Di ruang makan keluarga min, Denise dan anggota keluarga yang lain tengah menikmati santap malam. Dengan dibumbui obrolan-obrolan ringan seputar kegiatan mereka.
"Ini sudah memasuki akhir tahun, akan ada prom night, APA kalian akan pergi?" Tanya Suga pada kedua anaknya yang masih duduk di bangku SHS.
"No!" Jawab Jimin dan Denise secara bersamaan.
"Kenapa? Bukankah hal semacam ini yang di nantikan oleh kalian- kalian anak muda hmm?" Kini giliran Jinny yang bertanya.
"Terlalu membosankan. aku tidak suka keributan." Denise berbicara sembari menyendok makanannya.
Jimin menganggukan kepalanya. " Untuk yang satu ini, aku sependapat dengan mu."
Denise berdecih mendengar ucapan Jimin.
"Sangat disayangkan. Biasanya anak muda seusia kalian akan bersemangat mengikuti prom night, mereka akan pergi bersama kekasih masing-masing. Tidakkah kalian ingin berkencan, hmm?" Lanjut Jinny berusaha mengulik kehidupan pribadi anak perempuannya.
"Mom. . . Eoh ayolah Denise terlalu kecil untuk hal semacam itu. Berhenti mencemari otak anakmu, mom." Sergah jhope keberatan dengan pemikiran ibunya.
"Aku hanya penasaran dengan kehidupan putriku, apa yang salah? Aku hanya ingin tau dia memiliki kekasih atau tidak, itu saja."
"Ya! aku punya." Sergah Denise mengejutkan semua orang kecuali Jimin.
Suga memincingkan matanya. " Benarkah?" Mendengar keraguan dari ayahnya, Denise menganggukan kepalanya dengan mantab.
"Jungkook, huh?!" Ujar Jimin asal menebak.
"Bukan."
Mata Jimin sontak nyaris keluar dari rongganya. "Bukan?! Jungkook bukan kekasihmu tapi kau menciumnya dengan ganas di dalam kelas?! Apa kekasihmu masih waras sampai sekarang huh?!"
"Apa?! Mencium Jungkook?" Ini hal yang mengejutkan untuk Suga dan Jinny.
"Aku menciumnya hanya untuk menolongnya, oke?! Irene terus menyudutkannya dan aku membuat pembatas antara Jungkook dan Irene dengan caraku."
Suga tidak tau harus menangis atau tertawa mendengar perbuatan heroik anak perempuannya namun satu hal yang pasti. Dia benar- benar ingin menendang anak Taehyung.
Mata Jinny berubah cerah, mengetahui Denise telah mencium anak dari sahabatnya. " Lantas. . . Siapa kekasihmu sekarang, hmm?" Tanya jinny penasaran.
Denise mendengus keras. " Mom! Apa mom sudah lupa, aku berjanji akan menikahi anak bibi Dita dan paman Taehyung, hmm?! Tentu aku akan menepati janjiku. Bagaimanapun aku sangat mengagumi bibi Dita, menjadi menantunya adalah impianku."
Suga tersedak makanan yang akan ditelannya. Ini benar-benar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan suga.
"Kau bahkan belum pernah bertemu dengannya. Bagaimana jika anak Taehyung memiliki rupa yang jelek.?!" Tentu Suga memiliki caranya tersendiri untuk mengatasi hal tersebut. Bagi Suga, Jungkook terlalu impulsif. Kegilaannya pada anak Bae membuat Suga sedikit kecewa pada Jungkook. Tidak sepenuhnya benar, jika Suga membenci seorang Kim Jungkook. Dia sangat ingin menjadikan Jungkook salah satu dari bagian keluarga min namun setelah beberapa kali dia mendengar desas-desus tentang Jungkook yang mengejar Irene. Ekspektasi menantu idaman pada Jungkook langsung hancur. Suga hanya tidak ingin Denise anaknya kecewa, jika mengetahui hal tersebut. Untuk itu, Suga selalu memberi batasan antara Denise dengan Jungkook yang terlihat seolah-olah dia sangat membencinya.
"Jika itu ayah, hal itu mungkin saja terjadi. Namun dengan kolaborasi antara Paman Taehyung dan bibi Dita,
Hanya ada 1 dari 1juta kemungkinan untuk hal cacat produksi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkook & Denise
Fanfiction"are you ok?" Jungkook tersenyum getir saat gadis asing datang untuk menolongnya. Jungkook mengulurkan tangan meraih tangan Denise. Jungkook menatap senyum Denise yang tidak pernah luntur "semua akan baik-baik saja. kau tidak buruk, suatu saat nant...