Rubi si periang dan Haikal yang suka dengan semua tingkahnya.
.
.
.
Lee Haechan as Raesaka Haikal and Shin Ryujin as Agatha Rubi.
#1 in haeryu 220530
#4 in ncthaechan 220606
#128 in fiction 220608
Haikal dan Rubi sedang berada di ruang tamu apartement Haikal sekarang. Mereka sedang duduk dengan posisi Rubi menyandar di bahu Haikal, sambil memakan buah mangga, favoritnya.
"Kak" panggil Rubi sambil menatap langit-langit ruangang itu.
"Hm?" Haikal tidak menoleh, ia menjawab dengan mata yang masih fokus menonton serial di TV nya.
"Kalo kakak punya anak, mau dikasih nama siapa?" Haikal seperti kaget dengan pertanyaan Rubi. Ia terlihat berfikir sejenak.
"Tergantung" jawab Haikal.
"Tergantung apanya?" Rubi seperti tertarik dengan pembahasan ini.
"Anaknya cewe.. atau cowo.. anak aku sama kamu.. atau bukan" seketika Rubi mencubit pinggang Haikal setelah medengar kalimat terakhir yang di ucap Haikal. Haikal tertawa kecil.
"Aku suka nama kamu, Rubi" jawab Haikal kemudian.
"Trus kalo nikahnya sama aku, harusnya sih, hmm nanti mau kasih nama anak... 'kita'.... Rubi juga??" Rubi sedikit mengecilkan suaranya saat mengatakan 'kita'. Haikal menatap Rubi kemudian mengangguk tersenyum.
"Kenapa?" tanya Rubi lagi.
"Cantik" kata Haikal belum mengalihkan pandangnnya dari Rubi. Rubi hanya mengsngguk. Kemudian lanjut memakan buah nya tadi.
"Emang Rubi artinya apa?" tanya Haikal yang ternyata masih mau membahas tentang ini.
"Kata mama, Red" jawab Rubi.
"Oh pantes" Haikal mengangguk seperti paham akan sesuatu.
"Apa?" Rubi terlihat penasaran, ia membetulkan posisi duduknya dan menatap ke Haikal sekarang.
"You got a ruby lips" kata Haikal sambil menunjuk ke bibir Rubi. Rubi masih membeku terdiam, tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut Haikal.
"Can i taste it?" tanya Haikal sambil menarik dagu Rubi.
"Kan udah pernah" Rubi seperti tidak berani menatap Haikal.
"Lupa rasanya" kata Haikal polos dan langsung mendapat pukulan di dadanya oleh Rubi.
"HAIKAL" teriak Rubi, Haikal tertawa kecil melihat respon yang diberikan oleh Rubi, salah tingkah.
"Mau gak?" goda Haikal.
Rubi malah mendekati Haikal dan dengan cepat Haikal mengecup bibir merah muda alami Rubi. Rubi sebenarnya sangat terkejut. Tetapi ia berusaha meutupinya.
"Gitu doang?" Tanya Rubi yang seperti tidak puas dengan perlakuan Haikal.
"Nantangin?" Haikal kembali mengecupnya dan bermain lembut dengan bibir Rubi. Ia mmebawa rubi yang awal nya di sampingnya, menjadi ke pangkuannya, memegang kedua tengkuk wanita itu.
"Kak..." panggil Rubi disela kegiatan mereka.
Haikal berhenti kemudin menatap Rubi.
"Jangan di gigit, sakit" kata Rubi menyadari ada darah yg megalir disana. Haikal tertawa kecil dan mengusap darah itu.
"Maaf ya" kata Haikal masih menaruh jarinya diatas bibir Rubi.
"Kak" panggil Rubi saat mereka hanya terdiam mentapa satu sama lain.
"Hmm?" jawab Haikal.
"Mau coba aku yang duluan dong"
"Hah???" Haikal sontak terkejut.
"Ciuman"
"Gak" jawab Haikal cepat.
"Hah masa gaboleh????" Rubi merasa tidak terima, namun dilain sisi juga bersyukur karena sebenarnya dia hanya ingin mengetes Haikal.
"Nanti kelepasan, aku yang bahaya" jawaban itu membuat Rubi tertawa.
"Emang kenapa hahaha" Rubi meledek Haiakl dengan mencubit kedua pipinya.
"Nanti aja ya" kata Haikal mengusap kepala Rubi.
"Kapannnn" tanya Rubi lagi.
"Kalo udah resmi, I'll let you lead the game, everyday" Rubi menelan ludahnya, sedikit merinding. Namun kembalii salah tingkah di lain sisi.
"Such a good boy" kata Rubi gantian mengelus kepala Haikal.
"Fifty percent" lanjut Haikal.
"Sisanya?"
"Sisanya suka ngajak kamu tidur bareng" keduanya tertawa pecah.
Nih ya yg kepo knp kak H gak turn on HAHAHAHAHAHA astaghfirullah kalian*&^%$^%^ jadi as long dia yg lead bisa dia kendaliin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 maksa bgt si tapi gue degdegan kalo bikin scene aneh aneh (masih degdegan) pdhl udah kepala 2 🤡🤡🤡🤡 sekian <3
apa kita bikin saja chapt khusus HAHAHAHA ;______; dah ah dah malem met bobo all <3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
this Haikal
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
