BAB 1: Pasangan romantis

55 12 2
                                    

Malam yang dingin menyelimuti kota.jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Suara langkah kaki Zen terburu buru keluar dari kantor nya.
Dia lelah dan ingin segera pulang keApartemen nya.
Zen menuju mobilnya.melajukanya dengan kecepatan tinggi.
Perasaan lelah dan lapar menyerangnya.
Zen menatap ponselnya yang menyala.pesan dari Rein....
Rein adalah pasangan hidupnya .Yang dia dapatkan dengan penuh airmata.
Yang mencintainya dengan cara yang unik.

Kembali kemasa dulu...
Dimana Rein sangat membencinya.
Menghancurkan hidupnya dan memperkosanya dengan brutal.kebencian dari Rein karena prasangka.
Namun siapa sangka.perasaan cinta tumbuh seiring intrik di keluarga.
Tujuh tahun hidup terpisah dan bertemu kembali dengan cinta membara.
Pertentangan orangtua telah dilewati.keinginan hidup bersama sudah terwujud.
Rein kembali dikehidupanya. membangun kebahagiaan bersama Zen....

Zen tiba di Apartemenya dengan terburu buru.Apartemen yang di belinya untuk hidup bersama Rein.
Rein yang tadinya bersikukuh ingin tetap menjadi seorang pengajar di Desa akhirnya menyerah dengan bujukan Zen untuk kembali ke kota.
Namun Rein tetap menolak bergabung diperusahaan besar milik Zen dan Ayahnya.
Rein memilih mendirikan yayasan sosial di bidang pendidikan.dia lebih fokus memperbaiki sistem pendidikan di tempat tempat terpencil
Sebuah profesi mulia dari seorang mantan pemabuk dan bajingan seperti Rein.
Rein ingin menebus semua kesalahan dan dosa nya di masa lalu dengan hal hal baik.
Tapi dia juga memiliki bisnis sampingan pribadi.
Memiliki perkebunan sayuran di Desa yang dulu pernah di tinggalinya.
Semua berkat dukungan Zen,...

Zen membuka pintu Apartemen dan dia melihat Rein sudah duduk di sofa seraya menikmati cemilan dan menonton acara televisi.

"Rein...." Zen berhambur mendekati Rwin dan memeluknya.
Rein mengangkat kedua tanganya demi menyelamatkan cemilan kentang gorengnya agar tidak tumpah karena pelukan Zen.

"Hei...kau ini kenapa?

"Apa kau sudah lama tiba.?

Rein menggeleng.
"Aku tiba pukul lima dan aku sudah bcukup beristirahat"

Zen melepaskan pelukannya.
"Aku banyak pekerjaan, aku lelah .sebenarnya aku ingin pulang siang.tapi Raya yang kabur dari kantor lebih dulu"

Rwin tertawa.dia melihat wajah Zen yang sedikit cemberut.
"Raya itu Adikmu ....bagaimana bisa kau begitu kerja.menyuruhnya kerja sampai larut"

Zen melotot"dia juga adikmu.kadang dia juga sama keras kepalanya denganmu"

Rein meletakan cemilanaya.dia berdiri dan.meregangkan otot otot tubuhnya.
"Pergilah mandi.aku akan menyiapkan makan untukmu.kali ini aku sebagai suamimu akan melayani Ratuku"

"Konyol"
Zen melempar bantal kursi kearah Rein yang bersih menunggu dapur untuk membuat makan malam.

Rein selalu pandai.memasak.jika ingat di masa lalu,pekerjaan Rein hanya Mabuk,bersenang senang dan menghabiskan uang orangtuanya.banyak kejahatan yang sudah dia lakukan.
Tapi Rein yang sekarang sudah bukan Rein yang gila lagi.
Dia ahli membuat Zen bahagia .memperlakukan Zen dengan sangat baik .

Aroma masakan yang di buat Rein sangat wangi dan menghoda.
Aroma bawang yang di yumis menyengat menggugah selera.
Zen sudah menyelesaikan mandinyandan berjalan.menuju dapur.
Matanya menatap konfir tubuh Rein.pria yang selaku ingin dipanggil Suami olehnya.

"Apa tanganku masak.setidak ingin makan daging di malam hari"

Rein.meletakkan spatulanya.
"Aku mengerti istriku.kau takut gemuk bukan?.aku juga tidak ingin kau gemuk.aku khawatir tidak bisa dan tidak kuat menggendongmu nanti"

"Hmm....kalau aku gemuk apa kau akan mencari pria lain?

Mata Rein terbelalak.dia melihat Zen wajahnya berubah mengkerut tanda marah.

BEST OF ZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang