"Baby, mau buah? Aku kupasin ya? Mau?" tawar Atsumu.
(Name) mengangguk sembari mengulas senyum. Hari ini suasana hatinya sedang baik, karena akhirnya dia bisa melihat suaminya. Ahh, tidak bisa dijelaskan betapa lucunya Atsumu ketika (Name) baru terbangun dari tidurnya.
"Aaaa," ujar Atsumu menyodorkan sepotong buah.
Dengan senang hati (Name) melahapnya.
Tangan Atsumu terulur, meraba perut (Name) dengan lembut, "Masih sakit banget ya?"
(Name) mengangguk, "Kenapa sih ekspresi wajahmu?"
"Gak kebayang sakitnya, maafin aku ya karena gak ada saat persalinanmu."
"Atututu, lucunya wajahmu," seru (Name) menangkup pipi chubby suaminya.
Atsumu terlihat mempout lucu. Tiba-tiba Haruto datang dengan mainan di tangannya.
"Mama, adek kita ke mana?"
(Name) menoleh melihat Haruto yang sudah mandi dan rapih.
"Nanti adek ke sini kok. Haru udah gak sabar ya mau ketemu adek?" ujar (Name) mengulas senyum lebar.
"Maru, Paman Osamu kemana?" tanya Atsumu yang tidak melihat keberadaan Osamu.
"Tadi paman katanya mau ketemu tante dulu sebentar."
Mengerti kemana arah maksud Maru, Atsumu mengangguk.
"Kita udah nungguin adek dari tadi, tapi gak dateng-dateng," keluh Haruto.
"Nanti sebentar lagi, baby."
***
"Wahhh adek lucu banget, Yah! Lihat pipinya!" seru anak berusia empat tahun itu sambil menoel-noel lengan adeknya.
"Ayah ayah, lucu banget sih adek. Halo adek!" ucap Maruto dengan kencang.
Mereka berdua nampak antusias menyambut adek kecil mereka. Bayi perempuan itu nampak tertawa kecil tatkala di ajak berbicara oleh si kembar.
"Kami kakakmu, aku Maruto, dan ini Haruto. Dan kau adek kami," ucap Maruto sambil menunjuk dirinya dan Haruto bergantian.
"Haru, seneng gak?" tanya (Name).
Anak yang biasanya pendiam itu pun tersenyum lebar membuat matanya membentuk garis.
"Ayah, kita namai siapa?" tanya Haruto.
"Hmm, Ayah sama Mama udah punya nama, tapi kalian suka gak ya."
"Apa tuh, Yah?"
Atsumu dan (Name) nampak bertatapan sejenak.
"Gimana kalau Yukari?" ucap pria itu.
"Yu-kari?" ujar Maruto menatap Atsumu.
"Halo, Yukari," panggil Haruto.
Maruto menatap Haruto yang langsung memanggil adek mereka dengan nama Yukari.
"Yukari bagus juga, Yah," responnya.
"Yukari Yukari!!" sahut Haruto melompat-lompat kecil dari samping kasur.
"Yukari!!" ucap keduanya bersamaan.
(Name) tertawa tatkala melihat bayi itu ikut tertawa dengan si kembar.
"Yukari tertawa, lihat!" seru Maruto.
Yap, secara tidak langsung mereka telah memutuskan nama untuk adek baru si kembar. Atsumu tertawa melihat si kembar gemas dengan Yukari.
"Eh, jangan di cubit terlalu keras, Haru," seru (Name) ketika Haruto mencubit pipi Yukari dengan sangat gemas.
Haruto malah tertawa.
"Kalian kalau gemas dengan adek, jangan cubit-cubit terlalu keras ya, baby," nasihat (Name) pada si kembar.
"Kalian persis seperti Ayah kalau melihat yang gemas-gemas," seru Atsumu.
(Name) tertawa pelan ketika Atsumu menggendong si kembar.
"Yoshh! Kita beli makan dulu, kalian mau makan apa?" tanyanya pada si kembar.
"Tsumu, kau kuat sekali gendong mereka," sahut (Name).
"Masih sanggup kok ini, walau mereka cukup berat sih."
"Hahaha, yaudah makan dulu gih kalian, si kembar pasti udah laper."
"Yuk, kita beli makan!" seru Atsumu pada si kembar.
Setelahnya mereka pergi ke luar ruangan (Name).
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Miya Atsumu X Reader
Fiksi Penggemar(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Miya Atsumu x Reader- Complete : 6 November 2021