🌴🌴🌴
Kokok ayam seperti tidak lagi menjadi alarm. Gadis dengan pakaian casualnya itu masih nyenyak di atas tempat tidur. Padahal sebentar lagi ada jam kuliah yang mengharuskan para mahasiswi untuk masuk.
Berulang kali Afni memanggil anak gadisnya, namun tak juga keluar respon. Hingga dirinya mengambil air
dari arah kamar mandi. Menyiprat-nyiprat pelan wajah yang selalunya nampak tenang. Tak lama, ada pergerakan pada tubuh Kirana. Membuat Afni akhirnya membuang napas lega."Mau sampai kapan kamu tidur?" tanya Afni yang justru membuat hati Kirana dongkol. Pasalnya dia sedang asik dengan mimpi bahagia miliknya. Yakni memenangkan pertandingan balap motor melawan kampung sebelah.
Kirana menguap, karena jujur saja saat ini matanya seperti ada lem yang membuat lekat antara permukaan atas dengan yang bawah. Sehingga dia merasa kesulitan untuk membukanya.
"Duh, Ma! Rana tuh masih ngantuk tau gak?!" Rasanya gadis itu ingin sekali memaki agar Afni bungkam, kemudian kembali tidur untuk waktu yang lebih lama. Meneruskan mimpinya yang sempat terhenti ini.
Namun, Afni malah menarik paksa tubuh Kirana yang semakin melunak karena ngantuk yang sudah tak kepalang. "Kalo kamu malas terus, mau jadi apa kamu nanti?!"
Kirana mendengus. "Ma, Kirana tuh bukannya malas, cuma capek aja, jadi ngantuk," jelas Kirana dengan kesal. Dirinya sedikit meregangkan otot yang terasa kaku, kemudian ia lemaskan kembali untuk mencari posisi paling nyaman dengan bantal dan gulingnya.
Melihat tidak adanya niat sedikit pun, membuat Afni berusaha untuk mengangkat paksa tubuh anak perempuannya itu sekali lagi. Namun usahanya tersebut justru membuat Kirana geram sendiri.
"MA! KIRANA TUH NGANTUK, GAMAU KULIAH!" Nada tinggi Kirana berhasil membuat Afni tersentak. Kenapa dirinya tidak dibiarkan tenang walau sebentar saja?
Afni mendelik. "Mama cuma nyuruh kamu untuk kuliah loh, bukan untuk kerja," jawab Afni. "Kamu itu tidak seperti anak gadis lain yang rajin mengerjakan pekerjaan rumah, selama ini kamu hanya makan, tidur, keluyuran, makan, tidur, keluyuran. Kalau memang kamu gamau berubah, minimal kamu rajin kuliah, supaya tidak sia-sia kami kuliahkan kamu!"
Mendengar perkataan Afni, membuatnya hanya melempar tawa renyah. "Ya lagian siapa yang nyuruh Mama sama Papa kuliahin Rana?" balas gadis itu, "gak ada, 'kan?" Lalu dia bangun dari posisi tidur. Kirana duduk menghadap Afni. "Dan inget satu hal lagi, ya! Kirana tuh gak suka dibanding-bandingin kek gitu!"
"Saya tidak akan banding-bandingin kamu, kalau kamu nurut apa kata saya!" tegasnya, hampir tangan Afni melayang di pipi mulus Kirana, tapi masih bisa ketahan.
"Atas dasar apa Rana harus nurut? Perasaan gak ada!" jawabnya enteng sembari mengangkat kedua bahunya acuh.
' lagi pula kamu bukan Mama ku! ' batin Kirana merasa muak sendiri mengingat fakta tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR FROM ALLAH (On Going)
EspiritualHighest rank! #1 in Masjid #1 in Religi Siapa yang sangka kalau perempuan yang hobinya tawuran, bergaul dengan banyak laki-laki yang bukan mahram, sering melakukan hal yang melenceng dari agama, dan juga si pemberantas senior-senior sok jagoan di ka...