Rasa Suka?

214 21 0
                                    

Annyeongg!!
.
.
Jgn lupa vote⭐ dan komen ya guys
.
.
.

🐊🐊🐊

"enoooo!"

"iyaaa sayanggg"

"cepet sini sarapan aku udah siapin nasiiii!"

Jeno segera keluar dari kamar dan turun kebawah menemui istrinya yang sudah berdiri disamping meja makan sambil melipat kedua tangannya didepan dada, ia pastikan istrinya sudah sangat kesal karena menunggu terlalu lama

"lama banget kamu ngapain aja dikamar?"

Melihat muka ketus istrinya jeno hanya bisa nyengir kuda menampakkan gigi rapi nya "hehehe maap sayang dasi aku susah dipasang tadi"

"yaudah sini duduk dulu"

Jeno menurut, ia duduk dikursi yang didepannya sudah disiapkan makanan untuk sarapan

"ngadep sini no"

Jeno sedikit memutarkan tubuhnya kesamping, karina maju dan mengadahkan tangan nya untuk memasangkan dasi pada suaminya

"angkat kepala nya biar aku bisa liat"

Karina mulai memperbaiki dasi yang terikat tidak jelas dikerah kemeja putih milik suaminya, jeno yang memiliki jiwa predator pun ga mau menyia nyiakan kesempatan, ia sedikit melebarkan kaki nya dan menarik pinggang karina setelah itu ia menjepit kaki karina dengan kakinya

"astaga tuhan! no ngapain sihh bisa diam ga?"

Seakan akan tuli jeno malah menenggelamkan wajah nya dan mendusel diperut rata karina sontak membuat karina ketawa karena merasa geli

"hahahaha lepas no geliiii"

"ga maooo aku masih mau kek gini" ucapnya menggigit pelan perut karina membuat karina memekik kaget

"aaww sakit jen!" adu karina berusaha menjauhkan jeno dari perutnya

"diam atau ga dapat jatah?" ancaman karina berhasil membuat jeno berhenti dari kejahilan nya dan menjauh dari perut karina dengan wajah kusut nya

"tuh ngapain muka ditekuk gitu?"

"kamu mah mainnya ngancem ngancem ah gaseru"

"dihh emang knp klo aku ngancam kamu ga dapat jatah?"

"isss jangan gitulah sayanggg masa aku ga dapat jatahhhh" rengek jeno sambil menghentakkan kakinya dilantai seperti anak kecil

"gausah kayak anak kecil, makan itu sarapan ntar keburu dingin"

Dengan gerakan malas jeno kembali menghadap ke depan dan mulai makan nasi goreng buatan istrinya, karina pun duduk samping kanan jeno untuk ikut sarapan

Karina menemani jeno sampai didepan pintu, ia memberikan tas kerja warna hitam ke jeno dan menyalimi tangan suaminya

"kamu pulang jam berapa?" tanya karina saat sambil merapikan jas dan rambut tebal suaminya

REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang