Proyek pembangunan gedung perkantoran dan komdominimum yang di pegang Zen dan Edward sudah selesai dalam pengerjaanya.
Sukses yang diraih tentu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Zen dan keluarganya .Untuk merayakanya ,Zen mengundang semua relasi dan rekan nya untuk pesta makan malam di sebuah hotel mewah yang sudah dia sewa.
Semua rekan dari perusahaan yang bekerja sama dengannya diundangnya .sepertinya akan menjadi pesta perayaan yang sangat mewah dan besar.
Zen memang terkenal dengan loyalitasnya .Dia dermawan dan baik hati.
Acara malam perayaan kesuksesan pun di gelar .
Puluhan tamu istimewa hadir disana.
Penampilan elegan para pembisnis yang hadir terlihat di sana.
Zen menyambut para tamu yang hadir dengan senyuman ramahnya
Terlihat sang Ayah. Tuan Johan .Raya adiknya .dan tentu saja Edward .sahabat dan rekan bisnisnya .Beberapa Tamu menyapa dan para pelayan berjalan menawarkan makanan dan minuman.
Zen berdiri di tengah tengah ruangan dan terlihat menjawab semua pertanyaan dan obrolan .Edward berdiri disampingnya dengan penampilan yang sangat tampan.
Sesekali melempar senyumnya."Selamat Tuan Muda Zen, anda sangat luar biasa dalam menangani proyek ini "
"Semua ini juga hasil dari kerjasama rekan rekan semua.tak mungkin saya pribadi bekerja sendirian.terima kasih untuk Anda semua "
Zen mengangkat gelasnya dan memberi penghormatan kepada semua rekan bisnis dan teman temanya.
Pesta berlanjut dengan sangat meriah .Zen berjalan menuju meja dinsudut ruangan.menuangkan minuman dalam gelas.
Sebenarnya hatinya sangat gelisah .
Dia memikirkan Rein.dia masih memikirkan Rein."Benarkah kau dan aku sudah berakhir Rein?
Zen menutar jemarinya di bibir gelas .sesekali menarik nafasnya dengan berat.
Tak bisa di bohongi ,hatinya masih selalu ada bersama Rein.namun kenyataan pengkhianatan Rein di depan matanya sangat membuat Zen terluka.Suasana pesta mulai sepi.Sudah tengah malam dan para tamu sudah meninggalkan tempatnya .
Zen memandang sekitar ruangan yang mulai sepi.kakinya melangkah dengan pelan dan sesekali tangannya memijit kepalanya.
Raya sudah pulang dengan Ayahnya.beberapa pelayan Hotel sibuk membereskan meja dan gelas .Zen melangkah kearah pintu keluar.mungkin saat ini ,hanya dia yang masih tertinggal di ruangan ini.
Dia berjalan perlahan menuju garasi Hotel dimana dia memparkirkan mobilnya.
Kepalanya sakit dan pusing karena dia terlalu banyak minum dan menjadi mabuk.
Zen mencoba berjalan santai .kakinya mengayun dengan sesekali dia bersendawa.Dia berdiri di tengah tengah parkiran mobil.
Matanya menengok kearah kanan dan kiri.
Dia seperti orang ling lung yang mencari arah di mana mobil.
Penerangan garasi yang sedikit remang remang dan kondisinya yang mabuk membuatnya kesulitan .
Zen berjalan pelan menghampiri mobilnya yang sudah dia temukan.Tanganya meraba raba kantongnya mencari kunci mobilnya.Dia agak bingung karena tak menemukan kunci mobil yang di carinya.
"Aahh..kemana ...
Zen terus mencari.....dia sedikit kesal.wajahnya sudah memerah tak karuan.
"Kau mencari ini Zen ?
Zen terkejutbdan menoleh.dia menatap sebuah tangannya menyodorkan kunci mobil ke arahnya.
Zen mendongkak dan tersenyum ."Kenapa kunci mobilku bisa piknik kemana mana "
Zen berusaha berdiri tegak dengan tetap menjaga keseimbangan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST OF ZEN
Fiksi Penggemarini sebenarnya adalah lanjutan dari Zen Perfection.jika ingin faham ceritanya , baca Zen Perfection . Zen dan Rein sudah menjalani kebahagiaan hidup bersama..sampai pada akhirnya datang seseorang dari masa lalu Rein.Roy....pria yang pernah setahun h...