Chap 04

15.5K 1.3K 86
                                    

Happy Reading!
.....

















Haechan duduk seorang diri di taman yang sepi, ia hanya sedang berpikir sebenarnya Mark menyukai siapa. Kalau Mark menyukai Koeun kenapa repot repot dulu baperin dia ralat Haechan yang baper, tapi kan ahh...sudahlah.

"Ngapain sendirian di sini?" suara seseorang mengagetkan Haechan.

"Gak papa, lo sendiri ngapain?"

"Tadi jalan-jalan terus gak sengaja lihat beruang nyasar ya udah samperin"

Haechan memukul kaki orang di samping nya, orang itu meringis lalu duduk di samping Haechan.

"Gw boleh nanya?"

"Itu nanya" ketus Haechan.

Orang di samping Haechan tersenyum sabar. "Lo kenapa murung akhir akhir ini?"

"Bukan urusan elo"

"Ya jelas urusan gw lah, kan lo calon masa depan gw"

"Paan sih gak jelas" walaupun begitu Haechan tetap tersipu.

Mark, orang itu tersenyum kecil melihat Haechan salting.

"Chan, gw lagi suka sama seseorang, menurut lo gw harus ngapain?" tanya Mark.

"Y-ya itu urusan lo bukan urusan gw, ngapain lo tanya gw"

"Ketus banget kenapa sih?"

"Bodo" Haechan memalingkan wajahnya. Ia salting di lihatin Mark terus.

"Chan, gw mau ke Kanada" ucap Mark tiba-tiba.

Haechan langsung menatap Mark terkejut. "Ngapain?"

"Lanjutin kuliah"

"Kan masih lama" heran Haechan.

"Gw harus segera gantiin mommy di perusahaan, gw gak tega lihat mommy lembur belum lagi ngurus kita bertiga" ucap Mark.

"Jangan pergi! kuliah di sini aja!" lirih Haechan.

"Kenapa? gw harus punya alasan yang kuat buat gw tetep di sini Chan" diam diam Mark tersenyum melihat Haechan yang gelisah.

Haechan terlihat ragu, ia melirik Mark lalu menunduk, bergelut dengan pikiran nya.

"Lo bilang lo punya orang yang lo suka, jadiin dia alasan" cicit Haechan.

"Tapi gw gak tahu dia suka gw apa enggak Chan"

"Siapa? siapa yang hyung suka?" lirih Haechan.

"Tebak!"

"Koeun?" tebak Haechan tapi Mark menggeleng.

Haechan menggigit bibirnya, kalau bukan Koeun siapa?. Dirinya?...

"G-gw....?" nada Haechan sangat kecil tapi Mark juga menggeleng.

Mata Haechan sudah berkaca kaca karena ternyata Mark tidak menyukai nya.

"Aku menyukai ah mencintaimu Jung Haechan" bisik Mark.

Haechan langsung mendongak, tatapan keduanya terkunci satu sama lain.

"Hiks..."

"Kok nangis?" bingung Mark.

"Huwaaaa"

Mark membawa Haechan dalam pelukan nya dan Haechan balas memeluk Mark erat.

"Cup! cup! cup!..."

Mark menghapus air mata Haechan lalu meng cup kedua mata itu kemudian tersenyum lebar.

Daddy S1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang