thank you

1K 136 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rubi datang dengan kedua tangannya yang penuh dengan keresek minimarket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rubi datang dengan kedua tangannya yang penuh dengan keresek minimarket. Ya, kebiasan Rubi setiap mau mengerjakan tugas adalah memakan cemilan. Haikal dengan cepat mengambil alih kantong-kantong kresek itu dan mempersilahkan Rubi untuk masuk terlebih dahulu.

"kamu mau nugas juga" tanya Haikal. Rubi mengangguk, mengiyakan.

"tau gitu besok-besok aja mainnya" kata Haikal lagi dan menaruh plastik itu di atas meja di depan TV.

"titipan aku?" tanya Haikal.

"ada di dalem, tapi jangan sekarang boleh gak? nanti aja kalo aku udah tidur" kata Rubi memohon. Dia sebenanrnya tidak bisa mencium bau rokok, dan juga tidak bisa memaksa Haikal untuk berhenti.

"iyaa" kata Haikal yang ikut duduk di sebelah Rubi, mengambil laptop nya dan melanjutkan mengerjakan laporan-laporan praktikum nya.

Sama dengan Rubi, ia mengeluarkan tumpukan kertas dari map nya, mencari beberapa kertas untuk ditunjukan kepada Haikal.

"kal menurut kamu bagusan yang mana?" Rubi menunjukkan tiga designs baju yang ia bikin, katanya untuk Ujian pertama nya bulan depan.

Haikal mengalihkan pandangan dari laptopnya, melihat ke arah kertas-kertas Rubi. Ia seperti memikir sejenak, kemudian memilih kertas yang ada di tengah. Rubi mengangguk senang.

"makasih, selera kita sama hahaha, semoga di acc deh yang ini" kata Rubi kemudian memasuki nya kembali ke dalam mapnya.

"kamu mau gambar lagi?" tanya Haikal.

"iya, tapi belum mood, belum ada inspirasi. ntar deh" lanjutnya.

"jangan ditunda lama-lama" kata Haikal mengingatkan.

"iya ih, mau liatin kamu dulu, kangen tau" kata Rubi dan kemudian menggandeng lengan kanan Haikal, menaruh kepalanya di bahu Haikal juga. Haikal hanya tertawa kecil menyikapinya.

"kamu kenapa tadi?? jawab sekarang ayoo" Rubi menagih jawaban dari percakapan mereka sebelum Rubi sampai tadi. Haikal hanya menggeleng, tidak menjawab.

"kalo aku yang cerita boleh gak kal??" tanya Rubi lagi. Haikal mengangguk pelan. Rubi mulai menceritakan hari hari nya mulai dari Senin, sampai hari ini, Jumat.

"pertama hari Senin, aku belajar detailing! seru tapi pusing bikinnya lama, untung tugas nya ga banyak" kata Rubi. Rubi meneruskan ocehannya yang di dengar seksama oleh Haikal.

Ia juga bercerita bahwa bulan depan akan menjalani ujian pertama, membuat design yang akan menjadi karya pertama nya di perkuliahan ini.

Haikal senang mendengar Rubi bercerita, semua nya ia dengan dengan baik tanpa memotong perkataan nya. Sesekali ia menatap Rubi, membuat kontak mata sesaat dan tersenyum. He's basically just love everything about her, and he always do.

"huaaa makasih yah" kata Rubi menutup ceritanya. Haikal menatap Rubi,

"buat?" tanya Haikal.

"udah dengerin ocehan aku yang gak penting. hm, penting sih sebenenrnya, buat sejarah aku. jadi kalo aku lupa bisa nanya kamu" jawab Rubi. Haikal tertawa kecil.

"emang sejarah kamu kepake buat apa?" tanya Haikal lagi.

"ya siapa tau kamu perlu??? nanti kalo aku udah jadi Designer gede, amin, kamu inget perjalanan aku???"

"jadi setiap aku ngeluh kamu bisa ingetin aku biar tetep semangat soalnya nyampe di tahap itu, nanti, banyak banget ceritanya??" jawab Rubi lagi, Haikal tersenyum melihat tingkah nya. Lucu, pikirnya. Ia menarik Rubi kepelukannya.

"pasti ini secara gak langsung kamu ngomong "sama-sama, aku sayang kamu", gitu kan??" tanya Rubi menatap Haikal. Haikal mengangguk, tersenyum.

Rubi ikut tersenyum dan memberi kecupan singkat di pipi Haikal, membuat lelaki itu sedikit terkejut.

"dah ah pacaran mulu, ga selesai revisian ku" kata Rubi dan Haikal masih betah tersenyum menatap perempuannya itu di tempatnya.

———

hi aku baru kelar gambar jg 🥴👌

Sweet Creature - Haechan Ryujin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang