"Cinta dari sepasang luka yang tak kunjung di restui semesta."
Rentang kisah antara Rahagi kastara Estiawan dan Giya Eshal Daniswara.
Giya Eshal Daniswara, seorang murid baru di SMA Dananjaya yang terkenal karena kecantikan dan keberaniannya. Sifa...
Giya yang baru memasuki kelas, menatap sekelilingnya dengan bingung. Di setiap langkah kakinya, Giya melihat banyak teman-teman kelas yang berkumpul persetiap kubu dan membicarakan suatu hal yang ada di ponsel mereka. Bisik demi bisikan terdengar sedang mengomentari sesuatu yang tak di mengerti olehnya.
"Lagi ada apa sih? Kok kayaknya rame banget?" tanya Giya, penasaran. Saat baru sampai di bangkunya.
Binan dan Wala yang sedang berdiri di sampingnya langsung menoleh dengan mata melotot.
"Lo belum tau, Nyet?! Baru keluar dari goa mana lo?" tanya Wala, nyolot.
Giya langsung mendelikan matanya. Wajahnya terlihat bete mendengar respon dari Wala.
"Yaudah sih, ketinggalan berita mulu gue!" decak Giya, sebal.
Binan yang sedari tadi diam, langsung menyodorkan layar ponselnya ke depan wajah Giya.
"Ini. Katanya ada anak baru pindahan dari Bandung," ucap Binan.
Kedua alis Giya terlihat mengerut, menatap deretan tulisan artikel di layar ponsel Binan.
"Nggak ada fotonya?" tanya Giya beralih menatap si pemilik ponsel.
Binan menggeleng. "Nggak ada. Mungkin pada sengaja nyembunyiin fotonya."
"Buat apa? Padahal gue pengen banget liat mukanya, buat kenalan." Giya terlihat cemberut.
"Buat jaga privasinya kali. Gue denger-denger sih, ceweknya cantik. Tapi, nekat banget sih.., pindah pas udah deket ujian tengah semester," sahut Wala ikut menimbrung obrolan.
Giya beralih menatap Wala, "beneran? Emang dia masuk kelas mana?"
"Sebelas MIPA satu," balas Wala.
"Wah, berarti dia pinter banget dong langsung masuk ke kelas IPA pertama?" tanya Binan terdengar kagum.
