010

139 11 1
                                    

Di markas Altares Alvaro dan yang lain sedang mengobati luka mereka.

"Sumpah tu si Vania kerasukan apa sih punya tenaga sekuat itu" ujar Nauval.

"Setau gue dia gak pernah latihan beladiri, jangankan beladiri naik motor aja gak tau" sahut Andre.

"Tapi semenjak dia keluar dari rumah sakit dia kayak orang berbeda gak sih. Mulai dari gak ngejar Alvaro lagi, dandanan dia, sifat dia yang jadi dingin, bisa naik motor dan terakhir bisa bela diri dan kemampuan dia di atas kita" ucap Nauval.

Alvaro dan yang lain hanya diam mendengar kan perkataan Nauval.

~~~~~~~~~


Sepulang sekolah Vania singgah ke apartemen nya untuk menemui seseorang.
Setibanya di apartemen Vania langsung menuju kamar nya yang berada di lantai delapan, sedangkan orang yang ingin di temuinya sudah ada di dalam apartemen.

"Gimana?" Tanya Vania to the point

"Semuanya baik-baik saja, tidak ada yang mencurigakan" jelas orang itu

"Baiklah tetap awasi dan segera laporkan jika ada yang mencurigakan" ucap Vania, lalu berdiri dari tempat duduk nya. "Oiya, dan jangan sampai keluarga saya tau" lanjut Vania.

"Baik bos" jawab orng itu lalu pergi meninggalkan Vania.

"Pokok nya gue harus cepat selesain masalah ini, biar gue bisa leluasa mantau perusahaan" ucap Vania dan pergi meninggalkan apartemen nya.

🍁🍁

Di sebuah cafe yang tak begitu ramai pengunjung, ada dua orang wanita yang sedang duduk menikmati minuman nya sambil menunggu seseorang.

"Hy by" sapa seseorang yang sedari tadi ditunggu.

"Kangen" rengek manja wanita itu memeluk pria tersebut.

"Gimana kabar kamu" Tanya pria itu

"Aku baik kok sayang" jawab nya dengan senyum manis nya.

"Terus kapan kamu putusin cowok itu, aku udah gak tahan liat kamu sama dia" jelas pria tersebut dengan wajah cemburu.

"Sabar sayang bentar lagi aku akan ninggalin dia, setelah rencana aku berhasil" jawab wanita tersebut.

"Terus gimana masalah perempuan itu" Tanya pria itu kembali

"Dia tambah susah buat di singkirin, tadi aja Altares dihajar sama dia dan dia juga ngancem aku" jelas Sania manja.

"Benar by. Terus kamu gpp kan, dia gak ngapa-ngapain kamu kan" Tanya pria itu dengan penuh kekhawatiran.

"Aku gpp ko by, dia cuma ngancem aku aja tadi"

"Kalo kamu perlu bantuan bilang sama aku" tawar pria itu.

"Tenang aku bisa ngatasin ini semua nya, sebentar lagi dia bakal habis ditangan aku" ucapnya dengan senyum Licik nya.

Ntah apa yang sedang direncanakan Sania, yang pasti wanita itu tidak akan menyerah begitu saja.

🍁🍁

Saat ini Vania sedang menikmati rebahan di kamar nya dengan beberapa cemilan dan drakor kesukaan nya. Saat sedang asik menikmati malam minggu nya yang menyenangkan, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari luar.

"Astaga, ini malam minggu woi. Siapa si yang gangguin gue" omel Vania kesal dan berjalan membuka pintu.

"Apa?" Tanya Vania.

"Boleh gue masuk?" tanya Rivaldi. Ya, dia lah pelakunya.

Vania pun mempersilah, Rivaldi langsung melangkah masuk dan pintu langsung di kunci oleh Vania.

Vania TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang