003

274 14 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen.
Selamat membaca...

Setibanya dirumah Adel langsung memasuki rumah menuju kamar nya. Ia melempar tasnya kesembarang arah dan merebahkan tubuh nya dan terlelap.

Sekitar jam lima sore Adel terbangun dari tidur nya dan memasuki kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai mengenakan pakaian nya, ia turun menuju dapur dan diruang tamu terdapat geng Altares.

Adel hanya melewati mereka tanpa memperdulikan tatapan mereka padanya.

"Kalo penampilan kaya tadi, Vania cantik ya" ujar Nauval tanpa sadar.

"Apalagi perkataan dia tadi di sekolah, dengan tatapan dan aura kaya gitu udah kaya psyco" lanjut nya.

"Gue suka dengan dia yang setelah kecelakaan ini, lebih cantik, lebih berani dan gue suka tatapan dia" ujar Anggara.

"Gue juga merasa gitu, masa iya balek dari rumah sakit dia langsung minta motor. Sebelumnya kan dia paling anti sama motor" ujar Andre membenarkan perkataan kedua temannya.

Adel kembali melewati mereka menuju kamar nya, mereka kembali memperhatikannya. Tak lama Adel kembali turun dengan stayl yang sangat berbeda dengan stayl seorang Adel biasa nya.

Memakai celana jeans hitam, kaos putih, jaket kulit dengan rambut yang di cepol dan sepatu converse putih.

"Mau kemana?" tanya Rivaldi menghentikan langkah Adel.

Berbalik melihat kearah suara "Apa saya perlu menjawab dan apa itu penting untuk anda" ujar Adel Cuek.

Tanpa menunggu jawaban dari Rivaldi, Adel melanjutkan langkah nya menuju garasi. Adel mengendarai motor nya meninggalkan perkarangan rumah. Sebenarnya dirinya juga tidak tau mau kemana ia hanya merasa malas dirumah itu, ditambah dengan adanya mereka membuat nya makin muak.

Adel berhenti di jembatan layang. Ia berdiri di pinggir jembatan dengan angin yang menerpa tubuh nya. Saat Adel menikmati suasana ketenangan, tiba-tiba sebuah suara menyadarkan nya dan membuka mata perlahan.

"Merasa tenang" ujar laki-laki yang tiba-tiba ada di sampingnya.

Melirik sekilas "mau apa lo" ketus Adel menanyakan laki-laki itu.

"Gak ada, gue cuma lagi lewat dan ngeliat kamu di sini" ujarnya yang tak lain adalah cowok yang Adel tanya tadi pagi.

"Lalu?" Tanya Adel tak mengerti maksud cowok tersebut.

"Are you ok?" Tanya Arka melihat Adel.

"Gak usah sok care lo" Jawab Adel cuek

Arka tersenyum tipis melihat Adel "ayo pulang ini sudah mau maqrib" ajak Arka

"Kalau mau pulang, pulang aja sendiri" jawab Adel dengan nada ketus nya.

"Dengerin omongan gue, ayo pulang" menarik lengan baju Vania.

"Eh berenti, lo apa-apa sih narik baju gue" protes Adel tak di gubris oleh Arka.

"Naik. Pulang. Ini udah maqrib" perintah Arka dengan nada serius.

"Iya iya gue pulang" Adel menaiki motornya melajukan motornya di ikuti Arka dari belakang.

***

Pagi ini seperti biasa, Adel sudah selesai dengan seragam sekolah nya dan turun untuk sarapan pagi.

"Pagi semua" sapa Adel duduk di sebelah kedua kakak nya.

"Pagi sayang, mau makan apa?" Tanya sang mama. "Roti aja ma" jawab Adel.

Vania TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang