15

1.2K 164 11
                                    

Tzuyu akhirnya berhasil menenangkan sana dan mereka pun makan bersama walau mood sana sedang tidak baik,dia mau tak mau tersenyum di hadapan sang adik.

Cherry dan Yuna makan dengan lahap kadang melontarkan beberapa candaan yg sedikit merubah mood sana.

"Makan yang banyak" kata Yuna menaruh beberapa helai lagi pizza di piring Cherry dan membuat Cherry kelabakan memakannya.

Sampai merasa semua orang di meja itu mual saking kenyangnya dan membayar semua nya mereka pun pulang seperti di awal kepergiannya.

Di dalam mobil sana kembali cemberut dan tidak mau bicara dengan Tzuyu dan Tzuyu pun tak tahu harus bicara apa dia memutuskan untuk dia juga.

'Dia benar benar tidak peka,kenapa aku di diamkan saja' pikir sana.

Saat Tzuyu menyetir mobil nya dengan tenang.

"Bolehkah aku mengundang Momo menginap malam ini?" Tanya sana membuka percakapan pada akhirnya.

Tzuyu menoleh sebentar dan tersenyum sambil mengangguk.

Lalu sana segera mengabari Momo untuk main ke rumahnya dan menginap.

****

Setelah sore hari sepulang pekerjaan Momo datang dengan pakaian seadanya saja,bahkan sebenarnya dia malu datang dengan pakaian seperti itu,tapi dia tidak mau menolak sana,karena seperti nya ada yang mau di bicarakan sahabatnya itu.

"Momoring" sapa sana memeluknya.

"Eeeh bajunya sangat bagus aku takut lecek tahu" kata Momo terkekeh.

"Ah ini hanya pakaian,kenapa kau memusingkan hal seperti ini sih" kata sana.

"Wah,aura mu sunghuh sudah sangat berbeda ya,sudah seperti aura orang kaya saja" kata Momo terkekeh.

"Sudahlah,ayo kuantar ke kamar tamu,eh malam ini kita bersama" kata sana.

"Memangnya Tzuyu tidak marah?" Tanya Momo.

"Kenapa dia harus marah?" Jawab sana sambil menuntun sahabatnya menuju kamar yang akan di tempati mereka tidur malam ini.

"Kau sudah makan belum?" Tanya sana mencoba mengalihkan Momo dari urusan rumah tangga nya.

Momo mengangguk.

"Tapi benar,dia tidak marah,kalian masih bisa di bilang pengantin baru loh"kata Momo meledek masih saja membahasnya.

"Hentikan,ini kan hanya pura2 dan sementara" kata sana sambil duduk di tepi tempat tidur.

Momo mengangguk lagi.

"Kalau aku yg diajak nikah kontrak dengan gadis cantik dan kaya juga rendah hati seperti Tzuyu,aku ga mau ngelepasnya loh,harang sekali ada yg seperti itu"

"Dia egois" sana.

"San,kalau pun kamu masih sama Mark tetap saja dia itu bajingan,sudah dapat adiknya kakaknya juga diambil,untung banget ada Tzuyu" Momo

"Udah ah jangan bahas itu" sana merasa lelah akhirnya.

"Oh iya,kapan pernikahan nya?" Momo.

"Minggu depan sepertinya di percepat,eonnie sudah hamil" sana.

"Kau tidak sedih?" Tanya Momo.

"Sedih,tapi apa aku harus menangis lagi?" Sana.

"Buat apa menangisi yang seperti itu,seperti tidak ada lagi manusia di dunia,sudah ada yg terbaik kau masih saja menagisi yang bajingan" Momo.

"Tapi kalau aku bersama Tzuyu aku sama saja seperti Mark bukan? Dia awalnya sudah punya pacar yang cantik" kata sana.

"Siapa? Yg artis sombong itu?"tanya momo sambil tertawa.

Sana mengangguk.

Momo kembali tertawa.

"Kenapa kau memusingkan nya? San,kenapa aku merasa kau mulai cemburu" Momo.

"Aku tidak cemburu!"

"Yah,bagus kalau tidak kan mereka bisa kembali saat kontrak kalian selesai jadi semua bisa happy ending" Momo.

"Happy ending?" Tanya sana seolah terketuk hatinya.

"Nee...kau bisa bahagia,dia juga bahagia bersama pacarnya yg seleb itu,benar?" Momo.

"Aku tidak mau membahas ini lagi,sudah ya..." Kata sana dia merasa takut melihat masa depan nya nanti,apa kah dia akan bahagia? Dia saja tidak tahu perasaan nya yg sebenarnya.

****

"Selamat pagi semua" sapa Tzuyu saat melihat Momo dan sana sedang sarapan pagi hari esoknya.

Momo bangkit dan memberi hormat dengan sopan.

"Tidak perlu sampai deperti itu eonnie" kata Tzuyu merasa sungkan dengan kelakuan Momo yg terlihat melebih lebihkan.

Lalu mereka duduk untuk sarapan.

"Nona Yiren ada di ruang tamu menunggu anda" salah satu pelayan datang menghadap langsung.

"Kau menyuruhnya datang?"tanya sana tanpa mau memandang Tzuyu,dia hanya pura pura sibuk makan makanan nya.

" Aku tidak pernah menyuruhnya datang" jawab Tzuyu sambil rambut pelipisnya.

"Kita sedang makan,jangan suruh dia kesini pamer kemesraan,aku bisa muntah" kata sana lagi "aw"Momo menginjak kaki dengan keras.

"Baiklah aku akan menyuruhnya pulang" kata Tzuyu langsung bangkit dan pergi.

"Cemburu mu itu aneh sekali" kata Momo saat mereka kini hanya berduaan.

"Aku tidak cemburu,aku hanya jijik lihat mereka bermesraan" jawab sana.

"Jijik atau sakit? Dadamu sakit? Yah kau cemburu" ejek Momo.

Sana tidak menjawabnya dia terus makan,tapi karena Tzuyu tidak kunjung kembali dia jadi bertambah kesal lagi.

TBC

100 vote untuk cerita ini
                   









DLMG (Don't Let Me Go) SatzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang