BAB 14: JeJak

22 4 7
                                    

Kegaduhan yang cabul terjadi .suara rintihan dari bibir Roy mengetuk dinding kamar mandi.
Berbaur dengan suara desahan nafas Rein yang teratur mengikuti ritme gerakannya yang mendorong.
Sesekali tanganya meremas daging di pinggul Roy dan Roy akan merintih hebat.

"Rein..sakit...aakkhh...Reiinnn

Rein tidak memperdulikan suara rintihan Roy yang justru menjadi ekstasi di otaknya.memacu gairah yang memuncak.
Gerakanya makin menggila dan sudut mata Roy memerah menahan sakit dan pedih.namun gesekan kenikmatan mulai menghampiri jiwanya.

"Roy...aakkhh..aasshhh....

Roy tak mampu berkata kata.dia hanya lebih banyak merintih dan menahan rasa pedih.
Wajahnya memerah penuh penderitaan bercampur kenikmatan.

"Rein...rein...jangan terlalu lama ,aakkhh...Rein...

Air yang mengguyur tubuh mereka seolah menjadi penambah gairah.gerakan Rein yang mendorong dan menghentak menciptakan suara cabul yang memenuhi ruangan kamar mandi .
Rintihan dan teriakan kecil Roy makin.memompa semangat dan nafsu birahi nya.

Menciumi.kulit punggung Roy dan sesekali menjilat dan menghigitnya.
Roy merasa kakinya mulai gemetar hebat..tanganya menekan tembok dengan kuat menahan kegilaan Rein.

"Mmm..aahhh....Rein...sudah..sakit Rein....aahhh"

Rein memeluk Roy dari belakang..mencium.kulit leher dengan ganas

"Kau lelah...hmm.."

"Rein...kau masuk terlalu dalam ,ini sakit Rein ..eehhmmm"

"Tapi ini juga enak bukan ?

"Aku.kau sangat cabul"

Rein tertawa kecil.gerakan mendirongnya lebih lembut dengan irama yang teratur.

"Roy..sstt..Roy...aku akan menembakmu...aahh

"Bodoh...lakukan dengan cepat .kakiku mulai lemas."

Rein terkekeh,.menatap wajah Roy yang penuh penderitaan dalam kelelahan.dengan menambah frekwensi gerakan , Rein terlihat akan mengakhiri perburuan kenikmatan di pagi hari.
Wajah Roy makin memerah dan terus gemetar kakinya menopang tubuhnya.

"Rein..aahhh..eekkh..sakit..uuhhmmm"
"Sshhh..aahh..uukkhh..Roy....aku datang Roy..aahh...aahhh

Tubuh Roy terdorong membentur tembok di depanaya.tanganya terkepal...titik sensitifnya tersentuh ujung penis Rein .
Roy menggigit bibirnya dengan kuat dan menjerit tertahan.
Kehangatan menyebar di seluruh tubuhnya hingga ketulang sumsumnya.rasa sakit terbayar dengan kenikmatan yang mengalir.

Tangan Roy yang sedari tadi menggoncang bagian Roy ,basah oleh cairan putih yang menyembur keluar.
Rein menekan Roy ditembok dan merintih serta mengerang  panjang.

"Sshhhh.....aaahh..aahhh..Roy...uuhh"

Pelukanya makin erat dan gigi tajamnya menancap di leher Roy.

Pagi yang penuh gairah .penuh nafsu dan pengkhianatan.
Rein terbuai masa lalu yang pernah hilang.terkubur kesalahan fahaman dan kecemburuan yang tak beralasan.

*******
Zen tak tidur dengan nyenyak.
Hari itupun dia tak pergi ke kantor .selain kesiangan ,hatinyapun tak tenang .fikiranya tak bisa lepas dari perbuatan Rein.

Beruntung hari itu adalah hari sabtu..dan Kantor tidak sedang sibuk.
Zen menatap layar ponselnya sejak semalam tak ada chat dari Rein.
Fikiranya berkecamuk hebat, pasti Reins sedang bersama Roy .
Apa yang terjadi .
Apakah kemarahan Rein tempo hari hanyalah alasan untuk berselingkuh darinya.
Zen meremas ujung pakaianya...hatinya mengambang .rasa sakit dan perih merayapi hatinya manakala membayangakn adegan Rein bersama Roy.

BEST OF ZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang