(8) Sahabat Tapi Nikah

3.1K 264 22
                                    

Kedua mempelai nampak bahagia di hari pernikahan mereka. Para tamu undangan menikmati acara serta makanan yang disajikan. Osamu terlihat sedang berbincang dengan teman-temah SMA. Para pemain MSBY pun turut memeriahkan pernikahan Atsumu. Mochira juga tampak menghadiri acara tersebut.

"Tsumu," panggil (Name).

Atsumu menatap (Name) dengan tatapan tajam, "Panggilan ditolak."

Pria itu langsung melengos pergi, (Name) kebingungan dan berusaha mengejarnya dengan sedikit mengangkat gaunnya.

"Tsumu, habis acara ini gue mau langsung tidur ya."

Atsumu tidak menjawab dan tetap menghiraukannya.

"Capek banget, gaunnya berat, tadi habis ganti baju berapa kali."

Atsumu menghampiri Osamu yang sedang berbincang dengan teman voli SMA-nya.

"Yo Rintarou!" sapa Atsumu menepuk pundak Suna.

Rintarou tersenyum kecil, "Yo!"

"Kapten!" seru Atsumu ketika melihat Kita.

Keduanya berpelukan sejenak.

"Tsumu, selamat atas pernikahanmu," ucap Kita tersenyum.

"Arigatou, Kapten!"

Kita melihat (Name) yang berada di belakang Atsumu.

"(Name)-san, selamat atas pernikahanmu," ucap Kita.

(Name) tersenyum, "Arigatou, Kita-san."

"Atsumu tolong jagain (Name) ya. Kau sudah menjadi seorang suami, kau harus bertanggung jawab dengan keluarga kecilmu," ucap Kita memberi nasihat.

"Aku mengerti," ucap Atsumu tersenyum.

***

"Tsamu, kita pulang dulu ya," kata (Name) bersiap memasuki mobil.

Osamu mengangguk, "Pulanglah, biar gue urus sisanya. Kalian pasti capek."

"Adikku memang yang terbaik," tukas Atsumu dari dalam mobil.

"Gue bukan adik lo!" sahut Osamu.

Setelahnya mobil Atsumu melaju pergi menuju rumah baru mereka.

***

"Tsumu, gue mandi duluan ya."

Atsumu tak menjawab, (Name) menghela napas dan langsung pergi ke kamar mandi. Setelah selesai membasuh diri, giliran Atsumu yang pergi ke kamar mandi.

"Tsumu," panggil (Name) yang ingin meminta bantuannya.

Pria yang baru saja keluar dari kamar mandi itu tidak menjawab.

"Tsumu kenapa sih?" gumam (Name).

Wanita itu melihat gerak-gerik suaminya, hingga pria itu berbaring di atas kasur. Setelahnya, (Name) ikut berbaring di atas kasur. Sejenak wanita itu terdiam, sepertinya ada yang salah dengan suaminya.

"Tsumu," panggil (Name) menoleh.

Pria itu malah membalikkan tubuhnya membelakangi (Name). Dahi (Name) berkerut, tangannya terulur untuk menyentuh tangan Atsumu.

"Tsumu," ujarnya lagi.

"Panggilan ditolak," ucap Atsumu singkat.

"Lo kenapa sih?"

Atsumu terdiam. (Name) memutuskan untuk membalikkan badan pria itu dengan paksa.

"Apa sih," tukas Atsumu rishi.

(Name) mengerutkan dahinya.

"Lo kenapa sih?"

"Gak tau. Minggir sana!"

(Name) menahan Atsumu, "Sebentar! Jawab gue dulu!"

"Gue capek (Name)!"

"Kok lo marah gitu sih?"

"Gue gak marah."

"Tapi lo keliatan kesel," ujar (Name).

"Emang. Gara-gara lo."

"Kok gue?"

Atsumu berdecak kesal, dahinya berkerut memperlihatkan kerutan di dahinya.

"Lo lupa kesepakatan kita kalau sudah menikah?"

Wanita itu ingat betul kesepakatan mereka sewaktu di kedai Osamu.

Apa karena itu dia marah?, batin (Name).

"Ahhh itu," ujar (Name) baru menyadari hal tersebut.

"Pantes kau dari tadi marah sama aku,"lanjutnya yang langsung mengubah bahasanya.

"Baru sadar? Ish! Tau ah sebel!" tukas Atsumu ngambek.

(Name) terkekeh pelan melihat Atsumu menarik selimut hingga menutupi kepalanya.

"Babyyy," rengek (Name) menarik turun selimut.

"Maafin aku ya?" rajuknya.

Atsumu menahan selimutnya, sehingga terjadi Tarik menarik antar keduanya.

"Baby, kau masih marah? Maafin akuuu," rengek (Name) melihat Atsumu yang masih membelakanginya.

(Name) memeluk suaminya dari belakang, mendekatkan wajahnya pada wajah suaminya. Tangannya terulur memainkan pipi Atsumu.

"Jangan ngambek dong, Baby. Kan aku jadi gemes," tutur (Name) dengan suara gemas.

Atsumu terlihat mempout.

"Ihh gemes banget sih suamiku ini," bisik (Name).

Atsumu berdekhem pelan, sepertinya pria itu menyukai sebutan barunya.

"Jangan ngambek lagi ya, Baby," ujar (Name) mengelus rambut Atsumu.

Atsumu membalikkan badannya dan menatap (Name) yang berada di atasnya.

"Cium," kata Atsumu singkat.

"Di mana?"

"Di sini."

Atsumu menunjuk ke bawah, membuat (Name) langsung mencubit pipi Atsumu. Namun pria itu malah tertawa.

"Aww sakittt, Baby," ujar Atsumu.

"Aku capek, Tsumu."

"Iya iya, kita tidur aja ya."

(Name) mengangguk.

"Cium dulu sini," ujar Atsumu yang langsung menarik wajah (Name).

(Name) tidak menolak. Pria itu semakin liar ketika tangan (Name) mengelus rambutnya. Dia pun tersadar, jika ini terus berlanjut, dia pasti tidak akan bisa menahan diri.

Atsumu menyudahinya.

"Udah yuk tidur," tutur Atsumu dengan wajah yang sedikit bersemu merah.

(Name) terkekeh pelan.

"Hai hai," ujar (Name) kembali ke posisinya.

Sial, hampir saja, batin Atsumu.

(Name) mendekat dan menaruh kepalanya pada dada bidang Atsumu, memeluknya erat dan memejamkan matanya. Atsumu terkekeh pelan ketika (Name) mendusel dadanya.

"Selamat tidur. Baby," ucap Atsumu penuh penekanan pada kata 'Baby'.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Miya Atsumu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang