Aku yakin kalian pembaca yang baik! Vote, follow, dan komen yuk^^
Follow me:
Ig: Joynad_cr
Tiktok: joynad_crrr________________
"Bohong, kalau terus bilang gapapa."
—Kamu Siapa, Giya?
______________
Suara roda koper yang bergesekan dengan lantai putih, saling bersahutan di bandara Jakarta yang begitu ramai sore itu. Sejak pengambilan kopernya tadi, Giya tak henti-hentinya tersenyum. Menatap binar sekelilingnya yang begitu banyak berubah. Sudah lama Giya tidak mengunjungi kota kelahirannya ini.
Namun, rasa-rasanya tetap sama seperti dulu. Semua orang terlihat sibuk dan terburu-buru.
"Giya," panggil Maya menepuk pundak Giya.
Sontak Giya terjingkat kaget. Terlalu lama menyelam dalam pikirannya, Giya sampai lupa kalau dia sedang bersama sang mama.
"I-iya, Ma?" sahut Giya.
"Supir kita udah dateng," ucap Maya mulai menaikan dagunya ke arah salah satu mobil putih yang terparkir tak jauh dari mereka.
"O-oh yaudah, ayok, Mah!" ajak Giya dengan begitu bersemangat langsung menarik kembali kopernya dan berlari kecil menuju mobil putih yang di tunjuk mamanya tadi.
Wanita berambut hitam yang tersanggul rapih itu tetap berjalan dengan santai. Sembari tersenyum tipis, melihat putrinya yang begitu bersemangat menghampiri mobil yang menjemput mereka.
Selama perjalanan, tak henti-hentinya Giya menatap kagum setiap gedung kota yang menjulang begitu tinggi. Pikirannya terus berputar menerawang masa depannya nanti.
"Jadi..,kita akan mulai semuanya lagi?" batin Giya berkecamuk.
°•°•°
Sesampainya di rumah lama mereka. Giya dan mamanya tanpa berbincang apapun lagi, langsung pergi ke kamar mereka masing-masing.Rumah benuansa putih keemasan itu masih terlihat begitu bersih dan rapih, sejak terakhir kali Giya meninggalkan rumah ini. Karena memang mamanya sengaja menaruh beberapa maid di sana, agar tetap menjaga dan merawat rumah bertingkat tiga itu.
Giya yang baru sampai kamarnya, langsung menaruh dua buah koper yang berisi barang-barang pentingnya dari London ke samping nakas putih dekat tempat tidurnya. Gadis berambut coklat itu menghela nafasnya pelan. Netra matanya bergilir, menyapu setiap sudut kamar bernuansa merah muda di sekelilingnya.
Semuanya masih tetap terlihat sama, sejak terakhir kali Giya meninggalkan kamar ini tanpa pamit. Sampai mata Dara terhenti tepat pada meja belajar berwarna putih di sudut kamar dekat pintu balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Siapa, Giya?
Teen Fiction"Cinta dari sepasang luka yang tak kunjung di restui semesta." Rentang kisah antara Rahagi kastara Estiawan dan Giya Eshal Daniswara. Giya Eshal Daniswara, seorang murid baru di SMA Dananjaya yang terkenal karena kecantikan dan keberaniannya. Sifa...