🌴🌴🌴
Saat baru menginjak ubin pertama rumah, suasana mencekam segera dia rasakan. Perlahan tapi pasti, Kirana terus maju untuk bertemu dengan orang yang paling dia sayangi.
Tibalah di ruang makan.
Mereka semua menatap Kirana tak berkedip bagaikan sedang melihat tamu tak diundang.
"Halo..., Papa," sapa Kirana kikuk. Tentu saja grogi juga takut dia rasakan pada saat yang bersamaan. Mengingat dirinya tidak pulang ke rumah dari beberapa hari yang lalu.
"Duduk," suruh Antoni dengan nada rendah.
Kirana menunduk, takut melihat tatapan horor itu yang sepertinya akan banyak terlontar pertanyaan.
"Papa..., udah dari kapan di sini?" tanya Kirana hati-hati.
"Papa baru saja sampai," beritahunya.
"Kok Papa gak kasih tau Kirana kalau ke Jakarta?"
Antoni berpikir sejenak, lalu berdehem setelahnya. "Tadinya Papa mau buat surprise untuk kamu, karena Papa harus bekerja di sini selama 2 Minggu."
"Loh, Pah? Ini bener-bener surprise buat Rana," binar bahagia langsung terpancar jelas di manik Kirana, rasa yang begitu dia rindukan sejak lama.
Tetapi, Antoni malah membuang napas panjang, rautnya berubah kecewa menatap Kirana. "Papa sedih, kenapa anak Papa jadi nakal?"
"Nakal? Maksudnya?" Kirana tidak mengerti.
"Coba ceritakan semuanya, kenapa bisa kamu pergi dari rumah?" tanya Antoni.
"Ehm, itu ya?" Kirana tampak ragu untuk menceritakan detailnya. Sesekali arah tatapnya mengarah pada Afni dan berganti ke Arcelio.
"Rana, gak pergi kok Pa, Rana cuma nginep di rumah Oma. Kalau gak percaya, Papa tanya aja langsung ke Oma," jelas Kirana.
"Bener? Tapi, kenapa kamu gak mau kuliah? Mama cerita ke Papa kalau kamu melawan, malas-malasan, dan yang paling parahnya kamu sampai tidak pulang."
Kirana menggigit bibir bawahnya. "Gapapa, aku lagi kangen Papa aja, makanya aku nginep di rumah Oma, dengar cerita Oma tentang Papa, itu bisa mengobati rasa kangen Rana ke Papa," papar Kirana jujur.
"Bentar," potong Antoni.
Tangannya meraih benda pipih dalam saku jas. Melakukan panggilan telepon ke orang yang disebut-sebut dari tadi.
"Halo, Ma."
"Iya, kenapa, Nak?"
"Kirana bener nginep di rumah Oma?"
"Ah, Kirana.... Iya, cucu Oma itu katanya lagi pengen nginep di sini, emangnya ada apa?"
"Oh gak ada apa-apa, saya tutup telp-nya ya. Terimakasih, Ma!" pungkas Antoni mematikan sambungan secara sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR FROM ALLAH (On Going)
SpiritualHighest rank! #1 in Masjid Siapa yang sangka kalau perempuan yang hobinya tawuran, bergaul dengan banyak laki-laki yang bukan mahram, sering melakukan hal yang melenceng dari agama, dan juga si pemberantas senior-senior sok jagoan di kampus. Justru...