Chap 14

13.3K 1.2K 87
                                    

Happy Reading!
.....
Warning : 2255 kata!


Enjoy!.























Malam ini mansion keluarga Jung begitu ramai dengan berbagai hiasan yang indah, beberapa meja penuh terisi oleh makanan dan minuman, juga di tengah tengah terdapat kue yang berukuran sedang berlilin angka 16. Malam ini adalah malam pesta ulang tahun si bungsu Jung, yaitu Jung Sungchan.

Sungchan sebagai pemilik acara menyambut para tamu yang hadir di depan pintu bersama sang ibu tentu saja. Yunho dan Jaejoong berada di dalam, lebih tepat nya di tempat perkumpulan orang dewasa atau kolega bisnis, karena selain acara ulang tahun Sungchan, ini juga perayaan sukses nya proyek baru Taeyong.

Jeno dan Mark memilih mengobrol santai dengan teman teman yang lain di dalam, Taeyong meminta mereka untuk ikut menyambut tapi mereka menolak dengan alasan bukan yang punya acara.

"Chan, lo laper apa doyan sih? acaranya aja masih belum mulai lo dah makan aja"

Renjun menatap Haechan agak sinis, malu lebih tepatnya, orang orang kalau pergi ke pesta juga nunggu di persilahkan makan minum dulu baru comot, lah ini....baru masuk langsung nyomot kue.

"Gw laper njun, mayan kan makan gratis, kue nya enak enak lagi, lagian juga kakak yang punya acara pacar gw" ucap Haechan sambil kembali memakan kue.

"Serah elo deh mbul" Renjun menggelengkan kepalanya, percuma ngomong sama Haechan.

"Renjun!?" panggil seseorang.

"Eh, ka Guanlin, ada apa ya kak?" tanya Renjun.

"Ikut gw yuk!, gw sendirian nih, si Eric gak dateng, mau ya?"

"Boleh" Renjun tersenyum pada Guanlin.

"Bye Chan" ucap Renjun lalu tanganya di gandeng oleh Guanlin.

Haechan hanya mengangguk, malas menanggapi orang yang lagi pdkt. Haechan menoleh ke arah Jaemin yang sedari tadi hanya diam, melamun lebih tepatnya.

"Woy! lo ngelamunin apa sih njir?" tanya Haechan mengagetkan Jaemin.

"Loh Renjun mana?" bingung Jaemin.

"Di bawa Guanlin, elo sih ngelamun mulu, ada apa sih Nana ku sayang? hm?" tanya Haechan lagi.

"Gak ada" jawab Jaemin singkat.

"Halah, pasti gegara Jeno kan?" tebak Haechan.

"Kenapa gw?" keduanya menoleh ke asal suara, Jeno mendudukkan dirinya di samping Jaemin.

"Ya elo gak peka peka"

Jaemin melotot ke arah Haechan yang asal ceplos, sementara Jeno kebingungan.

"Jangan dengerin omongan beruang jadi jadikan kek dia!" kata Jaemin.

"Jen Jaemin itu su— ADAWW!!" Haechan memegang kakinya yang baru saja di injak oleh Jaemin.

Jaemin menatap tajam Haechan seolah berbicara lewat mata 'Ngomong lagi gw cekek lo'. Haechan jadi takut sendiri.

"Su apa?" tanya Jeno.

Daddy S1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang