Jangan lupa Vote dan Komen ya.
Selamat membaca...🏥🏥
"Ma pa, Adel pulang aja ya" rengeknya
"Emang kamu udah benar-benar ngerasa sehat?" Tanya sang mama yang masih khawatir dengan putri nya.
Vania menggerakkan tubuh nya "Udah ma, Adel udah ngerasa baikan. Lagian Adel bosen disini"
"Yaudah kita pulang, kalian beres-beres dulu papa mau ngurus administrasi nya"
Aditya pun pergi meninggal mereka berdua untuk membayar tagihan rumah sakit. Vania dan Raisyah pun langsung membereskan barang-barang mereka.
Sebuah mobil sedan berwarna hitam pun terparkir dihalaman rumah yang cukup besar.
"Ayo sayang kita turun" ajak Raisyah pada Vania
"Iya ma" memperhatikan rumah yang ada dihadapannya "lumayan lah" batin Vania.
Jika dibandingkan dengan rumah Vania sangat jauh berbeda. Rumah Vania sangatlah besar dan luas.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah, sesampainya di dalam rumah Vania melihat banyak orang berkumpul di ruang tamu rumah mereka dan ada dua orang wanita yang sebaya nya.
"Mereka siapa ma?" Tanya Vania
"Mereka teman abg kamu" jelas sang mama
"Owh"
"Ayo mama anter ke kamar, biar kamu istirahat" ajak Raisyah.
"Aku sendiri aja ma, mama pasti capek" tolak Vania kasihan melihat mama nya.
"Gpp, ayo mama bawain barang kamu" paksa Raisyah
" Adel bisa kok ma, mama istirahat aja" mengambil barang-barang nya dari tangan Raisyah.
"Yaudah, hati-hati naik tangga nya. Kalo butuh apa-apa panggil mama" mengelus kepala Vania.
"Iya ma"
Raisyah pun berjalan meninggalkan Vania dan masuk ke kamar nya. Vania pun berjalan mendekati tangga untuk naik ke kamarnya yang berada di lantai dua. Saat hendak menaiki tangga ada seseorang yang berbicara.
"Kenapa pulang si lo, kenapa gak mati aja" kata Andre abg kedua Adel.
"Ia, keberadaan lo itu cuma mengganggu tau gak" sambung Nauval Sahabat abg nya.
"Kalian gak boleh gitu sama Adel" sahut Sania dengan wajah polos nya
"Udah?" Tanya Adel
Mereka pun melihat ke arah Adel dengan tatapan bertanya.
"Kalo udah gue mau ke kamar, kalo belum besok kita sambung lagi ya" dengan wajah datar nya
Mereka yang mendengar jawaban dari Adel pun merasa kaget, soalnya adel yang mereka kenal tidak pernah sedingin itu.
"Udah kan" lanjut Adel
Melihat tak ada jawaban lagi Adel pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya untuk istirahat.
"Tumben dia gak heboh kaya biasanya" kaget Andre
"Iya, biasanya pasti dia akan deketin lo al" sambung Viona Sahabat Sania
"Udahlah, selagi dia gak ganggu Sania gue gak peduli" jawab
Mereka pun kembali melakukan kegiatan mereka yang tertunda tanpa memikirkan Adel.
Adel yang sudah sampai di depan kamarnya langsung membuka pintu dan langsung masuk. Saat ia melihat bentuk kamar pemilik tubuh, ia tak banyak komentar karna warna kamar mereka Sebelas dua belas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vania Transmigrasi
PertualanganIni menceritakan kisah transmigrasi pada umumnya tidak ada beda nya, hanya jalan cerita dan sifat tokoh nya saja yang beda. Dan itu pun mungkin tidak terlalu jauh berbeda juga dengan novel lainnya. Mohon maaf jika ada taypo, Nama tokoh, kelompok, t...