Apology

707 104 16
                                    

Jay POV

Sampai di apartement, Ni-Ki langsung duduk di meja makan dan menutup wajah dengan kedua tangan.

Aku bodoh, aku idiot, aku egois, aku gila, aku menyakiti orang yang ku cintai.

Memberikannya teh dan duduk di samping. Aku bingung, apa yang harus kulakukan, kata maaf pun pasti tak mempan.

"Ni-Ki" Aku menggapai tangan kanannya, dengan cepat ia tepis dan menjauhkan tangannya.

Memang rasanya sakit, tapi aku pantas di lakukan seperti ini, penyebabnya adalah diriku.

Aku yang bodoh membalas ciuman Heeseung .
Namun sepenuhnya juga bukan salahku, siapa suruh Heeseung datang dan membuka luka lama? iya kan?

"Kenapa?" Tanya Ni-Ki lirih dan tiba-tiba.

"Aku tak bisa menceritakan padamu."

"Kenapa?"

"Masa lalu."

Ni-Ki tersenyum meremehkan. "Kau kembali menganggapku orang asing."

"Aku tidak-"

"Ceritakan padaku!" Ni-Ki meninggikan suaranya, tangannya kembali menutup wajah. Matanya merah, ia mengeraskan rahang. Yang kulihat sekarang bukan lah Ni-Ki yang mesum seperti biasanya.

Aku menggeleng dan menghela napas kecewa.

"Aku belum bisa menceritakannya padamu."

"Kau tahu? Aku pikir hari ini kita bisa bersenang-senang,"

"Ni-Ki-"

"Tapi pria brengsek itu mengacaukannya,"

"Tidak-"

"Kau juga mengacaukannya."

Sekarang aku diam. Demi tuhan aku ingin menangis!

Perih, menyayat,sakit,sesak semua menjadi satu. Aku bodoh, tak peduli sudah berapa kali aku mengumpat diriku sendiri, tapi aku memang bodoh.

Ni-Ki sekarang menatapku, bukan dengan tatapan yang kuinginkan. Itu adalah tatapan kekecewaan.

"Kau masih mencitainya?"

Kali ini aku yang berteriak. "Tidak!! Tentu tidak! Jangan berpikir seperti itu!"

"Lalu kenapa kau masih tak mempercayaiku untuk bercerita apa yang terjadi?"

"Aku sungguh tidak bisa."

"Lihat? kau tak membiarkan ku tau masa lalu-"

"Itu akan membuka luka lamaku! Aku mempunyai masa lalu yang buruk dengan Heeseung, perpisahan kami tidak baik!" Semua emosi yang sudah berada di tenggorokanku, menyembur semua. Yang terpenting aku sudah memberi Ni-Ki alasan mengapa aku tak bisa menceritakannya.

Ni-Ki memang keras kepala, ia takkan berhenti sampai mendapatkannya.

"Sudah malam, aku ingin pulang. Pakailah waktu mu untuk mengingat pria itu sebanyak-banyaknya."
Ni-Ki pergi tanpa ku tahan, ku biarkan dia pergi meninggalkan apartement ini.

000

Sudah 1 minggu Ni-Ki tidak berbicara padaku. Tapi, ia tak pernah absen untuk datang ke apatementku.
Setiap kali kutanya, dia hanya menghaming singkat, mengangguk atau menggeleng. Seperti bicara dengan orang bisu.

Hari ini, aku berangkat ke sekolah lebih awal. Entah, aku ingin saja.

Jam 7, sudah sampai di sekolah. Menuju ruang guru dan menemukan Sorn saem sedang berkeliling untuk mengecek satu persatu meja guru.

My Gay Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang