BAB 5 : gangguan

20 6 2
                                    

Raya baru saja pulang dari bertemu teman temanya.gadis cantik adik dari Zen itu mempunyai karakter yang sangat baik dan punya wajah yang cantik.
Memiliki kakak seperti Zen yang meskipun berbeda Ibu ,Raya sangat bangga.
Dan Rein.adalah juga kakaknya.
Bersama Rein dia adalah satu Ibu dan berbeda Ayah..
Kerumitan kerluarganya sudah ter urai.Skandal kehidupan buruk Ibunya jg telah terungkap.
Namun Raya mencintai kedua kakaknya yang justru kini hidup bersama dan saling mencintai.

Raya berhenti di sebuah gedung yayasan Panti Asuhan .gadis itu meneteng banyak belanja an berupa kue dan coklat ntuk anak anak panti .
Raya berjalan tergesa gesa.

Raya dikagetkan seseorang yang menabraknya dan Raya tercinta jatuh dengan kantong belanjaan yang berantakan.

"Aduuuhh....Raya mengusap kakinya yang terasa sakit.
Seseorang yang menabraknya terlihat masih berdiri namun kebingungan.
Dia seperti sedang di kejar orang lain ,namun dia merasa bersalah telah menabrak Raya.

"Maaf..maaf....

"Mark......Mark.....sebuah teriak melengking.yang di panggil mark terlihat panik.
Pemuda itu menatap Raya .

"Nona. maafkan aku..tapi aku akan segera kabur...maaf
Pemuda bernama Mark yang menabraknya itu mengambil langkah seribu dia berlari dengan cepat.
Sedang di belakangnya, dua orang pria mengejarnya.

Raya menjadi kesal.perlahan dia membereskan belanjaanya yang berantakan.
"Tidak tahu sopan santun."
Raya menggerutu.dia kembali.melangkah dengan kaki yang sedikit terluka.
Gadis itu memang memiliki sifat dermawan dan menyenangkan.
Disambut bocah bocah kecil di panti Asuhan adalah kebahagiaan Raya .biasanya dia di temani Zen saat Zen tidak sibuk.

Atau juga di temani Ayahnya....
Raya memabagi bagikan kue dan coklat dengan penuh semangat.

*******

Mereka tak bisa berlama lama di desa.Zen terlihat sibuk.membalas pesan dan telponya.
Bahkan dalam.perjalanan pulang, Zen masih sangat sibuk dengan ponselnya.

"Zen, kau sangat sibuk hingga waktu liburmu pun berkurang"
Zen tersenyum sambil tetap memejamkan matanya.angin yang berhembus membuat wajahnya terasa sejuk.

Rein menatap wajah Zen dan menyentuh ujung hidungnya.

"Kasihan sekali kekasihku ini.sangat manis saat tidur"

"Eehhh.mmmm....Zen menepis tangan Rein.

Mereka kembali ke rumah dan beristirahat .
Rein membereskan semua bawaan.
Dia membiarkan Zen untuk duduk beristirahat.

"Kau mau ingin makan apa? Aku akan Memasak untukmu"

Zen tersenyum.dia menggeleng pelan.
"Aku masih kenyang Rein.kau memperlakukan aku seperti wanita hamil saja."

Rein tersenyum dan menatap Zen dengan pandangan nakal.
"Kalau kau hamil,aku akan sangat senang dan takkan membiarkanmu bekerja"

"Dasar konyol.mana bisa aku hamil"

Rein beringsut duduk di samping Zen.

"Padahal kau juga punya lubang.kenapa gabisa hamil"

Zen memukul kepala Rein dengan kesal.
"Kau sialan Rein"

Rein tertawa terbahak bahak.dia memeluk Zen dengan tawa yang berderai.Zen menjadi sangat malu.
Dasar gila .

*******
Kesibukan Zen semakin padat.dan dia selalu ada bersama sama dengan Edward.
Namun Edward selalu bersikap baik dan sopan pada Zen..
Rein sering merasa bahwa Zen sudah terlalu sibuk dan jarang ada waktu denganya.
Biasanya selalu makan siang bersama jika jam istirahat.sekarang tidak.
Apalagi jika malam..Zen akan pulang hingga larut setiap hari ya.

BEST OF ZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang