(19) Bertengkar terus

2.1K 187 6
                                    

Atsumu nampak terkejut. Pandangannya menatap salah satu titik di bangku penonton.

"(Name), sepertinya ada yang marah sama kita," lugas Osamu yang masih melihat ke arah lapangan.

(Name) tertawa geli, "Hahaha. Biarin aja," ucapnya santai.

(Name) memasang senyum lebarnya ke Atsumu yang berkacak pinggang.

"Lo berhutang traktir makan sama gue, karena lo udah maksa buat ikut nonton pertandingan," ucap Osamu.

"Iya, nanti gue traktir."

Osamu menatap Atsumu yang nampak memelototinya. Osamu menyunggingkan senyum kecil.

"Kenapa dia menatap kita seperti orang kerasukan sih?" tanya Osamu pada (Name).

"Entahlah. Yang pasti dia sangat kesal sama gue," jawabnya santai.

(Name) dan Osamu nampak melambaikan tangannya pada Atsumu.

"Gue lupa kalau (Name) keras kepala," gumam Atsumu.

Sekali lagi dia menatap keduanya, "Awas kalian," ujarnya dan berbalik badan.

***

"Tsumu hentikan, jangan memarahi (Name) lagi. Dia juga paham,"

"Hey!" tukas (Name) bersiap melawan Atsumu yang baru saja mengomelinya.

"Gue gak selemah yang lo kira. Padahal gue ke sini juga naik mobil, bukan lari. Kalau gue capek, gue bisa duduk. Kenapa lo ribet banget sih, Tsumu?" tukasnya sembari menunjuk Atsumu.

Atsumu sejenak terdiam.

"Sepertinya lo takut kalau gue nonton pertandingan lo," sambungnya penuh curiga.

Atsumu yang peka langsung menjawab cepat, "Bukan gitu. Gue khawatir sama kehamilan lo, bodoh!"

"Kan gue udah bilang tadi, gue gak selemah itu. Kenapa sih ... gue cuman mau liat lo bertanding langsung. Lo marah-marah begini, seakan melarang banget gue buat dateng."

Wanita itu menatap nanar pria yang ada dihadapannya. Hening seketika, Atsumu dan Osamu terdiam. Mereka tau (Name) menahan diri agar emosinya tidak meledak dan menimbulkan kekacauan.

"Ayo Tsamu, kita makan. Gue laper," tukas (Name) yang langsung melengos pergi.

"Kalian lebih baik berdamai dulu sekarang," saran Osamu.

"Ayo, Tsamu!" panggil (Name).

"Ok."

Osamu menatap Atsumu yang mengepalkan tangannya.

"Lo ikut kita makan aja. Pasti mood (Name) akan lebih baik kalau udah makan."

Setelahnya Osamu menyusul (Name), meninggalkan Atsumu yang langsung membereskan barangnya.

***

"Makan yang banyak," ucap Atsumu setelah menaruh daging di atas nasi (Name).

(Name) mengerutkan dahi sembari menatap Atsumu. Moodnya jauh lebih baik saat ini. Mau tak mau dia menerima daging pemberian Atsumu.

Osamu yang melihatnya pun membuka suara.

"Na Tsumu. Lo denger teriakan (Name) gak tadi?"

"Gak lah."

"Padahal tadi dia paling keras neriakin nama lo."

"Berisik Tsamu," ucap (Name).

"Tapi dia sepertinya cukup tertarik dengan Hinata," ucap Osamu asal.

"Benarkah?" tanya Atsumu mengalihkan pandangannya pada (Name).

(Name) menatap balik, "Iya lah, dia banyak mencetak poin."

"Ahh begitu," respon Atsumu acuh.

Atsumu dapat mendengar (Name) berdecak kesal. Pria itu seakan menghiraukannya dan lanjut makan.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Miya Atsumu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang