flashback 3

801 113 10
                                    

Pov awal pacaran

Pov awal pacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada tiga kali Rubi menyeruput Kopinya, sampai akhirnya Haikal benaran datang menyusulinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada tiga kali Rubi menyeruput Kopinya, sampai akhirnya Haikal benaran datang menyusulinya. Haikal hanya mengenakan kaos oblong putih dengan jaket hitamnya, dan celana pendek selutut dan mengenakan sendal. Oiya, dia juga menggunakan topi.

"KAKK" panggil Rubi refleks yang melihat Haikal memasuki kafe. Tak perlu waktu lama untuk Haikal menemukan Rubi.

"Hai" sapa Haikal dan duduk di sebrangnya. Rubi kembali menyeruput Kopinya karena gugup.

"Hai kak, kok dateng? Eh maksud aku, aku ganggu kamu istirahat kan? Eh, iya gak?" Tanya Rubi berbata-bata. Haikal tertawa kecil.

"Gak boleh datang?" Tanya Haikal yang langsung meraih tangan kiri Rubi, menggenggamnya.

"Serangan apalagi ini kak" Tanyq Rubi pelan pada dirinya sendiri, namun masih bisa di dengar Haikal.

"Kamu masih lama?" Tanya Haikal, yang sekarang beralih mengelus punggung tanggan itu. Rubi refleks mengangkat tangannya dari sana. Haikal sedikit terkejut,

"Kenapa? Gasuka ya?" Tanya Haikal hati-hati.

"Suka. Tapi kaget. Lain kali bilang dulu dong" kata Rubi mengalihkan tatapannya dari Haikal. Haikal kembali tersenyum.

"Sini, mana tangannya" kata Haikal mengulurkan tangan. Rubi yang awalnya malu-malu kemudian mengulurkan tangannya dan menaruhnya diatas tangan Haikal.

"Izin pegang ya, cantik" kata Haikal lagi. Rubi merasa dirinya ingin terbang sekarang.

"KaKKKKK" kata Rubi kembali mengambil tangannya.

"Apasih? Salah dimana lagi?" Tanya Haikal dengan tawa kecilnya.

"Enggak salah, akunya aja yang gak biasa, hadeuhhhh apalagi di tempat umum, malu tau" kata Rubi.

"Yaudah ke apart aku yuk" ajak Haikal yang kembali membuat Rubi jantungan.

"Ngepain...."

"Tidur bareng"

"KAK" Rubi menatap Haikal tajam.

"Tidur, Bi. Kamu mikir apaan? Istirahat, tidur" jawab Haikal santai.

"Emang ya kamu orangnya ga beres" kata Rubi lagi.

"Tapi ya sambil pelukan juga boleh. Kalo boleh sampe pagi pelukannya apalagi. Trus kalo kamu izinin sambil ngelus-ngelus rambut kamu, juga boleh" jelas Haikal. Rubi masih tidak bisa berkata-kata. Pikiran Haikal sunghuh diluar dugaannya.

"Emang gapapa?" Tanya Rubi polos.

"Ya emang kenapa? Takut di marahin Mama ya?" Tanya Haikal yang terdengar seperti meledek.

"GAK GITU" sahut Rubi langsung.

"Hahaha maksud aku tuh, nih kafe udah mau tutup. Kamu lanjutin di aku aja, abis itu bebas mau ngepain" jelas Haikal lagi.

"Oh......" kata Rubi.

"Mau?"

"Mau" jawab Rubi dengan pikiran yang belum sepenuhnya fokus.

"Hah?"

"EH" Tawa Haikal pecah, Rubi kembali dibuat malu olehnya.

"Kakak ih....."

"Hahaha yaudah, mau ujan juga. Yuk" Rubi dengan tidak sadar nurut mengikuti Haikal. Sesampainyq di luar, benar saja. Mendung dan sudah mulai gerimiss. Haikal melepas topinya dan memasangkannya ke Rubi.

"Biar ga sakit" kata Haikal kemudian merangkul Rubi dan mereka berdua jalan menyebrangi jalanan menuju apartment Haikal.

"Ya Tuhan makasih..... aku udah dikasih spesies jenis Haikal kayak gini....." kata Rubi dalam hati sambil menatap Haikal yang merangkulnya sekarang.

————————

yyyyyyy baru awal jadian otaknya masih sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yyyyyyy baru awal jadian otaknya masih sehat

Sweet Creature - Haechan Ryujin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang