Chap 24

13.3K 1.1K 80
                                    

Happy Reading!
.....














Jeno dan Jaemin kini sedang cuddle di kamar milik Jeno, Jaemin bersandar pada dada bidang Jeno dan Jeno menumpukan dagunya di kepala Jaemin, dan tangannya membelai perut Jaemin yang membuncit. Mereka baru saja selesai makan, dan agak terkejut karena Yangyang sudah pergi dan hanya meninggalkan secarik kertas.

"Na...." panggil Jeno.

"Hmm?"

"Aku mencintaimu, jangan tinggalkan aku, apapun yang terjadi!!"

Jaemin tersenyum. "Aku juga mencintaimu, tapi aku tidak bisa berjanji, aku akan berusaha semampuku, untuk mu dan baby twins"

Jeno tersenyum, ia sangat mencintai laki-laki manis mirip kelinci di pelukan nya ini, dirinya bahkan bisa mempertaruhkan dunia hanya untuk Nakamoto Jaemin.

"Jen, bagaimana aku menjelaskan nya pada Ayah, Bunda, Dejun hyung, Renjun juga Shotaro, mereka pasti kecewa padaku, bagaimana jika mereka menyuruhku menggugurkan baby twins?" tanya Jaemin.

"Aku tidak akan membiarkan itu, mereka pasti kecewa, tapi mereka menyayangi mu, dan baby twins adalah cucu mereka, apalagi aunty Winwin yang sangat menyukai anak kecil, dia tidak akan tega" jawab Jeno.

"Aku takut..." lirih Jaemin.

"Jaemin-ah, kau adalah segalanya bagiku, dan aku akan memperjuangkan apapun untuk mu, dan sekarang ada baby twins, mereka juga segalanya untuk ku, untuk kita, kita harus berjuang untuk mereka, jadi Nakamoto Jaemin, maukah kau berjuang bersama ku? dalam keadaan apapun? kita bersama sama selamanya?"

Jaemin menatap Jeno berkaca-kaca, ia pun mengangguk lalu memeluk Jeno. Kini posisi nya ia duduk di paha Jeno dan memeluk erat Jeno. Jaemin juga sangat mencintai pria bermata sipit ini, ia tak akan pernah meninggalkan Jeno kecuali Jeno yang meminta nya pergi.

"Jangan erat erat Na! kau lupa ada baby twins, mereka sesak!" kata Jeno.

Jaemin melepaskan pelukan nya lalu mengelus perutnya. "Maafkan buna ya sayang"

"Buna?" heran Jeno.

"Bunda Nana" jawab Jaemin sambil tersenyum ceria.

Jeno ikut tersenyum, ada ada saja istri eh kekasih nya ini. Omong omong soal Kekasih, keduanya menjalin hubungan rahasia itu sudah sejak kelas 10 alias setahun yang lalu. Hanya saja keduanya sangat pintar menyembunyikan hubungan itu, entahlah nanti bagaimana reaksi para teman teman mereka ketika tahu akan hal itu.







*****






Yangyang dan Kun masuk ke dalam apartemen, di sambut oleh suara tangisan Xuyang dari arah kamar, Yangyang bahkan langsung berlari. Kun tersenyum tipis sangat tipis lalu menyusul Yangyang.

Yangyang membuka pintu dan melihat bayi cantik itu berusaha merangkak tapi terhalang bantal.

"Ma.... Huwaaa hiks ma ma hiks"

Yangyang ingin menggendong Xuyang, tapi ia kotor.

"Hyung, tenangkan Xuyang oke! aku ke kamar mandi dulu" Yangyang lagi lagi berlari ke kamar mandi.

Kun menggendong Xuyang yang menangis. "Mama mu di sini, cup jangan menangis!"

Tapi Xuyang masih saja menangis, Kun menghela nafas, kenapa dari dulu putrinya sangat sulit tenang jika dengan nya. Tak lama Yangyang kembali, tapi hanya dengan bathrop. Kun menelan ludah dengan susah payah ketika leher jenjang itu terekspos, juga dada bagian atas, kaki sebatas lutut yang begitu putih.

"Kemarikan hyung!"

Kun tersadar lalu memberikan Xuyang pada Yangyang, bayi itu langsung menyusupkan kepalanya di leher Yangyang dan sesenggukan. Yangyang sedikit terkekeh, ia menepuk nepuk punggung sang anak.

"Ma...cu...cu...." rengek Xuyang kemudian.

"Yangyang, kenapa kau di usir?" tanya Kun.
"Pipi mu juga sedikit merah, seperti bekas tamparan" lanjutnya.

"Aku pantas mendapatkan nya" lirih Yangyang.

"Moon Yangyang" panggil Kun.

"Ada apa hyung?" tanya Yangyang.

"Lusa aku akan menikah, dan Xuyang akan memiliki seorang ibu" jawab Kun.

Deg


Kaget, tentu saja. Yangyang bahkan merasa ada yang patah dan menyakitkan.

"A-apa?"

"Ya, Lusa aku akan menikah, calon ibu Xuyang sangat cantik, dia bisa segalanya"

"T-tapi...."

"Kenapa Yangyang?" tanya Kun.

"Apa dia menerima Xuyang?"

"Ya"

"Hyung mencintai nya?...." kali ini nada suara Yangyang mengecil.

"Tidak, tapi seperti kata mu dulu, Xuyang butuh seorang ibu, aku tidak ingin egois lagi, bukankah ibu kandung Xuyang membuang Xuyang?"

Yangyang terdiam, ia tanpa sadar kembali menangis, apa ia benar benar akan berpisah dengan Xuyang? putri kecilnya.

"Siapa yang kau cintai hyung?" tanya Yangyang.

Kun terdiam, ia tahu jika Yangyang menangis walaupun Yangyang menunduk.

"Yangyang, apa alasan mu menberikan Xuyang yang masih sangat kecil kepadaku?"


Deg








































































































































































































Mampus gw gantung😝
Tbc.
Maaf pendek.

Daddy S1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang