V

33 27 4
                                    

Acelyn menatap keduanya, ah tidak, ketiganya dengan tatapan tajam. Acelyn dibuat marah oleh ketiga orang yang ia tinggal 30 menit lalu.

"Chris, Darren, Emma. Bisa jelasin?"

Ketiganya tidak ada yang mau menjawab, mereka menunduk dalam. Mereka lebih takut dengan kemarahan Acelyn ketimbang Ibu mereka sendiri.

Acelyn, "Gak ada yang mau bicara?"

Darren menegakkan badannya dan melihat Acelyn dengan tegas, "Ini semua salah Chris!" ucapan Darren membuat Chris meliriknya dengan penuh kekesalan.

Darren, "Gue cuma mau buat makan buat Emma, eh Chris malah ikut-ikutan. Jadi kita perang deh di dapur,"

Chris menimpali, "Gue masak karena masakan lo gak enak, Darren!"

Darren, "Tapi gue gak butuh masakan lo!"

Chris, "Gue bikin makan buat Emma. Bukan buat lo!"

Darren, "Ta--"

"CUKUP!"

Keduanya kembali terdiam. Acelyn lagi-lagi meneriaki mereka dengan begitu tegasnya. Bahkan Bara tidak bisa menolong mereka.

"Emma, bisa kamu jelasin?"

Emma terdiam, ia masih saja menundukan kepalanya tidak berani menatap teman-temannya yang berada satu meja dengan dia.

Bara, "Kalau mau ada yang di bicarain, bicarain aja, gak usah ragu-ragu."

Emma melirik Bara, dengan pasti, Emma beralih pada Darren. Emma, "Darren, aku minta maaf soal kemarin. Mungkin aku emang terlalu kasar, tapi itu emang kesalahan aku. Jadi, aku minta maaf!"

Semuanya terdiam, Darren masih sama diamnya, sama sekali tidak tertarik untuk memaafkan Emma.

Acelyn, "Darren...."

Daren menghela nafasnya gusar, ia mengacak-acak rambutnya. Darren, "Iya gue maafin, lagian gak usah di bawa serius kali. Cuma gitu doang,"

Bara, "Hah? Gitu doang? Apa maksud lo gitu doang? Sampe lo mau nusuk gue pake garpu? Itu yang dimaksud gitu doang?"

Chris, "Hah?! Lo niat bunuh Bara cuma gegara Emma marah sama lo?"

Emma, "Kamu gak serius, 'kan Darren?"

Darren menatap Bara, Chris dan Emma bergantian. Lalu ia mengidikan bahunya, "Mungkin aja, kalau udah terlampau kesel."

Acelyn menggeleng, "Jangan di ulangi."

Semuanya mengngguk, tidak berani melawan Acelyn.

Suasana pun kembali semula. Emma dan Darren tidak lagi perang dingin. Chris dan Darren hanya bertengkar seperti biasanya dan diselingi dengan kehadiran Bara. Acelyn hanya mendengarkan dan melihat saja kelakuan teman-temannya, sesekali mengobrol dengan Bara.

Darren memang bukan orang yang pemarah.

☆PG☆

Sinar matahari berada tepat di atas kepala, teriknya hari ini tidak mengusik kegiatan anak-anak bermain di pinggir pantai, ada yang bermain bersama keluarganya, ada juga yang sedang membuat istana pasir. Sedangkan Bara, Darren, dan Chris sedang bermain bola voli bergabung dengan pengunjung lainnya.

Darren dan Chris berada di satu tim sedangkan Bara bersama tim yang lainnya. Ya walaupun masih terjadi perang dingin antara Darren dan Chris, tapi keduanya mencoba bermain suportif, saling mendukung dan bekerjasama dengan sungguh - sungguh.

Bola yang terlambung ke kanan dan kiri belum juga jatuh ke pasir. Skor sementara lebih unggul tim Darren dan Chris, membuat mereka jadi lebih bersemangat dan melupakan pertengkaran sejenak. Sebenarnya ini adalah salah satu ide Bara untuk menyatukan keduanya.

Pilihan GandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang