Chap 22

13.5K 1.1K 130
                                    

Happy Reading!
......















Yangyang sudah selesai memandikan Xuyang, bayi cantik itu kini semakin cantik dengan baju juga pita di kepala nya. Yangyang sangat gemas dengan sang anak, andaikan ia tak buru buru, Yangyang juga sekalian mandi tadi.

"Cha, ayo kita turun dan cari papa mu" Yangyang menggendong Xuyang untuk mencari Kun.

Yangyang tidak mungkin meningggalkan Xuyang di kamar, bisa bisa nanti jatuh, kan bahaya. Yangyang melihat Kun berada di dapur, lebih tepatnya di depanya ada setoples susu formula milik Xuyang.

"Kun hyung, hyung ingin membuat apa? aku akan pulang, ada masalah mendadak, Xuyang sudah ku mandikan, dia cantik kan dengan pita ini?" tanya Yangyang.

"Hmm" balas Kun.

Yangyang sebenarnya bingung, ada apa dengan Kun, jadi ia hanya tersenyum kecil.

"Hyung, ini Xuyang aku letakkan dimana? atau kau gendong saja?"

"Kemarikan!" Kun mengambil Xuyang dalam gendongan nya.

"Kalau begitu aku pulang dulu hyung" pamit Yangyang.

"Hmm" balas Kun cuek.


Yangyang pun berbalik untuk pulang, ia berharap kalau Kun akan mengantarkan nya tapi seperti nya tidak. Kun terus menatap Yangyang yang berjalan pergi dari apartemen nya lalu berganti pada sang putri yang juga menatap kepergian Yangyang.

"Pa.... ma....ma.... pa pa...u ma"

Xuyang menatap Kun seolah jangan biarkan sang ibu pergi, Kun hanya diam dan memilih pergi ke kamarnya.







*****







Yangyang baru saja sampai di depan rumah nya, jantung nya berdegup sangat kencang, ia takut sang takut. Pasti orang tuanya menemukan kotak berisi barang barang ketika ia hamil dulu, surat rumah sakit, foto usg, beberapa baju, sebenarnya beberapa sudah Yangyang buang, tapi tentu ia tak akan membuang semua karena penting.

Yangyang ragu untuk membuka pintu rumahnya, dirinya mengambil nafas dalam sebelum membuka pintu dengan pelan.

Ceklek

Pintu terbuka dan Yangyang melangkahkan satu kakinya, tapi baru saja ia melangkah masuk, sebuah tamparan di pipi menyambut nya.

Plakk

Mata Yangyang berkaca kaca, selama 17 tahun hidup nya tak pernah sekalipun sang ibu bermain tangan kepadanya, dan hari ini ia mendapatkan tamparan dan tatapan marah juga kecewa, bahkan sang ayah enggan menatap nya. Sakit, hati Yangyang sakit.

"APA YANG SELAMA INI KAU SEMBUNYIKAN MOON YANGYANG!!??" bentak Doyoung.

Yangyang diam memegangi pipinya yang merah bekas tamparan Doyoung, ia menunduk tak sanggup menatap sang ibu yang tengah marah kepada nya.

"Ma....ma..."

"JANGAN MEMANGGIL KU MAMA! KAU BAHKAN JUGA SEORANG IBU? IYA HA? TAPI KAU MEMBUANG ANAK MU? IBU MACAM APA KAU MOON YANGYANG!!!"

Deg

Air mata Yangyang jatuh, hatinya semakin hancur, dadanya sesak mendengar itu semua.

Daddy S1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang