Chap 29

17.7K 1.1K 141
                                    

Happy Reading!
.....
















"Huwaaaa kerenn bangettttttt" teriak Haechan dan Jaemin ketika mereka menginjakkan kaki di rumput pegunungan.

Hari ini 3 keluarga besar yang bersahabat dan akan jadi besan itu berlibur ke sebuah desa, oh ya Moon family ikut, termasuk Kun.

"Ah, aku masih tidak menyangka jika Jaehyun masih hidup dan bahkan sedang bersama kita" celetuk Johnny.

"Kau benar John, dulu ketika kita mendengar kabar jatuh nya pesawat Jaehyun dan semua korban dinyatakan meninggal, rasanya nyawa ku ikut hilang" sahut Yuta.

"Berlebihan" kata Taeil.

"Aku juga tidak menyangka, penantian ku akhirnya tidak sia sia" kata Taeyong, ia tersenyum sambil mengeratkan genggaman nya pada Jaehyun.

"Bucin bucin, skip!" Doyoung mengucapakan kalimat nya dengan sedikit keras.

Semuanya tertawa, kenapa julid mulu sih Doy? heran gw tuh.

"Mama sama papa juga sering bucin, malahan pernah Yangyang pergokin kalian lagi ngew-hmmpp" mulut Yangyang di bungkam oleh Doyoung.

"Diem!!"

Taeyong tertawa paling keras, sementara Doyoung wajahnya sudah memerah malu. Anak sialan emang.

"Taro hyung, ayo memisahkan diri!"

"Eh??.." tangan mungil nya di tarik menjauh oleh si bungsu Jung.

"Jep anak lo astaga" gumam Yuta.

"Ahahaha udah mah biarin aja, lagi kangen kangenan kan" kata Jaehyun.

"Na pelan pelan jalan nya astaga!!" gemas Jeno. Senyum nya mengembang hingga matanya hilang, terlalu gemas dengan oknum bernama Nakamoto Jaemin.

Pasalnya, Jaemin berjalan terlalu cepat dan kadang berlari, apa calon nyonya Jung itu lupa jika sedang mengandung anak kembar? jantung Jeno seperti mau jatuh rasanya.

"Hehe, seru Nono-ya hihihi"

Lihat tawa tak berdosa itu, mana kuat Jeno untuk memarahi nya.

Halah! emang lo aja yang lemah dasar bulol, bucin tolol-_-.

"Jeno seperti Yuta dulu, dulu ketika aku hamil Jaemin dan Renjun, juga begitu, sampai sampai Yuta Hyung pernah menggigit pipi ku lantaran tak bisa marah" celetuk Winwin.

"Salah mu yang terlalu menggemaskan sayang" kata Yuta lalu merangkul sang istri.

"Tapi ketika Mommy di China, aura Mommy berbeda 180 derajat, Mommy seperti seme sejati dan Daddy seperti uke jika berjalan di samping mommy, aku ingin tertawa saja saat itu melihat wajah memelas Daddy" celetuk Dejun.

"Yeu si bocah!!" Yuta menggeplak sayang kepala sang anak sulung.

"Iya sih bener, waktu itu juga banyak yang ngira Ten uke nya Winwin pas kita ke China buat liburan" kata Doyoung.

"Ahahahaha iya, gak berhenti ngakak gw pas udah nyampe hotel" sahut Ten.

Winwin merasakan jika pipi nya merona malu. Btw kalian setuju kan kalo beda negara beda aura buat uri Winwinie? kalo di China Dong Si Cheng, kalo di Korea Nakamoto Winwin:).

"Eh, kapan pernikahan Mark sama Haechan? jadi pas kelulusan Mark? atau kelulusan Haechan?" tanya Johnny.

Yang di bicarakan auto menghentikan langkahnya dengan wajah sedikit memerah.

Daddy S1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang