IX

22 22 5
                                    

Sekitar pukul 1 siang, para detektif itu berangkat menuju supermarket untuk berbelanja kebutuhan mereka dengan mengendarai mobil milik Chris. Terhitung sudah 4 hari mereka di sini, rasanya cukup bahagia untuk melepas penat, mereka mempunyai waktu 3 hari lagi berada di sini.

Jarak supermarket lumayan jauh, waktu yang mereka tempuh sekitar 20 menit dengan kecepatan standar. Saat sampai mereka langsung turun dan Acelyn mengambil troli. Acelyn dan Emma akan berbelanja bahan makanan dan camilan sedangkan yang pria entah tidak tahu. Acelyn hanya menitip untuk membeli alat mandi dan lotion pada Bara.

Emma, "Ace, mie 'gimana?" tanya Emma.

Acelyn, "Oke, ambil 10 bungkus aja, Em. Saya mau ambil minyak sayur sama bumbu instan dulu ya."

Emma mengangguk, lalu memasukkan mie instan ke dalam troli. Acelyn kembali dengan membawa minyak sayur dan bumbu instan lalu memasukkannya ke dalam troli.

Acelyn, "Em, ambil juga mie pasta sama mie spaghetti-nya. Terus habis ini kita lanjut ke buah-buahan sama sayur-sayuran ya, eh tapi saya ke tempat sereal sama susu dulu deh, nanti saya nyusul."

Emma mengangguk dan langsung mengambil 2 bungkus mie pasta dan spaghetti. Setelah itu keduanya kembali mendorong troli, Acelyn berpisah menuju rak berisi sereal dan susu. Ia mengambil 2 kotak sereal dan 2 kotak susu berukuran 1 liter.

Acelyn tidak sengaja melihat Darren yang sedang memilih ice cream.

Acelyn, "Ren!" panggilnya. Darren menoleh dan terkejut melihat Acelyn.

Darren, "Eh, Ace. Ehe-Ehe, ini gue milihin ice cream bolehlah ya? Tadi Bara sama Chris gue tinggalin di tempat sabun mandi." Jelasnya pada Acelyn.

Acelyn mengangguk lantas mengajak Darren untuk mengikutinya menuju tempat Emma berada.

☆PG☆

Gemuruh petir memenuhi gendang telinga kelimanya, setelah berbelanja selama 2 jam akhirnya mereka sampai, tak lama setelah itu sekitar 15 menit berlalu, tiba-tiba langit semakin menggelap dan turunlah hujan yang sangat deras disertai petir dan angin.

Akhir-akhir ini cuaca sangat tak menentu, kadang panas lalu tiba-tiba saja hujan turun. Bersyukur mereka berlima sudah sampai di penginapan saat jam menunjukkan angka 3.15 p.m.

Acelyn dan Emma baru selesai membereskan belanjaan, begitu pula dengan Bara sedangkan Chris dan Darren sedang menikmati hot chocolate di ruang televisi dengan selimut yang mereka bawa.

Mereka berkumpul di ruang televisi, Acelyn dan Bara sudah memakai hoodie tebal untuk menghangatkan tubuh, sedangkan Emma memilih opsi selimut.

Acelyn, Emma, dan Bara juga membawa hot chocolate yang telah mereka seduh tadi. Lalu bergabung bersama Chris dan Darren.

Acelyn, "Guys, I have something to tell, but I'm not sure at this moment." ujarnya memulai percakapan.

Bara melirik Acelyn dan dibalas olehnya, Bara mencoba meyakinkan Acelyn lewat tatapan matanya.

Chris, "Just tell us, Ace. Don't hide it from us if it's important."

Acelyn menarik napas berat, lalu mengeluarkan sesuatu dari saku hoodie-nya. Sebuah gulungan kertas vintage yang masih tergulung oleh tali rami diulurkan oleh Acelyn.

Emma, "Ini apa, Ace?" Tanya Emma mewakilkan ketiganya.

Bara turut bicara kali ini, "Sewaktu kita balik dari supermarket. Kalian ingat Acelyn izin ke kamar mandi? Di situ gue nemenin Acelyn, dan pas Acelyn keluar dari kamar mandi tiba-tiba dia kebingungan karena kertas ini udah ada di tangannya." Jelas Bara.

Pilihan GandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang