Chap 17

15.3K 1.3K 147
                                    

Happy Reading!
.....











Hening.

Jaehyun tak kunjung menjawab pertanyaan Taeyong, Taeyong tiba-tiba mengulurkan tangan nya untuk mengusap air mata Jaehyun.

"Apa perlu saya panggil kan dokter?" tanya Taeyong.

Ketiga Jung lebih tepat nya si bungsu sudah siap menumpahkan air mata nya, ia merasa bersalah.

Jaehyun menggeleng kecil, ia menatap Sungchan yang seperti ingin menangis.

"Uljimaa~~" lirih nya.

Jaehyun menatap satu persatu orang di hadapan nya yang menatap cemas padanya.

Deg

Taeyong terpaku, tatapan itu, tatapan penuh puja untuk nya, ia mendapatkan nya lagi setelah sekian lama. Sorot matanya terlihat sedih dan penuh penyesalan, matanya bergetar dan berkaca-kaca.

"K-kau ingat sesuatu? iya? masa lalumu? benarkah? apa benar?" nada bicara Taeyong bergetar seperti menahan tangisannya.

Jaehyun mengangguk. "Maaf a-aku...."

Taeyong langsung memeluk Jaehyun, ia menangis di leher Jaehyun, ia merasakan nya, ia bisa merasakan nya, ikatan cinta nya dan Jaehyun hanya lewat tatapan mata.

Ketiga anak Jung itu bingung, apalagi sang ibu menangis.

"Hiks tolong bilang padaku kalau ini nyata! aku tidak sanggup jika ini mimpi lagi hiks"

"Maaf bubu" bisik Jaehyun.

"Jay hiks Jay hiks"

Jaehyun perlahan membalas pelukan Taeyong, ikatan cinta mereka memang kuat, ia bahkan hanya menatap Taeyong tapi Taeyong sudah tahu, hatinya kembali hidup.

"Bubu? Jay?" batin Mark.

"Bagaimana bisa?" tanya Taeyong.

"Aku tak terlalu ingat, tapi mereka menolong ku dan aku koma selama 3 tahun" jawab Jaehyun.

"Jangan pergi lagi! aku tidak akan membiarkan mu!" Taeyong kembali memeluk Jaehyun.

"Tae, kau tidak lihat wajah kebingungan mereka?"

Taeyong membalikkan badannya dan benar, ketiga anaknya menatap nya penuh tanya.

"Mark hanya menerka mom, tapi Mark takut" ucap si sulung.

"Jay.... itu nama...." Mark tidak melanjutkan ucapan nya, ia terlalu takut.

"Maaf, maaf karena pergi terlalu lama, maaf melupakan kalian, maaf" ucap Jaehyun.

Jeno menggeleng pelan, ia paham kenapa ibunya tadi menangis dan memeluk guru nya. Guru nya baru saja sembuh dari hilang ingatan, dan ingatan yang kembali adalah sesuatu yang ia harapan.

"Nono..." lirih Jaehyun.

Jeno memejamkan matanya erat, panggilan itu, ia tidak ingat kapan mendengar nya, tapi sang ibu bercerita jika ayahnya yang pertama kali memanggil nya begitu saat ia mulai merespon suara.

Daddy S1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang