"Sial gue masih kepikiran semalem," umpat Atsumu merasa kesal.
"Tsumu! Fokus!" cerca Sakusa kesal.
"Haii!!" tukas Atsumu yang langsung berlari mengejar bola.
***
Atsumu menunggu di depan kantor (Name). Pria itu langsung menurunkan kaca mobilnya ketika melihat (Name) muncul.
"Woy sini."
"Lo ngapain di sini?"
"Masuk," titahnya.
(Name) menurut.
"Lo hapal betul jam pulang kerja gue."
"Gimana semalem?"
"Ohh, itu. Lancar."
"Apanya yang lancar?"
"Urusan gue semalem sama Dave."
"Urusan apa?"
"Lo lagi menginterogasi gue?"
Atsumu berdekhem, "Hah? Kagak. Cuman nanya aja."
(Name) berohria.
"Gue melewati malam yang panjang dengan Dave. Tapi semua berjalan lancar kok."
Atsumu yang mendengarnya terkejut bukan main.
"Lo habis ngapain sama Dave?" tanyanya yang mulai geram.
(Name) menarik senyum licik.
"Ya begitu deh. Ketika pria dan wanita hanya berduaan saja, lo tau lah apa yang terjadi."
"(Name)-san!" tukas Atsumu dengan meninggikan suaranya.
"Hadir," jawab (Name) bercanda.
Atsumu menatapnya dengan tatapan marah.
"Kenapa marah?"
Atsumu terdiam.
"Kita teman kan?"
Atsumu lagi lagi terdiam. Memang benar, mereka hanya berteman. Atsumu tidak ada hak untuk marah padanya.
"Iya," jawab Atsumu pelan.
"Baiklah. Jadi, kita mau ke mana?"
"Ke apartemen gue."
"Ngapain ke sana? Kalau mau makan, di luar aja."
"Gue yang mau makan lo."
"Heee?"
***
"Atsumu, udah jangan minum lagi, lo udah mabuk!"
(Name) menghentikan tangan Atsumu yang akan menuangkan minum lagi.
"Apa sih! Minggir."
"Gak boleh, cukup!"
"Siniin!"
"Gak."
(Name) langsung berdiri dan menjauhkan minuman itu.
"(Name)-san!! Biarkan gue minum!"
"Gak!"
"Hey!"
Tanpa sadar Atsumu membentak (Name).
"Kalau gue bilang jangan macam-macam sama pria lain tuh dengerin!" seru Atsumu sambil mengacungkan jari telunjuknya pada (Name).
Dia menatap (Name) dengan marah.
"Gue gak suka ... lo jalan sama pria lain! Sama Dave!"
"Apaan sih nih orang."
"Gue gak suka!!!" teriak Atsumu.
"Iya dah iya!"
(Name) mencoba membawa Atsumu untuk berbaring di sofa. Namun, pria itu cukup berat hingga membuatnya jatuh tepat berada di atasnya.
"(Name)-san!"
"Minggir, lo berat ih!" seru (Name) mendorong tubuh Atsumu.
Pria itu tidak mau menyingkir. Malah pria itu mencium (Name) tepat di bibirnya.
Atsumu menangkup wajah (Name), sambil memperdalam ciumannya. Wanita itu terus meronta meminta untuk dilepaskan.
Cukup lama, akhirnya Atsumu menyudahinya.
"Whats wrong with you!" teriak (Name) yang kesal.
Atsumu hanya memandangi (Name) yang terengah-engah. Dengan sekali hentakan, wanita itu mendorong Atsumu hingga pria itu terduduk.
"Gue telpon Osamu buat cepat pulang."
"(Name)-san."
(Name) tak menjawab.
"Gue bingung sama diri gue sendiri. Gue gak tau, ini ... suka atau hanya khawatir dari seorang teman."
(Name) duduk di sofa seberang memandang Atsumu yang bersandar pada sofa.
"Benar kata Osamu. Gue bodoh."
"Emang," sahut (Name).
Atsumu mendesis sebal.
"Tidur sana. Gue nunggu Osamu dulu baru pulang."
"Gue anter lo pulang."
"Lo aja mabuk."
"Jangan pulang sendiri. Kalau gak nginep aja di sini."
"Ya kali nginep."
"Tidur di kamar gue nanti."
"Mending tidur di kamar Osamu deh gue."
"Yak!" teriak Atsumu kesal.
***
"Osamu-san, gue pulang dulu ya."
"Gue anter pulang deh."
"Gak usah, lo temenin Atsumu aja, dia kalau mabuk merepotkan."
"Beneran?"
"Iya."
"(Name) jangan pulang!!" seru Atsumu.
(Name) menghela napas panjang. Dia menghiraukan Atsumu yang memanggil namanya.
"(Name)!! Jangan pulang ih!!"
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Miya Atsumu X Reader
Fanfiction(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Miya Atsumu x Reader- Complete : 6 November 2021