(26) Boleh?

2.2K 159 18
                                    

Malam itu (Name) sedang sibuk mengurus usaha kecil online shop candle miliknya. Dia sedang asik mengemas lilin buatannya ke dalam kardus-kardus pesanan. Wanita itu melihat Atsumu dan kedua anaknya tertawa geli, entah hal apa yang lucu.

Derap langkah kecil terdengar menghampiri (Name).

"Mama," panggil Haruto dan Maruto.

(Name) menoleh, "Apa, baby?"

"Mama, kami mau adek," ucap mereka berbarengan.

"Dua!!" lanjut Haruto.

Sontak (Name) terkejut, wanita itu langsung menatap tajam ke arah Atsumu yang dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Kalian disuruh ayah ya?" tanya (Name) kepada keduanya.

Mereka tertawa sembari mengangguk. (Name) menghela napas pelan.

"Memangnya kalau punya adek, mau cewek atau cowok?" tanya (Name).

Maruto menaruh telunjuknya di perut (Name), "Simsalabim, adek cewek yang cantik."

Haruto ikutan menaruh telunjuknya juga Membuat (Name) tertawa.

"Anak mama gemes banget sih," ucap (Name) mencubit gemas pipi keduanya.

"Mama," panggil Atsumu.

(Name) menoleh. Seketika Atsumu mengedipkan sebelah matanya seakan memberi kode. Pria itu benar-benar.

Sepertinya aku harus bersiap untuk malam nanti, batin (Name).

***

"Jangan mendesah terlalu keras, baby," desis Atsumu dengan napas menderu.

Tangan kanan pria itu menutup mulut (Name) selagi dia sibuk memaju mundurkan pinggangnya.

"Ahh Tsumuhh," desahnya tertahan.

Kedua tangannya mencengkram bahu Atsumu. Tak lama Atsumu memelankan temponya dan melepas dekapan Tangannya.

"Bisa pelan-pelan gak sih?" keluh (Name).

"Gomen, ahh," desis Atsumu kembali menghentak di sana.

"Ahh," desah (Name) cukup keras ketika merasakan tekanan dari suaminya.

Atsumu malah tersenyum miring dan berkali-kali menghentaknya.

"Baby, sakit," ucap (Name).

"Aku capek," lanjutnya melepas cengkraman.

Pria itu Nampak belum puas, "Baru berapa ronde, baby."

(Name) memegang pundak suaminya, bermaksud untuk menghentikan gerakannya.

"Kita mulai jam sepuluh, sekarang jam dua belas malam. Kau gak capek?" keluh (Name).

Atsumu tak mendengarkan omongan istrinya dan dia mulai menciumi leher (Name).

"Tsumu!" keluh (Name) menjauhkan wajah suaminya.

Alhasil Atsumu tertawa renyah.

"Baiklah, baby. Tapi sekali lagi ya? Boleh ya?" rengek Atsumu.

"Nanggung nih," lanjutnya.

(Name) yang tak tega melihatnya pun mengangguk setuju.

"Satu ronde aja ya? Gak lebih!" tutur (Name) dengan tegas.

Mendengarnya membuat Atsumu menyeringai.

"Pelan-pelan," cerca (Name) sebelum suaminya memulai kembali.

"Hai hai, baby girl," bisik Atsumu seduktif.

"Ahhh," jeritnya ketika Atsumu mulai bergerak cepat.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Miya Atsumu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang