Tengah malam di hari yang sama, Darren menatap ke arah sampingnya, sudah ada teman sekamarnya yang selalu saja berusaha mengusir dirinya tapi orang itu sudah tertidur pulas.
Darren menghela nafasnya pelan, "Gak bisa tidur."
Lelaki dengan rambut brunette itu hanya bisa menatap sekelilingnya tanpa minat. Dan lagi-lagi menghela nafasnya setelah mendengar suara bising dari sampingnya.
"Bisa-bisa nih anak nge-dengkur keras bener, hadehhh..."
Darren menyingkir selimut yang membalutnya lalu bangun dari tidurnya. Ia menghampiri jendela kamar tersebut lalu membukanya sedikit.
Ia sempat berpikir, apa yang tadi ia dengar dan yang lain adalah seorang manusia? Atau hanya halusinasi? Tetapi jika itu halusinasi, kenapa semuanya bisa dengar?
Darren terus memikirkan suara teriakkan yang membuatnya takut tadi, hingga kepalanya pusing dan akhirnya berhenti untuk memikirkan hal sulit tersebut. Jika hal sulit seperti itu Darren hanya bisa serahkan pada Acelyn atau Bara, dia tidak mau memikirkan hal rumit itu.
Padangan Darren teralihkan oleh siluet bayangan hitam di belakang pohon kepala di samping kamar tidurnya, ia menatapnya dengan yakin walaupun ada rasa takut, Darren tetap memberanikan diri untuk melihatnya lebih jelas.
"DOR!!!"
"ASTAGA-DRAGON!"
Bocah kecil yang kini berdiri di hadapan Darren sedang tertawa terpingkal-pingkal karena rencananya berhasil, ia masih saja tertawa mengingat ekspresi Darren yang sangat-sangat terkejut tadi.
"Gimana Kak? Neo bikin takut Kakak gak?"
Darren menatap bocah kecil bernama Neo itu lalu mendelik kesal, "Cara datang lo gak asyik!"
Neo tertawa pelan, "Tapi Kakak kaget!"
Darren hanya menjawab dengusan saja, lalu ia menatap ke arah belakangnya melihat Chris yang masih tertidur pulas tidak terganggu dengan suara Neo yang sempat berisik tadi. Aman, itu yang berada di dalam pikiran Darren.
Akhirnya Darren mengambil alas kaki yang berada di kamar tersebut dan memakainya, lalu menatap Neo yang juga menatapnya kebingungan. Darren tersenyum lalu ia melompat keluar dari jendela kamar.
"Yuk, kita main sebentar."
Neo tersenyum lalu mulai mengikut langkah Darren yang menjauh dari tempat penginapan mereka.
Semenjak mereka bertemu, Darren selalu saja menyempatkan bermain dengan Neo di malam hari. Entah kenapa Darren selalu menemukan Neo yang datang tiba-tiba datang di malam hari, Darren tidak bisa untuk menolak kehadiran Neo.
Untuk saat ini, Darren tidak bisa mengajak Neo mengobrol di kamarnya karena ada Chris. Jadi Darren memutuskan untuk keluar dan sedikit menjauh dari penginapan.
Neo mendudukkan dirinya di atas pasir yang bersih, lalu menatap Darren, "Kakak dengar suara teriakkan tadi?"
Darren yang sedang melamun langsung memalingkan wajahnya menatap Neo tidak percaya, lalu ia mengangguk sebagai jawaban. Terkadang Neo selalu memberitahu Darren hal-hal aneh yang sering Darren rasakan selama di sini. Jadi, untuk mengetahui siapa yang tadi berteriak, Darren mesti tahu dari Neo.
"Ada beberapa orang yang berteriak, mereka laki-laki dan perempuan. Mereka tinggal di penginapan paling ujung, yang lumayan terhalang hutan," ujar Neo sambil menunjuk salah satu penginapan yang hanya sebagian terlihat oleh kedua mata Darren
"Sejak kapan di sana ada penginapan?" batin Darren, tapi Darren hanya mengangguk mengerti diberi penjelasan oleh Neo.
Darren, "Mereka kenapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Ganda
Mystery / ThrillerA Collab Story by : @dearlya | @reisnaini Status : [Hiatus Sementara] Jadwal Publish : 🗓️ 2-minggu sekali, Hari Selasa ⏰ 22:00 WIB ☆ ☆ ☆ "Choose the person you want to kill." Apa jadinya, jika kelima detektif yang mendapat cuti liburan justru menda...