"Tsumu, aku hamil," bisik (Name) tersenyum kecil.
Atsumu terhenti. Pria itu mematung tak bergeming dengan sumpit yang masih berada di tangannya.
Perlahan dia menoleh, "Apa?" ucapnya pelan.
"K-kau apa?" tanya Atsumu yang masih belum percaya.
"Aku ha ... mil. Anak Miya Atsumu," bisik (Name) lagi dengan senyum lebar.
"Ha-hamil? Kau serius?"
(Name) mengangguk cepat. Perlahan senyuman Atsumu tertarik, pria itu nampak berkaca-kaca. Dia menurunkan pandangannya ke arah perut (Name) yang masih rata, anaknya ada di sana.
(Name) tersenyum lebar ketika tangan Atsumu menyentuh perutnya.
"Masih kecil, baby."
Atsumu mengangkat pandangannya.
"Atsumu, kau menangis?" dengan cepat (Name) menangkup wajah Atsumu sembari menghapus air mata yang turun.
Entah mengapa Rasanya (Name) ingin tertawa melihat ekspresi menangis suaminya.
"Hahaha, maaf, aku tertawa. Mukamu jelek banget sih," ujar (Name) mengusap wajah Atsumu.
Tanpa berkata apa pun pria itu memeluk istrinya dengan erat, "Arigatou, baby. Arigatou."
(Name) membalas pelukan hangat suaminya, "Hai hai."
Setelahnya, Atsumu berdiri dan menghampiri pagar pembatas penonton yang menghadap ke arah lapangan.
Mau ngapain dia, batin (Name) yang kebingungan.
Atsumu menarik napas dalam-dalam.
"Aku akan menjadi seorang ayah!! Woohoo!!" teriak Atsumu dengan keras.
Tentu saja suaranya menggema dalam gymnasium, membuat orang-orang yang berada di lapangan menoleh ke arah Atsumu.
"Ya ampun pria ini benar-benar!"
(Name) menghampiri Atsumu dan memukul lengan pria itu.
"Kau gila ya, malah berteriak begitu?"
"Kenapa? Kan aku memberitahu kabar bahagia."
"I-iya sih, tapi gak usah teriak begitu. Ma-malu tau gak."
Atsumu mendekap (Name), "Kau tau, aku sangattttt bahagia sekarang."
"HEY HEY HEY!! Selamat Miya-san!!" teriak Bokuto dari lapangan.
"Miya-san, selamat menjadi ayah!!" sambung Hinata.
"Oy Miya-san selamattt!!" ujar pelatihnya.
Setelahnya, terdengar riuh dari lapangan mengisi gymnasium tersebut.
"Arigatou," respon Atsumu.
***
"Wahh, beritanya cepat tersebar ya," lugas Atsumu duduk di samping (Name).
"Tentu, ini kan karena ulahmu yang teriak di gymnasium," ujar (Name).
Di televisi tersiar berita kehamilan (Name) yang sedang hangat dibicarakan.
"Hahaha. Cepat atau lambat mereka juga akan tau."
"Iya deh iya."
"Hey!" ucap Atsumu menoleh, "Aku akan mengaktifkan mode protektifku mulai hari ini."
(Name) menghela napas pelan, dia tau sifat protektif suaminya cukup merepotkan baginya.
"Jangan terlalu protektif ya," pinta (Name).
"Kenapa?"
"Beri aku kelonggaran sedikit, ok?"
"Baiklah,"
"Deal?" ujar (Name) mengulurkan tangannya.
"Tapi kalau ada apa-apa, bilang ke aku ya, baby. Kalau sakit, ada hal apa pun, sekecil apa pun, kasih tau aku ya. Dan juga kalau mau kemana-mana, kabarin aku ya, baby," ucap Atsumu menggenggam tangan (Name) sambil menatap istrinya.
(Name) tertawa kecil, "Aku tau, baby."
"Deal," lanjutnya.
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Miya Atsumu X Reader
Fiksi Penggemar(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Miya Atsumu x Reader- Complete : 6 November 2021