013.

104 9 0
                                    

Happy Reading 🤍

Vania sudah bersiap dengan seragam sekolahnya setelah merasa cukup Vania keluar menuruni anak tangga menuju meja makan.

"Pagi semua" sapa Vania ceria.

"Pagi saya, ayo sarapan" ajak Raisya.

Vania duduk disebelah Rivaldi, sebenarnya ia malas bertemu dengan kakaknya itu tapi apa boleh buat ia harus berfikir untuk mengarang cerita untuk menjawab segala pertanyaan kakak nya itu nanti.

"Vania berangkat dulu ya ma, pa. Assalamualaikum" pamit Vania menyalim kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam, hati-hati jangan ngebut-ngebut bawa motor nya" teriak sang mama.

"Iya ma" balas Vania yang sudah di depan pintu.

Vania langsung menaiki motor nya bersiap untuk berangkat...

"Tunggu" Rivaldi datang menarik kunci motor Vania.

"Apa sih, gue mau sekolah" kesal Vania melihat Rivaldi.

"Awas biar gue yang bawak" menyuruh Vania turun.

"Lo kan punya motor sendiri kenapa harus sama gue"

"Udah gak usah banyak protes, cepat bentar lagi masuk" paksa Rivaldi akhirnya Vania mengalah.

Sementara andre sedari tadi hanya menatap tak suka pada kakaknya yang mulai dekat dengan adik perempuan nya itu.

"Lo kan bisa sama gue bang" sahut Andre.

"Lo duluan aja, gue ada urusan sama dia" jawab Rivaldi tak acuh. Andre menatap sinis pada Vania.
.
.
Akhirnya mereka pun tiba di sekolah tepat waktu, beberapa murid menatap ke arah Vania dan Rivaldi ini mungkin bukan yang pertama Rivaldi membonceng Vania ke sekolah.

"Mereka benar udah baikan" ujar Nauval

"Lo tanyak aja sendiri" jawab Alvaro cuek

"Woi ndre abg lo sama tu cewek udah benar-benar baikan?" Tanya Nauval.

"Kayak nya gitu, gue gak tau cara apa yang dibuat tu cewek bisa bikin Rivaldi baik sama dia" jawab Andre menatap tak suka.

"Ntar tunggu gue pulang, awas aja lo ninggalin gue" ujar Rivaldi pada Vania.

"Iya bawel banget si lo"

"Mulut lo ya, gue ini abg lo manggil seenak jidat aja lo pake lo lo" Rivaldi tak terima.

"Bodo amat, sini kunci motor gue" mengambil kunci motor nya dari tangan Rivaldi.

"Ingat, tunggu gue ntar" teriak Rivaldi.

"Ngapain lo minta di tunggu dia, kan ada Andre?" Tanya Nauval menghampiri Rivaldi.

"Gue ada urusan sama dia" jawab Rivaldi cuek.

"Urusan apa?" Sahut Alvaro penasaran.

"Kalian gak perlu tau" jawab Rivaldi dan pergi meninggalkan mereka.

"Tu anak kenapa? Semenjak dia dekat sama Adel dia cuek banget sama kita" ujar Nauval menatap Rivaldi.

"Gue juga gak tau, di rumah beberapa kali gue liat Rivaldi sering masuk ke kamar tu cewek" tambah Andre.
.
.
.
.

"Del nanti pulang sekolah kita ke cafe bentar yok" aja Naila

"Maaf gue gak bisa" tolak Vania

"Ya, kitakan jarang jalan-jalan Del" ucap Naila sedikit sedih

"Lain kali deh kita jalan-jalan, minggu ini deh" ucap Vania

"Bener ya minggu ini" ujar Naila yang dibalas anggukan oleh Vania

Vania TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang