what if...

1.2K 111 15
                                    

BE WISE, SLIGHTLY 🔞

——

"Kakak, aku dingin" kata Rubi menarik tangan Haikal untuk memeluknya. Ia bahkan sudah menggunakan selimutnya, tapi rasanya pelukan Haikal lebih dibutuhkan sekarang.

"Aku matiin aja ac nya, ya?" Tanya Haikal yang langsung di jawab gelengan cepat dari Rubi. Ia masih mengatur posisi tangan Haikal, agar 'pas' memeluk badannya.

Haikal hanya diam menurut perlakuan Rubi. Perempuannya itu kalau lagi manja akan keras kepala, tidak akan mendengar dan melakukan apapun yang di sarankan oleh Haikal.

"Enak gak?" Tanya Rubi saat setelah menemukan posisi terbaikknya. Haikal mengangguk. Tanpa aba-aba ia mengecup bibir Rubi cepat, yang sangat dekat dengan wajahnya itu.

"Apa cium cium?" Tanya Rubi menatap Haikal. Awalnya yang Haikal berada di belakang Rubi, sekarang mereka berhadapan, dengan posisi saling memeluk satu sama lain.

"Enggak, kalo ujan emang enaknya pelukan ya" kata Haikal terkekeh kecil. Rubi tidak memedulikan perkataan Haikal barusan karena ia juga setuju. Ia menaruh kepalanya di dada Haikal, memeluknya lebih erat.

"Kakak kalo mau cium-cium, kepala aku aja ya, aku nyaman kayak gini. Rambut aku wangi kok" kata Rubi yang kembali mengundang tawa kecil Haikal. Ia langsung memberi kecupan-kecupan kecil di kepala Rubi, dan sedikit di keningnya karena posisi Rubi yang terlalu jauh di bawahnya.

"Kamu naikkan dikit dong, aku gak nyampe" kata Haikal. Rubi kembali bergerak dan sekarang terasa semakin dekat oleh Haikal. Ia bisa merasakan hembusan nafas Rubi di lehernya.

"Feels like heaven" kata Haikal mengecup kening Rubi lama.

"I'd like to create our heaven" Kata Rubi.

"Shall we?"

"What do you want to do?"

"Make you moan my name..."

"Kak, aku udah susah nyari posisi enak kayak gini. Percuma kalo ujung-ujung nya aku di timpa kamu" kata Rubi sedikit kesal.

"Kamu ribet banget. Semua posisi enak kok" kata Haikal lagi. Rubi sedikit mendongak, menatap Haikal yang juga lagi menatapnya.

"Mau gak?" Ajak Haikal.

"It's 2 pm, kak???"

"Who cares?" kata Haikal menarik pinggang Rubi dan dengan cepat mengangkat tubub wanita itu di atasnya.

"Kak, remember two things" sela Rubi sebelum mereka 'memulai' kegiatannya.

"What?"

"Use your protection, and please, jangan sobek baju aku" kata Rubi yang membuat Haikal kembali tertawa. Tangan Haikal mengambil sesuatu di nakas samping kasurnya.

"One left, you have no choice about the flavor" kata Haikal dan Rubi mengangguk.

"Can you play a bit gentle today.... We have so many times" pinta Rubi.

"I'll make sure it won't be that hurts like the last time we did" jawab Haikal dan langsung melakukan aksinya.

Suara hujan yang tidak begitu deras juga suasana kamar yang sangat remang, membuat mereka melakukan nya secara spontan. Mereka mau, mereka yang tau mana yang baik dan tidak, mereka yang menjalaninya.

———
Masih ada readers lama yang baca Haikal dan Rubi, kah? Halo, lagi!!

Judul nya what if karena Haikal not that type of bf so far, iyakan? Hahaha. How was you guys doing? Sorry, beneren sibuk, dan hectic banget sama rl. Lagi nyiapin a lot of things (preparing for a show :p) hehe doain ya temen-temen, semoga lancar semua hehehe. Aku ga janji bakal bisa sesering kayak dulu update, tapi pasti bakal nyempetin main kesini. Terimakasih, semua! Btw, happy early Christmas, semua! ❤️

Sweet Creature - Haechan Ryujin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang