Shocked?

1K 114 36
                                    

Ni-Ki POV

Jay maju selangkah agar lebih dekat denganku. Pipinya memerah saat aku menantangnya untuk menciumku sekarang. "Kau.. Pria muda yang mesum"

Dimatanya memang ada kilatan kebencian, namun itu hanya seperempat. Tiga perempatnya adalah; Keinginan, kesenangan, Kebahagiaan, dan Malu.

Aku tahu dia ingin melakukannya, tapi pikirannya masih waras, tidak sepertiku.

"Kau mau aku maafkan atau tidak?" Aku menggoda Jay yang semakin terlihat lucu dengan kesalah tingkahannya. Menggigit bibir bawahku, tak lupa dengan senyum, menunggu jawaban dari pria ini.
Yang ditunggu jawabannya, malah pergi dari kamar mandi. Semburat dipipinya semakin memerah. Aku mengejarnya dan menarik lengannya.

"Kenapa kau lari?"
Lorong sekolah cukup sepi. Ah ya, ini jam pelajaran.

"Karena aku masih waras, aku tidak akan melakukannya disini" Geram Jay, sepertinya dirinya cukup frustasi dengan tingkahku sejak tadi.

"Disini?" Aku memberhentikan langkah kami berdua, "Kau tidak ingin melakukannya disini? Baiklah di apartementmu nanti"

Jay mengerjap. "Ma-maksudku... Aku tidak akan melakukannya!"

"Shh shh shh, Omongan pertama adalah omongan paling jujur"

Pria lucu didepanku ini tak berani menatapku, baru saja ia ingin berbicara, kepala sekolah memanggilku.

"Ingat, jangan pulang tanpaku." Kataku berakhir dengan tepukan di pundaknya. Aku meninggalkan Jay dengan wajah merah padam. Wajah yang membuatku gairah.

Kepala sekolah kembali mengajakku berkeliling, tadi tour kami diberhentikan karena ada guru yang jatuh sakit, jadi beliaupun harus membantunya.

"Kau terlihat begitu dekat dengan Jay, kau sudah mengenalnya?" Tanya Kepala sekolah dalam hening.
Aku mengangguk dan tersenyum. "Ya, aku mengenalnya. Dia orang yang menyenangkan, walupun terkadang menyebalkan"

Wanita berumur 40 tahun ini tertawa. "Aku sama sekali tidak bisa menebaknya, Jay sangat lembut dan banyak digemari siswa siswi disekolah ini. Tapi dia tidak cukup bergaul dengan guru-guru"

"Wow, sepertinya aku akan menggantikannya, karena dari tadi banyak siswi yang tersenyum kepadaku" Ledekku diakhiri dengan tawa.

"Atau mungkin kalian akan menjadi duo guru populer" Dia ikut tertawa, namun kembali diam. "Apakah... kau tahu siapa orang tua Jay?"

Aku memang tidak tahu, jadi aku menggeleng. "Memang kenapa?"

Dia tampak gelisah. "Janji jangan beritahu siapapun, begini, Aku mempunyai sahabat, Namanya Lara dia menikah dengan James Park. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya, terakhir bertemu sekitar 15 tahun yang lalu. Dan mereka mempunyai anak bernama Jay. Lalu kemarin tanpa sengaja aku bertemu dengan Lara, saat aku bertanya tentang anaknya, Lara bilang, bahwa anak mereka diusir karena 'menyukai sesama' dan sekarang dia sangat merindukannya"

Aku terdiam, entah harus bicara apa, tapi aku tidak tahu itu benar atau tidak, perkataan Jay ada betulnya, kami belum saling mengenal. Aku tidak tahu bagaimana keadaan keluarga Jay
"Apa kau memikirkan hal yang sama denganku Riki?"

Tertawa kecil untuk menutupi kegugupan ku. "Tidak, Jay yang kukenal bukan Gay."

"Tapi, Dia sekarang tinggal sendiri." Ucap wanita ini masih penasaran.

"Uhm, kupikir dia menyukai... Lia"

Kepala sekolah menatapku. "Ah ya, mungkin aku hanya salah sangka. Kau betul Jay dan Lia itu sangat dekat, mereka sangat cocok. Aku mendukungnya, walaupun sebenarnya tidak boleh ada hubungan sesama guru tapi aku percaya mereka adalah orang baik."

My Gay Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang