi oleh Bara, Chris dan tentunya Darren. Jadi ketika makan malam atau sarapan dan hangout, mereka bisa berkumpul di lantai bawah.
Setelah mandi, kelima detektif itu turun berkumpul di dapur yang sudah tersedia meja makan, makan malam sudah dihidangkan oleh para pelayan. Bara membantu menyiapkan piring dan juga beberapa peralatan makan, turut dibantu oleh Acelyn dan Emma.
Setelah selesai, Bara memimpin doa untuk makan malam dan setelah itu mereka makan dengan khidmat.
☆PG☆
Pukul 08.00 malam, mereka masih berkumpul di ruang santai. Untuk sekedar merencanakan kegiatan mereka esok hari. Angin malam dari luar bangunan ikut masuk melalui celah celah jendela, suasana di luar nampaknya agak sepi dan berangin. Maka dari itu, mereka sudah mengenakan pakaian yang tebal agar tidak kedinginan.
"Guys, besok kita keliling resort yuk! Aku pengen tau tempat ini secara detail, ke desanya juga biar sekalian kenalan sama warga desa," seru Emma memulai percakapan.
Emma ingin memulai dengan berkeliling resort dan pergi ke pasar kecil di dekat desa ini. Maka dari itu, Emma mengusulkan sekalian untuk berkenalan dengan beberapa warga desa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Ganda
Mystery / ThrillerA Collab Story by : @dearlya | @reisnaini Status : [Hiatus Sementara] Jadwal Publish : 🗓️ 2-minggu sekali, Hari Selasa ⏰ 22:00 WIB ☆ ☆ ☆ "Choose the person you want to kill." Apa jadinya, jika kelima detektif yang mendapat cuti liburan justru menda...